Sukses

Riwayat Kemunculan Api di Wilayah Madinah yang Lelehkan Batu, Tanda Kiamat?

Hanya saja, pernah terjadi fenomena ajaib, di mana muncul api yang sangat panas hingga benda sekeras batu pun bisa meleleh. Api ini muncul di wilayah Madinah. Pun demikian halnya kemunculan api ini pernah terjadi di Hijaz.

Liputan6.com, Jakarta - Pernah terjadi fenomena langka yakni munculnya api di wilayah Madinah yang mampu meluluhleburkan batu. Api itu lantas, dihubungkan dengan tanda kiamat.

Hanya saja kemunculan api  sebagaimana informasi dari hadis Nabi SAW yang merupakan salah satu tanda dari sekian banyaknya tanda kiamat munculnya di Yaman.

Keterangan tentang ini banyak ditemukan dalam sabda-sabda Rasulullah SAW. Menurut Rasulullah SAW, keluarnya api dari Yaman merupakan tanda terakhir yang muncul dari 10 tanda-tanda kiamat lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

 وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ ، تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

"Akhir dari semua tanda itu adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia ke tempat mereka dihimpun.” (HR Muslim)

Hanya saja, jika pernah terjadi fenomena ajaib, di mana muncul api yang sangat panas hingga benda sekeras batu pun bisa meleleh yang muncul di wilayah Madinah, apakah ini terkategori sebagai salah satu tanda kiamat?

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Muncul Api di Wilayah Madinah dan Hijaz

Menukil Republika, Ibnu Katsir dalam kitab An Nihayah Fitan wa Ahwal Akhir Az Zaman yang diterjemahkan Ansori Umar S dan Imron Hasan dalam Huru Hara Hari Kiamat menjelaskan bahwa Syekh Syihabuddin Abu Syamah seorang pakar hadits dan guru besar sejarah pada zamannya menyebutkan bahwa pada tahun 654 H hari Jumat 5 Jumadil Akhir muncul api di wilayah Madinah.

Api itu melelehkan batu-batu karang bagaikan timah, dan akhirnya berubah menjadi seperti arang hitam. Cahaya api itu menerangi para musafir yang melakukan perjalanan di malam hari sampai ke Taima. Peristiwa itu berlangsung selama sebulan.

“Berita itu masih tertanam dalam benak semua penduduk Madinah. Mereka membuat syair-syair berkenaan dengan kejadian itu,” (Huru Hara Hari Kiamat, penerbit Pustaka Al Kautsar, 2002, halaman 20).

Sementara itu Shadruddin Ali bin Qasim Al Hanafi seorang hakim agung di Damaskus menceritakan dari ayahnya yaitu Syekh Shafiyuddin yang waktu itu menjadi guru besar Mazhab Hanafi di Bushra bahwa salah seorang Badui yang tinggal di sekitar kota Bushra melapor kepadanya pada pagi hari dan malam itu bahwa penduduk melihat leher-leher unta tampak menyala disinari api yang muncul dari tanah Hijaz.

Namun demikian, boleh jadi peristiwa keluarnya api dari tanah Hijaz ini belum terjadi. Atau akan diperlihatkan Allah jelang terjadinya kiamat. Wallahu'alam.

3 dari 3 halaman

Perintah Rasulullah SAW Jika Muncul Api dari Yaman

Masih menukil Republika, Rasulullah memerintahkan umatnya sebagaimana termaktub dalam sabdanya berikut ini, 

ستَخرُجُ نارٌ من حَضرموتَ أو من نحوِ بحرِ حضرموتَ قبلَ يومِ القيامةِ تَحشُرُ النَّاسَ قالوا : يا رسولَ اللَّهِ ، فما تأمُرُنا ؟ فقالَ : عليكُم بالشَّامِ 

"Api akan muncul dari Hadramaut atau dari arah laut Hadramaut sebelum hari kiamat mengumpulkan manusia." Lalu para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepada kami?" Lalu Nabi SAW menjawab, "Kalian harus pergi ke Syam" (HR Tirmidzi).

Hadits itu menunjukkan bahwa Syam dan daerah sekitar Masjid Al Aqsa memiliki keistimewaan yang besar. Sampai-sampai Nabi Muhammad SAW dalam banyak haditsnya menasihati kita untuk pergi ke sana pada saat terjadi kekacauan, sebagaimana hadits tersebut. 

Hadits tersebut juga memberitahukan bahwa sebelum hari kiamat, api akan muncul dari Hadramaut yang merupakan nama daerah di Yaman. Peristiwa ini kelak akan mengumpulkan manusia dan menggiring mereka pergi ke suatu tempat.

 Saat itulah sahabat bertanya tentang apa yang harus dilakukan oleh umat Muslim. Nabi SAW mengatakan bahwa umat Muslim hendaknya pergi ke Syam. Sebab di Syam itulah, api atau perselisihan yang terjadi lebih ringan. Hadits ini sekaligus menunjukkan betapa agungnya negeri Syam. Juga menjadi tanda, bahwa kekacauan sebelum hari kiamat akan sangat bergolak.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul