Sukses

Ijazah Amalan Melancarkan Rezeki dari Gus Baha, Dibaca Saat Masuk Rumah Sendiri

Ulama kharismatik KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengijazahkan amalan, agar rezeki kita lancar dan tidak menjadi fakir

 

Liputan6.com, Jakarta - Rezeki nan lancar dan berkah adalah dambaan tiap muslim. Namun, ada kalanya, tak semua seperti yang diinginkan.

Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Soal terkabul dan tidaknya keinginan itu, Allah-lah yang berkeputusan.

Bagaimanapun, rezeki adalah kuasa Allah SWT.

Ulama kharismatik KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengijazahkan amalan, agar rezeki kita lancar dan tidak menjadi fakir. Mengutip laman Tabuireng Initiative, amalan ini dilakukan ketika masuk rumah, khususnya rumah kita sendiri, yang dimungkinkan tidak ada orang yang menjawabnya.

Maka dari itu, kita membaca salam untuk diri kita sendiri dengan membaca:

السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْ

“Assalaamu ‘Alainaa Wa Alaa `Ibaadillaahish Shaalihiin”

Artinya, “Keselamatan semoga dilimpahkan kepada diri kami dan hamba-hamba Allah yang saleh”. Kemudian para Malaikat yang akan menjawab salam yang kita ucapkan.

Gus Baha menerangkan, bahwa orang yang mengamalkan bacaan ini maka mendapatkan jaminan dari Allah Swt “Tahiyyatan min indhillahi mubarakatan thayyiba” artinya mendapatkan keberkahan dari sisi Allah Swt. Setiap orang yang mendapatkan keberkahan dari Allah tidak mungkin orang tersebut hidupnya miskin.

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Hikmah Surah An-Nur Ayat 61

Ijazah amalan yang diberikan Gus Baha tersebut tak lepas dari Al-Qur'an. Mengutip laman yang sama, diketahui, pada saat mengajar khususnya kitab Tafsir Jalalain, Gus Baha terbiasa menerangkan dari berbagai sisi, baik tata bahasa, ushul fiqih, hukum fiqih, sisi tasawuf “hakikat” dan tak lupa hikmah dari ayat tersebut.

"Termasuk memberikan ijazah pelancar rezeki," demikian ulasan tebuireng.co, dikutip Rabu (14/2/2024).

Salah satu Ayat yang diterangkan hikmahnya adalah surat An-Nur ayat 61:

فَاِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوْتًا فَسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُبٰرَكَةً طَيِّبَةً ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Artinya: Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti.

Menurut Gus Baha, ayat ini menerangkan tentang adab masuk rumah sendiri maupun orang lain.

Menurut riwayat, Asbabun Nuzul dari ayat ini berkenaan dengan seseorang yang merasa berdosa jika ia makan sendirian. Jika ia tidak menemukan seseorang yang mau makan bersamanya, maka ia tidak mau memakan makanannya. Hal ini karena dia memiliki rezekinya banyak. Hingga makanannya melimpah.

 

3 dari 3 halaman

Sekilas Gus Baha

 

Gus Baha adalah putra Kiai Nursalim, Pengasuh Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur`an (LP3IA) di Kragan, Narukan, Rembang. Saat ini, Gus Baha meneruskan menjadi pengasuh LP3IA.

Kiai Nursalim adalah murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Kabupaten Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar. Kiai Nursalim mempuyai ciri khas mengajarkan berislam dengan optismis dan bergembira.

Model pengajaran Kiai Nursalim ini ditiru oleh Gus Baha. Dengan wawasan yang luas, Gus Baha bisa menjelaskan setiap permasalahan dengan logika yang ringan.

Dalam sejarah hidupnya, Gus Baha belajar Al-Qur'an ke ayahnya dan mempelajari kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Anwar, KH Maimoen Zubair.