Sukses

Top 3 Islami: Kisah Gus Dur Ramal Prabowo Jadi Presiden di Usia Senja, Mengintip Kebahagiaan Gus Iqdam dengan Keluarga

Ramalan Gus Dur itu sepertinya linier dengan real count Pilpres 2024 KPU yang menempatkan Paslon 02 Prabowo-Gibran memimpin perolehan suara

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid, atau lebih populer dipanggil Gus Dur bukanlah kiai biasa. Beliau adalah ulama yang luas wawasannya, tak sekadar ilmu agama.

Gus Dur membawa angin demokrasi, perubahan, keterbukaan dan kesetaraan. Lebih dari itu, pemikiran-pemikirannya dinilai melampaui zamannya.

Tak aneh jika kalangan nahdliyin meyakini bahwa Gus Dur adalah seorang waliyullah, atau kekasih Allah. Banyak bukti karomah yang bisa disaksikan masyarakat.

Salah satu ramalan Gus Dur yang populer adalah, bahwa Prabowo Subianto akan jadi presiden di usia tua. Konon, ramalan ini diungkapnnya bukan hanya kepada satu orang, melainkan banyak orang.

Ramalan Gus Dur itu sepertinya linier dengan real count Pilpres 2024 KPU yang menempatkan Paslon 02 Prabowo-Gibran memimpin perolehan suara. Soal hasil final tentu masih harus menunggu hitung manual KPU.

kisah muasal Ramalan Gus Dur ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (17/2/2024).

Artikel lain yang tak kalah menarik perhatian adalah potret-potret quality time Gus Iqdam dengan Ning Nila dan Gus Novel, putra semata wayangnya.

Sementara, artikel ketiga yakni karomah dahsyat Mbah Thohir Bungkuk guru KH Hasyim Asyari.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

  

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Melacak dari Mana Cerita Ramalan Gus Dur Prabowo Jadi Presiden di Usia Tua

Presiden ke-4 Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atawa Gus Dur dikenal sebagai orang cerdas. Makanya, oleh sebagian kalangan dia dianggap 'wali' karena terkadang pemikirannya melampaui zamannya.

Gus Dur dikenang sebagai sosok pejuang inklusi (keterbukaan) dan kesetaraan. Contohnya, pada zaman pemerintahannya, etnis Tionghoa bisa secara terbuka merayakan Imlek, setelah laman terbelenggu dengan berbagai pembatasan.

Karena pemikirannya yang terbuka itu, Gus Dur nyaris tak punya musuh. Semuanya dianggapnya kawan.

Pernah satu ketika, dalam wawancara dengan Andy F Noya, Gus Dur menyatakan satu-satunya yang pantas atau 'berpotensi' menjadi musuhnya adalah Presiden ke-2, Soeharto. Itupun, kata Gus Dur, beliau tetap ke rumahnya tiap kali lebaran.

Begitulah sosok Gus Dur, dengan pemikirannya yang terbuka dan bagi sebagian orang, aneh. Namun, bagi kalangan NU sendiri, Gus Dur adalah sosok waliyullah dengan atribut karomah yang melekat padanya.

Salah satu yang baru-baru ini populer adalah nubuat Gus Dur bahwa Prabowo Subianto akan jadi presiden di usia tua.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. 6 Potret Quality Time Gus Iqdam dengan Keluarga Kecil Ning Nila dan Gus Novel, Dijamin Meleleh

Pendakwah muda Gus Iqdam dianggap tidak banyak memiliki waktu untuk keluarga lantaran padatnya jadwal pengajiannya. Bahkan, dia pun mengakui bahwa waktu berkumpulnya dengan istrinya, Ning Nila dan anak semata wayangnya, Gus Novel, sangat terbatas;.

Jadwal pengajian Gus Iqdam sudah penuh sampai Februari 2025. Kini, asisten (penderek) bahkan sudah kerepotan untuk membuat jadwal pengajian.

Padahal dalam sehari pengajian Gus Iqdam bisa tiga tempat. Itu sebab, Gus Iqdam jarang dirumah dan berkumpul dengan keluarganya.

Tak hanya itu, di luar jadwal pengajiannya, tamu yang datang padanya silih berganti, siang maupun malam. Tak mengherankan jika ia butuh quality time bersama nak dan Ning Nila.

Kegiatan Gus Iqdam sekecil apapun selalu terpantau kamera, yang selalu terunggah di laman media sosial. Termasuk kegiatan sederhanaya Gus Iqdam bersama keluarga yang diunggah pengawalnya melalui akun pribadinya @pak tatto.

Berikut sederet foto Gus Iqdam bersama anak dan istrinya, yang begitu sederhana.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. 4 Karomah Dahsyat Guru KH Hasyim Asy'ari Mbah Thohir Bungkuk, Lihat Ka'bah dari Masjid hingga Ajak Padi Bertasbih

Pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari memiliki sejumlah guru. Barangkali Mbah Kholil Bangkalan adalah guru KH Hasyim Asy'ari yang paling terkenal.

Padahal, di luar itu masih ada guru-guru KH Hasyim Asy'ari yang juga sangat alim dan dikenal sebagai wali. Salah satunya adalah Mbah Thohir Bungkuk.

Mengutip laman Tebuireng Initiative, Mbah Thohir Bungkuk merupakan menantu Mbah Chamimuddin, seorang prajurit Pangeran Diponegoro yang lari ke Jawa Timur  pasca perang Jawa yang kemudian membabat alas di daerah Bungkuk, Singosari.

Sedangkan Mbah Thohir Bungkuk sendiri berasal dari Bangil, Pasuruan dan masih memiliki trah Sunan Ampel.  

Awal penyebutan istilah Bungkuk terjadi ketika Mbah Chamimuddin mengajarkan Islam di sini. Cara bersembahyang yang membungkuk, menyebar ke masyarakat sekitar.

"Cara bersembahyang yang demikian itu tentu saja aneh bagi masyarakat sekitar yang kala itu banyak menganut agama Hindu. Akhirnya pesantren ini terkenal dengan sebutan Pondok Bungkuk hingga saat ini. Bahkan nama jalan menuju ke pesantren pun dinamai jalan Bungkuk," demikian melansir tebuireng.co, Jumat (16/2/2024).

Selengkapnya baca di sini