Liputan6.com, Jakarta - Da’i muda berparas rupawan asal Blitar, Muhamamad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam menjelaskan amalan yang menyebabkan pelakunya kebanjiran pahala.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kesempatan ceramahnya, pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah menyampaikan hal ini dengan bahasa yang sangat tegas dan lugas tanpa diselipi humor sedikitpun.
Ini menandakan apa yang ia sampaikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan serius. Ia menjelaskan bahwa pahala itu bisa diperoleh salah satunya dengan mengajak berbuat baik kepada orang lain.
Suami Ning Nila ini juga menjelaskan keutamaan amalan ini.
Terlebih, kini adalah bulan Sya'ban. Meski bukan bulan yang dimuliakan dalam Islam, namun Sya'ban adalah bulan yang keutamaannya tak kalah dari bulan-bulan lainnya untuk beribadah.
Sya'ban juga merupakan gerbang Ramadhan. Rasulullah bahkan menyebut Sya'ban sebagai bulannya.
Simak Video Pilihan Ini:
Keutamaan Dahsyat Mengajak Kebaikan
Ketika kita mengajak kepada kebaikan dan yang bersangkutan bersedia bahkan pada akhirnya bisa istiqamah melakukan kebaikan, maka kita juga akan selalu mendapatkan pahala dari orang tersebut.
“Barang siapa yang mengajak kepada perkara yang baik, ketika seseorang yang diajak itu melakukan hal-hal baik, kamu itu akan mendapatkan pahala juga,” terangnya dikutip dari tayangan TikTok @sabilu_taubah, Selasa (13/02/2024).
Ia lantas mencontohkan perihal mengajak orang kepada kebaikan seperti mengajak ngaji dan menghadiri majelils ilmu.
“Ayuh ikut saya ngaji, hadir di majelis ilmu itu sudah baik, setidaknya bisa meluluhkan hati kita yang keras,” tandasnya.
Mengajak kepada kebaikan bukan mustahil ia senantiasa akan mendapatkan pahala yang sangat banyak atau kebanjiran pahala.
Logikanya sederhana, jika kita mengajak satu orang saja dan orang tersebut terus menerus melakukan kebaikan, selama itu pula kita akan mendapatkan aliran pahala dari Allah SWT.
Terlebih jika kita tidak mengajak kepada satu orang, melainkan banyak orang, ditambah lagi ia juga turut serta mengajak temannya yang lain, maka otomatis kita juga akan mendapatkan pahala.
Advertisement
Hadis Rasulullah tentang Pahala Mengajak Kebaikan
Mengutip NU Online, kebaikan tidak hanya bermanfaat bagi pelaku. Tetapi juga orang yang mengajak. Keduanya mendapatkan pahala yang sama. Sepadan dan setimpal. Sebaliknya, tidak jauh berbeda, dampak buruk kejelekan. Tidak hanya menimpa kepada orang yang melakukan semata.
Namun juga orang yang mengajak. Keduanya mendapatkan dosa yang sama. Tanpa sedikitpun mengurangi dosa satu dan lainnya. Demikian tegas Sayyid Muhammad al-Maliki (1944-2004). Tepatnya pada karya beliau yang berjudul Kasyful Ghummah (1401 H). Kitab setebal 84 halaman ini memuat penjabaran hadits-hadits terkait kesalehan sosial.
Terkait penegasan di atas, Sayyid Muhammad al-Maliki merujuk pada dua hadits. Pertama, hadits yang diriwaykan oleh Sayyidina Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu (41 H), satu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa barang siapa yang menunjukkan pada kebaikan, maka ia juga mendapatkan pahala. Sama persis dengan pahala orang yang melakukannya. Teks hadits tersebut seperti di bawah ini:
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الأَنْصَارِيِّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ (رواه أبو داود)
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Mas’ud al-Anshari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sepadan dengan orang yang melakukannya.” (HR Abu Dawud)
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul