Liputan6.com, Jakarta - Biaya atau budget yang dikeluarkan untuk peringatan Hari Lahir (Harlah) sebuah Majelis Ta'lim Sabilu Taubah di Blitar sangat fantastis. Perayaan harlah Sabilu Taubah asuhan Gus Iqdam ini diperkirakan menelan biaya sedikitnya sekitar Rp7 miliar.
Harlah Sabilu Taubah yang ke-5 perayaannya sangat meriah dan spektakuler. Selain sangat meriah, dengan rentetan waktu yang cukup panjang yakni 4 hari berturut-turut, harlah markas para garangan ini juga mengundang banyak seniman, baik musik maupun komedi.
Yang membuat kagum publik ialah antusiasnya para jemaah Gus Iqdam dalam acara ini. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah jemaah ST Nyell yang hadir dalam acara tersebut hingga menyebabkan sekitar lokasi jadi lautan manusia.
Advertisement
Acara Harlah Sabilu Taubah ke-5 dipusatkan di Markas ST Pusat di Karanggayam 3, Karanggayam, Kec. Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sejak hari pertama, jemaah Gus Iqdam tumpah ruah di Markas Sabilu Taubah.
Perayaan Hari Lahir (Harlah) Majelis Taklim Sabilu Taubah ke-5 digelar empat hari berturut-turut sejak Jumat, 16 Februari 2024. Puncak harlah majelis yang dipimpin Gus Iqdam ini digelar pada Senin, 19 Februari 2024.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Pengisi Acara Wayang sampai Sholawatan dan Band
Acara Harlah Sabilu Taubah ke-5 dipusatkan di Markas ST Pusat di Karanggayam 3, Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sejak hari pertama, jemaah Gus Iqdam tumpah ruah di Markas Sabilu Taubah.
Bisa dikatakan, peringatan Harlah Sabilu Taubah kali ini merupakan yang paling meriah. Bagaimana tidak, bintang tamunya sangat spesial. Penyanyi kondang hingga pelantun sholawat ternama ikut memeriahkan harlah majelis Gus Iqdam.
Rangkaian acara Harlah Sabilu Taubah ke-5 diisi dengan konser Denny Caknan, Abah Kirun, Ki Rudi Gareng, Niken Salindri dan Cak Percil.
Happy Asmara, Elsa Safira, dan Aftershine ikut memeriahkan di hari kedua. Ada juga jalan sehat, donor darah dan pengobatan gratis, hapus tato, dan orkes Melayu “Bintang Fortuna” pada pagi harinya. Adapun malamnya bersama Habib Bidin Az-Zahir. Penampilan Letto dan Ungu.
Advertisement
Ini Besaran Biaya untuk Harlah Sabilu Taubah
Tak mengherankan jika ditotal biayanya sampai Rp7 miliar. Lalu dari mana Gus Iqdam mendapatkan duit sebanyak itu untuk biaya perayaan harlah.
Dalam unggahan TikTok @Sulthon PSD yang menyiarkan Gus Iqdam sedang pengajian di markas pusat ST ini terungkap besaran perkiraan biaya tersebut.
Saat itu Gus Iqdam mengatakan jika menuruti omongan netizen yang tak datang ke lokasi dikira dibiayai tokoh politik tertentu. Gus Iqdam justru balik bertanya, siapa yang sudi membiayai jika budgetnya saja mencapai Rp7 miliar.
"Dikiro iki biaya ko sopo ko sopo. Sopo sing sudi mbiayai koyo ngono, mboten mungkin nek dijumlah entek pitung milyar," kata Gus Iqdam.
Ini yang Biayai Perayaan Harlah Sabilu Taubah
Ia mencontohkan salah satu item, ialah sound sistem, jika dibuat paling murah Rp5 juta, jika dijumlah sudah ketemu angka rausam juta, lantaran sound itu yang dtang lebih dari 60 sound, padahal tidak ada sound yang seharga Rp5juta, satu soundsistem biaya normal Rp15-20 juta.
Ternyata Gus Iqdam dan timnya tidak memikirkan a[alagi sampai bayar sound tersebut, sebagai contoh orang-orang soundsistem ini datang sendiri, ingin pasang sebagai bentuk khidmah. "Wong wong kui teko dhewe," kata Gus Iqdam.
Selain itu, artis yang dtang banyak yang tak minta bayaran, ia mencontohkan Denny Caknan, Happy Asmara, dan lainnya tak mau dibayar.
"Artis-artis Denny Caknan, Happy Asmara, dan artis artis lione gak gelem dibayar. Artis soko jakarta dibayar, tapi wes ono sing bayar dhewe," kata Gus Iqdam.
Ia juga mencontohkan banyaknya kembang api setiap hari, jika dibandingkan acaranya dengan acara tahun baru sekelas kabupaten juga tidak sebanding, karena setiap hari ada kembang api.
"Kembang api tahun baruan neng kota wae pedot. Sedino taker pickup Pak Kaji Beky demenane koyo kui. Sing nyumed kuo asli Magetan kono," ujar Gus Iqdam.
"Semua yang biayai ya orang majelis, bukan orang politik. Semua karena cinta dan karena kebersamaan," tandas Gus Iqdam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement