Liputan6.com, Cilacap - Da’i kondang berparas tampan kelahiran Blitar yang sekaligus Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam membocorkan amalan hidup kaya tanpa harta.
Baca Juga
Advertisement
Emang bisa? Demikian pertanyaan bernada pasimis yang tentu saja muncul dari benak banyak orang. Padahal jika kembalikan kepada Dzat Yang Maha Kuasa, yakni Allah SWT tentu tidak ada yang mustahil.
Allah Maha Kaya dan tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi Allah SWT, meskipun sejatinya sangat mustahil bagi manusia.
Oleh sebab itu juga, maka tidak mustahil bagi Allah SWT untuk menjadikan hamba-hamba-Nya merasa kaya, padahal dalam waktu bersamaan dirinya tidak memiliki harta yang berlebih.
Terlebih jika amalan ini dilakukan di malam Nisfu Sya'ban, di mana salah satu keutamaannya ialah akan cepat diterima Allah SWT. Demikian pula dengan doa-doa kita di malam itu juga akan cepat diijabah oleh Allah SWT.
Ini Amalannya
Tidak jarang kita melihat orang yang kelihatannya secara materi kekurangan, namun anehnya mereka hidupnya selalu diliputi perasaan bahagia. Rupanya Allah memberikan sifat terpuji berupa ketenangan hati meskipun hidup tanpa kekayaan harta benda.
"Tiga sifat Mahmudah yang Allah berikan, yang pertama Allah akan memberi kekayaan di dalam hati kalian dengan tanpa harta. Yang berarti lebih istimewa daripada sugih bondo (kaya harta) dan artinya berupa ketenangan hati," terangnya dikutip dari tayangan YouTube Gus Iqdam Official, Jumat (23/02/2024).
Orang yang diberikan ketenangan oleh Allah ialah mereka yang memiliki amalan selalu menjaga ketaatak kepada Allah SWT. Pasalnya sebanyak apapun harta yang kita miliki tanpa ketaatan kepada Allah mustahil akan memberikan ketenangan kepada pemiliknya.
"Akhirnya Anda oleh gusti Allah diberi ketenangan. Misalnya temen anda beli kerudungnya bagus bermerk, meskipun anda cuma punya kerudung dijahit sendiri yang dipakai cuci jemur cuci jemur, lalu teman anda pakai lipstick dan skincare mahal tapi karena ketaatan anda pada gusti Allah secara otomatis anda akan tetap tenang, tidak akan ingin atau iri dengan kepunyaan orang lain," sambungnya.
Advertisement
Amalan Lainnya
Selain itu memiliki amalan yang terkategori memiliki sifat mahmudah di atas, selanjutnya Gus Iqdam menerangkan sifat mahmudah yang kedua yakni Allah akan menguatkan seseorang tanpa bantuan tentara
Artinya, meskipun tidak ada orang yang membantu dirinya dan tidak memiliki apa-apa, tapi karena punya ketaatan terhadap Allah, maka senantiasa ia akan selalu dinaungi pertolongan Allah SWT.
Kemudian, sifat mahmudah yang ketiga adalah orang yang selalu mengikuti kegiatan positif. Dengan statemen lain selalu berbuat kebaikan kepada siapapun. Dengan cara ini, bukan hanya ia kan mendapat kekayaan hati meskipun tanpa hata, ia juga akan diberika kemuliaan oleh Allah SWT.
"Jika mau ikut kegiatan positif, orang ini akan dimuliakan oleh Allah tanpa bantuan orang lain. Makanya kenapa kalau mendapat musibah jangan lari ke maksiat. Anak jaman sekarang kalau ada masalah malah lari ke maksiat seperti pakai narkoba, minum miras." pungkas Gus Iqdam.
Tips Bahagia Tanpa Harta Pespektif Islam
Dilansir dari laman NU Online, Imam al-Qurtubi menjelaskan di dalam kitabnya Tafsir al-Qurtubi juz 10 halaman 174, terdapat beberapa cara mencapai hidup bahagia:
Pertama, adalah rezeki yang halal.
Rezeki yang halal membuat hidup menjadi bahagia dan berkah, segala urusan menjadi mudah, keluarga penuh sakinah, mawaddah, dan rahmah, putra-putrinya saleh dan salehah, jiwa raga semangat untuk ibadah, serta harta yang melimpah bisa digunakan untuk haji dan umrah ke Makkah.
Rezeki yang halal menjadi pertanda seseorang hidup bahagia di dunia ini. Hal ini terbukti jika kita melihat beberapa contoh dalam kehidupan nyata, sebuah keluarga yang serba pas-pasan, membesarkan putra putrinya dengan serba kekurangan, namun dengan harta yang halal, berkah dan dapat untuk mengarungi kehidupan, hingga mengantarkan anak-anaknya menuju kesuksesan.
Kedua, yaitu qanaah, ridha dengan pemberian Allah.
Seseorang yang memiliki uang banyak, jabatan yang tinggi, harta yang melimpah ruah, namun tidak memiliki sifat qanaah, ia akan selalu kurang, serakah, rakus, dan tentunya hidupnya tidak bahagia.
Nabi Muhammad saw bersabda dalam hadits Riwayat Imam Muslim dalam Shahih Muslim juz 2 halaman 730:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ
Artinya: Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan rezeki, dan diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya.
Bagaimana agar kita bisa mencapai qanaah tersebut? Nabi bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
Artinya: Lihatlah orang yang ada di bawah kalian, jangan melihat seseorang yang ada di atas kalian, hal tersebut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepada kalian (HR Muslim).
Orang yang memiliki sifat qanaah menunjukkan hidupnya bahagia dan tidak susah, karena selalu bersyukur atas apa yang ia dapatkan.
Advertisement
Pertolongan Allah untuk Melakukan Kebaikan
Ketiga, mendapatkan pertolongan Allah untuk melakukan kebaikan, ibadah, dan taat kepada Allah (taufiquhu ilath-thâ‘at).
Bagaimana agar kita mendapatkan pertolongan Allah?
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Muhammad ayat 7:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Menurut Imam Ath-Thabari dalam Tafsir Jamiul Bayan juz 21 halaman 191, Allah akan menolong orang yang beramal sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhai, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah.
Seperti orang yang menuntut ilmu, mengajar di lembaga keilmuan, orang yang memakmurkan masjid, dan sesamanya. Merekalah orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah dan hidupnya akan diwarnai dengan kebahagiaan.
Keempat, merasakan manisnya ibadah dan taat kepada Allah (halâwah thâ‘ât).
Nabi bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, juz 1 halaman 12:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللّٰهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Artinya: Ada tiga orang yang dapat menemukan manisnya keimanan: (1) orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul dibanding selainnya, (2) orang yang mencintai seseorang karena Allah, (3) orang yang membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dimasukkan ke neraka.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada empat cara memperoleh kebahagian, yakni rezeki yang halal, qanaah (menerima) apa yang telah diberikan Allah, mendapat pertolongan Allah dalam ketaatan, dan dapat merasakan nikmatnya keimanan. Semoga kita selalu mendapatkan rahmat Allah agar bisa menjadi manusia yang bahagia di dunia dan akhirat.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul