Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah pada bulan Sya'ban, yang merupakan gerbang Ramadhan. Salah satunya yakni sholat tahajud.
Tahajud berasal dari kata kerja ‘tahajjada’ yang berarti tetap terjaga di malam hari, berjaga malam. Karenanya, sholat tahajud identik dengan qiyamul lail.
Baca Juga
Mendoakan Nonmuslim yang Telah Meninggal Dunia, Bagaimana Hukumnya?
Top 3 Islami: 4 Hal yang Dianjurkan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani agar Doa Terkabul, UAH Ungkap Kalimat Al-Qur'an Penentu Terkabulnya Doa
Top 3 Islami: Allah Tak Suka Doa Berlebihan Menurut Gus Baha, Kisah Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Memalsukan Uang
Sholat tahajud adalah sholat sunnah muakad yang didirikan pada malam hari atau malam menjelang pagi atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur.
Advertisement
Sholat sunnah ini dapat dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Meskipun tidak wajib, seruan sholat tahajud tercantum dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 79:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Doa setelah sholat tahajud tidak kalah pentingnya dari sholat tahajud itu sendiri. Sebab, doa sholat tahajud itu selalu menyertai sholat tahajud Rasulullah SAW.
Berikut ini adalah doa setelah sholat tahajud, dilengkapi dengan tata cara sholat tahajud lengkap.
Simak Video Pilihan Ini:
Doa Setelah Sholat Tahajud
Doa tahajud Rasulullah SAW ini berisi pujian, pengakuan, dan sekaligus permohonan ampunan.
Doa Sholat Tahajud Berikut bacaan doanya.
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq.
Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Doa ini dianjurkan dibaca seusai sholat tahajud. Doa Rasulullah SAW ini diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Doa ini juga dicantumkan Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar.
Advertisement
Tata Cara dan Niat Sholat Tahajud
Tata cara sholat tahajud tidak berbeda jauh dengan sholat-sholat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam, diawali dengan niat, dan diakhiri dengan salam. Untuk memudahkan, simak tata cara sholat tahajud berikut ini yang dikutip dari NU Online.
1. Mengucapkan niat sholat tahajud
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku menyengaja sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Niat dalam hati bersamaan takbîratul ihrâm
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat dalam Al-Qur’an
6. Ruku'
7. I’tidal atau berdiri untuk melakukan sujud
8. Sujud
9. Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
10. Sujud kedua
11. Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua
12. Membaca surat Al-Fatihah
13. Membaca surat dalam Al-Qur’an
14. Ruku'
15. I'tidal
16. Sujud
17. Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
18. Sujud kedua
19. Tahiyat
20. Salam