Liputan6.com, Jakarta - Surga dalam Islam merupakan janji yang diberikan Allah kepada orang-orang yang taat dan beriman. Di dalam Al-Qur'an dan Hadis, disebutkan bahwa surga adalah tempat kebahagiaan abadi yang penuh dengan kenikmatan yang tak terbayangkan.
Para penghuni surga akan menikmati keindahan tanpa batas, diantaranya sungai-sungai air susu, madu, dan berbagai buah-buahan yang lezat. Selain itu, surga juga disebutkan sebagai tempat pertemuan dengan Allah, di mana kebahagiaan dan kepuasan jiwa mencapai puncaknya.
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, bagi umat Islam, surga menjadi tujuan akhir yang diharapkan dan diperjuangkan melalui amal shaleh dan ketaatan kepada ajaran Islam.
Namun untuk menuju ke surga tentu tak begitu mudah, tak jarang sebagai manusia biasa mendapati halangan. Sedikitnya ada tiga penghalang yang akan menghambat langkah kita menuju Surga. Namun semoga kita bisa melewatinya secara paripurna.
Simak Video Pilihan Ini:
Dalam Hadis Disebutkan Ada 3 Penghalang Masuk Surga
Menukil Islampos.com, dalam Islam, yang berhak masuk surga itu bergantung pada keputusan Allah SWT. Namun, ada tiga hal yang bisa menghalangi seorang muslim masuk surga.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah bersabda, “Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga: pecandu minuman keras, anak durhaka, dan laki-laki yang membiarkan tindak kekejian terjadi di tengah keluarganya”. (HR Ahmad)
Mengapa tiga golongan ini diharamkan masuk surga? Berikut penjelasannya:
Pecandu Minuman Keras
Pecandu minuman keras atau pemabuk disebut pertama oleh Rasulullah. Sebab minuman keras memang haram dikonsumsi. Selain merusak tubuh, minuman keras juga merusak akal dan pikiran.
Dalam hadistnya yang lain, Rasullullah SAW bersabda “Allah melaknat peminum khamar, yang menyuguhkannya, yang menjualnya, yang membelinya, yang membuatnya, yang menyuruh membuat, yang memanggul dan yang menerimanya.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majjah)
Advertisement
Penjelasan Anak Durhaka dan Dayyuts
Anak Durhaka
Anak durhaka adalah anak yang senantiasa membangkang pada kedua orang tuanya. Menyakiti hati orang tua dan membuat orang tua terluka dan tak lagi ridho padanya. Padahal ridho Allah adalah ridho orang tua. Jika orang tua terluka dan tak ridho pada perilaku anaknya, maka ridho Allah juga tak akan terbuka.
Dalam Al Quran Allah berfirman, “Maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada orang tua perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS, Al Isra: 23)
Dayyuts atau orang yang membiarkan keluarganya
Dayyuts adalah sikap tidak peduli seorang suami terhadap istri dan anak-anaknya. Ia tak merasakan cemburu dan tak berkeinginan membawa anak dan istrinya ke jalan yang benar.
Sementara, Islam meminta suami untuk bertanggung jawab penuh atas istri dan anaknya, agar senantiasa berada di jalan yang diridhoi Allah SWT dan menuju surga-Nya.
Semoga kita terhalang oleh tiga persoalan tersebt, sehingga dimudahkan dan dizinkan Allah untuk tinggal di Surga.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul