Sukses

Drama 3 Makhluk yang Terakhir Mati pada Hari Kiamat, Begini Kondisinya

Di hari kiamat, ketika Malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua atau ketiga berdasarkan pendapat lain, menyebabkan kematian seluruh makhluk Allah SWT, kecuali yang dikehendaki Allah tidak meninggal.

Liputan6.com, Cilacap - Pada  hari kiamatMalaikat Israfil meniup sangkakala yang menyebabkan kematian seluruh makhluk Allah SWT, kecuali yang dikehendaki Allah tidak meninggal. Firman Allah SWT:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar [39]: 68)

Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wajiz via tafsirweb.com menerangkan maksud ayat di atas yakni ketika sangkakala ditiup (tiupan pertama) sehingga matilah semua makhluk baik yang di langit maupun di bumi, kecuali yang masih diizinkan hidup oleh Allah.

Namun, ternyata tidak semua makhluk meninggal. Masih ada tiga makhluk Allah yang hidup begitu Kiamat tiba. 

Adapun yang masih diizinkan hidup antara lain adalah Jibril, Mikail dan Israfil. Lalu bagaimana kondisi ketiga malaikat ini hingga pada akhirnya ajal menjemput?

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Kondisi 3 Malaikat di Hari Kiamat

Menukil Republika, Syekh Shalih al-Munjid dalam Maut al-Malaikat, menjelaskan nantinya Allah akan memerintahkan malaikat maut untuk mati paling akhir dari semua makhluk. Namun saat di alam kematian, malaikat maut nantinya tidak akan melalui cara yang sama seperti makhluk lainnya. 

Oleh karena itu, orang terakhir yang meninggal setelah malaikat meniup sangkakala adalah Jibril, Israfil dan yang terakhir adalah malaikat maut, Izrail.

Kondisi ketiganya dijelaskan Ibnu Katsir ketika menafsirkan Surah Al-An'am ayat 73 yang berbunyi 

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَيَوْمَ يَقُولُ كُنْ فَيَكُونُ قَوْلُهُ الْحَقُّ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ 

Artinya: Dan Dialah Tuhan Yang kepada-Nyalah kalian akan dihimpunkan. Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan, "Jadilah, " lalu terjadilah, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang tampak Dan Dialah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.

Ibnu Katsir dalam Tafsirnya yang dinukil dari ibnukatsironline.com menjelaskan tafsir ayat di atas. Allah memerintahkan Malaikat Israfil untuk melakukan tiupan yang membinasakan, lalu Israfil melakukan tiupan yang membinasakan, maka binasalah semua penduduk langit dan bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah.

 

 

3 dari 4 halaman

Malaikat Jibril dan Israfil Wafat

Maka dengan serta merta mereka semuanya mati, lalu malaikat maut datang menghadap kepada Tuhan Yang Mahaperkasa, dan berkata, "Wahai Tuhanku, telah mati semua penduduk langit dan bumi kecuali siapa yang Engkau kehendaki."

Allah SWT —Yang Maha Mengetahui siapa yang masih hidup— berfirman, "Siapakah yang masih hidup?" Malaikat maut menjawab, "Yang masih hidup adalah Engkau Yang Mahakekal dan tidak akan mati, para malaikat penyangga ' Arasy, Jibril, Mikail, dan saya."

Maka Allah berfirman, "Hendaklah Jibril dan Mikail mati." Lalu Allah menyuruh 'Arasy berbicara, maka 'Arasy bertanya, "Wahai Tuhanku, apakah Jibril dan Mikail harus dimatikan?" Allah Swt. berfirman, "Diamlah kamu, karena sesunguhnya Aku telah menetapkan mati atas semua makhluk yang ada di bawah 'Arasy-Ku."

Lalu Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail mati. Kemudian malaikat maut datang menghadap Tuhan Yang Mahaperkasa, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, Jibril dan Mikail telah mati." Allah berfirman, Dia lebih mengetahui siapa yang masih hidup saat itu, "Siapakah yang masih hidup?" Malaikat maut menjawab, "Yang masih ada ialah Engkau Yang Hidup Kekal yang tidak akan mati, malaikat-malaikat penyangga Arasy, dan saya sendiri."

Allah berfirman, "Hendaklah semua malaikat penyangga 'Arasy mati." Maka semuanya mati. Lalu Allah memerintahkan 'Arasy untuk mengambil sangkakala dari Malaikat Israfil. Malaikat maut datang menghadap, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, semua malaikat penyangga' Arasy-Mu telah mati."

 

4 dari 4 halaman

Kematian Malaikat Izrail

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Malaikat Izrail untuk mencabut roh-roh semua malaikat-malaikat di atas. Dan malaikat Izrail melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. 

Allah SWT berfirman,

"Hai Malaikat maut (malaikat izrail), tidakkah kamu mendengar FirmanKu, Kullu Nafsin Dza'iqatul maut, tidakkah engkau tahu setiap yang bernyawa itu akan merasakan mati."

Allah SWT berfirman lagi,"Aku jadikan engkau untuk tugas itu dan engkau juga harus mati."

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa ketika Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya sendiri. Maka pergilah Malaikat Izrail ke sebuah tempat antara surga dan neraka. DI tempat itulah Malaikat Izrail mencabut rohnya sendiri.

Saat ia mencabut rohnya sendiri, maka menjeritlah Malaikat Izrail dengan sangat keras, bahkan dengan jeritannya itu bila masih ada makhluk yang hidup, maka dia akan binasa, karena jeritannya super dahsyat.

Malaikat Izrail berkata : “Kalaulah aku tahu bagaimana sakitnya saat roh dicabut, maka aku sudah barang tentu akan mencabut roh orang-orang mukmin dengan cara yang paling lembut sekali.”

Setelah Malaikat Izrail mati, maka tinggal Allah SWT sajalah yang Maha Berdiri, Maha Esa, Maha Berkuasa, Maha dan Maha lainnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul