Liputan6.com, Jakarta - Pada umumnya orang akan menghindari berutang. Tapi, karena berbagai penyebab, seseorang mesti berutang. Hukum mengembalikan atau melunasi utang adalah wajib.
Dalam kondisi normal, seseorang akan mudah mengembalikan utang. Namun, terkadang ada pula yang sulit melunasi utang karena sudah kadung banyak. Sementara, pendapatannya tak cukup untuk menyicil utang.
Advertisement
Baca Juga
Pendakwah muda, Gus Iqdam membagikan amalan cepat lunas utang. Amalan ini dibaca setelah sholat wajib 5 waktu.
Ulasan mengenai amalan pelunas utang itu menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (10/2/2024).
Artikel lain yang juga populer adalah hukum menerima dan mengonsumsi hidangan Imlek. Diketahui, pada 10 Februari ini, etnis Tionghoa merayakan Imlek.
Artikel ketiga yang tak kalah menarik adalah sosok Gus Dur yang ternyata keturunan China tulen.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Utang Segunung? Ini Amalan Cepat Lunas Kata Gus Iqdam, Baca Setelah Sholat
Di antara kita pasti ada yang punya utang. Karena utang menggunung, rasanya sulit untuk melunasinya.
Bahkan, ada pula yang dikejar-kejar debt collector. Dalam kondisi ini, tiap hari seseorang akan merasa cemas dan gelisah.
Pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Blitar Gus Iqdam, membagikan amalan agar utang yang sebesar dan setinggi gunung itu cepat lunas.
Harus diakui, memiliki banyak utang dapat menciptakan beban finansial yang sangat menekan. Terutama ketika cicilan dan pembayaran bulanan menumpuk, kita seringkali merasa terjebak dalam lingkaran keuangan yang sulit diputuskan.
Beban psikologis seperti stres dan kecemasan dapat mengintai, menghantui pikiran sehari-hari, dan memberikan dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Pasangan suami istri juga dapat mengalami tekanan tambahan karena berusaha bersama-sama mengatasi tantangan keuangan yang kompleks, memicu konflik dalam hubungan pribadi.
Selain itu, memiliki hutang yang signifikan dapat membatasi pilihan hidup dan merencanakan masa depan. Impian seperti membeli rumah atau meraih pencapaian pendidikan lebih tinggi mungkin terasa jauh dari jangkauan.
Ini bisa menciptakan perasaan ketidakpastian dan rasa putus asa karena seseorang mungkin merasa terjebak dalam situasi finansial yang sulit untuk dikeluarkan.
Advertisement
2. Hukum Muslim Menerima dan Memakan Hidangan Imlek, Ini Penjelasan UAS
Sama halnya seperti lebaran Idul Fitri bagi umat Islam, pada tahun baru Imlek terdapat hidangan-hidangan khas yang disajikan. Sebut saja seperti pangsit (jiaozi), lumpia (chunjuan), dan kue keranjang.
Bagi muslim yang tetangganya suka merayakan Imlek mungkin sudah sering menerima atau mencicipi hidangan khas tahun baru China itu. Lantas, bolehkah muslim makan hidangan Imlek?
Pada dasarnya, urusan menerima makanan dari nonmuslim saat perayaan hari besar mereka masuk ke ranah muamalah. Hukum bermuamalah dengan nonmuslim dalam Islam diperbolehkan sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari.
يَسْتَعِينُ بِهِ أَهْلُ الْحَرْبِ عَلَى الْمُسْلِمِينَ الي ان قال وَجَوَازُ قَبُولِ الْهَدِيَّةِ مِنْهُ
Artinya: "Ibnu Baththal berkata bahwa melakukan transaksi dengan nonmuslim hukumnya boleh kecuali dalam kasus jual beli sesuatu yang dapat mendukung kafir harbi untuk memerangi kaum muslim, ... dan diperbolehkan menerima hadiah dari non muslim." (Ahmad bin Ali bin Hajar Abu Fadhal Al-Asqalani, Fathul Bari Syarhu Shahih Bukhari, [Bairut, Darul Ma'rifat: 1378 H], juz IV, halaman 410).
Selengkapnya baca di sini
3. Ternyata Gus Dur Keturunan China Tulen, Begini Silsilahnya
Sabtu 10 Februari 2024, masyarakat Tionghoa dan keturunan Tionghoa di seluruh dunia merayakan Imlek. Tahun baru China itu dirayakan dengan meriah, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, perayaan Imlek secara terbuka tak lepas dari sosok Presiden Indonesia ke-4 KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Sebelumnya, terutama pada zaman orde baru, komunitas Tionghoa hanya merayakannya secara terbatas.
Ada berbagai aturan yang membuat mereka tak bisa merayakan tahun baru tradisi nenek moyangnya ini dengan leluasa.
Nah, bicara Gus Dur, kebanyakan orang berpikir bahwa dia adalah seorang presiden yang juga kiai. Dua gelar itu saja, sudah luar biasa.
Yang spektakuler, Gus Dur adalah keturunan Rasulullah SAW dari jalur ayahnya, KH Wahid Hasyim dan Kakeknya, KH Hasyim Asy'ari. Pendek kalimat, Gus Dur seorang habib.
Meski banyak yang terkejut, ini ternyata juga belum seberapa. Toh, Gus Dur adalah kiai dan moyangnya secara turun temurun mengabdi kepada perkembangan Islam dengan pesantren dan aktivitas sosialnya.
Jadi, sangat absah dan pantas, Gus Dur keturunan Rasulullah. Nah, yang bisa jadi lebih mengejutkan, ternyata Gus Dur adalah keturunan China.
Advertisement