Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, anjuran untuk bertobat tidak hanya sebatas dilakukan oleh orang yang bersalah. Bahkan, seorang muslim taat sekalipun dianjurkan untuk taubat tiap hari.
Permintaan ampunan kepada Allah SWT adalah bagian dari pengakuan bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan. Tobat bisa dilakukan tiap hari.
Advertisement
Baca Juga
Tak ada manusia yang sempurna. Setiap insan pasti pernah melakukan dosa selama hidupnya.
Oleh karena itu, atas segala dosa yang terlanjur diperbuat maka segeralah bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Selain itu, bertaubat juga dapat dibarengi dengan melaksanakan sholat taubat.
Anjuran mengenai sholat taubat ini termaktub dalam salah satu hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi berbunyi:
"Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan sholat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya."
Berikut ini adalah tata cara dan niat sholat taubat, beserta doa taubat nasuha setelahnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Niat Sholat Taubat
Niat Sholat Taubat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat taubati rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahitaala
Artinya: "Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT."
Sholat taubat ini umumnya dikerjakan sebanyak dua rakaat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Bakar As Shiddiq RA. Beliau mendengar perkataan Rasulullah SAW yang menyatakan sholat taubat dikerjakan sebanyak dua rakaat,
مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
Artinya: "Tidaklah seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia bersuci dengan baik lalu ia berdiri untuk sholat dua rakaat, kemudian ia meminta ampunan kepada Allah melainkan Allah akan mengampuninya," (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah).
Advertisement
Tata Cara Sholat Sunnah Taubat
Tata cara sholat taubat sama seperti sholat sunnah lainnya. Sholat taubat dapat dilakukan sebanyak dua rakaat dengan sekali salam. Namun, juga boleh melaksanakannya sebanyak empat rakaat atau enam rakaat.
Dalam pelaksanaannya sholat taubat lebih baik dilakukan secara sendirian karena sholat sunnah ini termasuk sholat nafilah, yang tidak disyariatkan untuk dilakukan secara berjamaah. Berikut merupakan tata cara sholat sunnah taubat:
- Membaca niat
- Takbiratul Ihram
- Membaca doa Istiftah/iftitah (sunnah)
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Alquran
- Ruku' (membaca tasbih ruku' tiga kali)
- I'tidal (membaca doa i'tidal)
- Sujud (membaca tasbih sujud tiga kali)
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua (membaca tasbih sujud tiga kali)
- Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai 10
- Tasyahud akhir (membaca bacaan tasyahud akhir)
- Salam
- Berdoa mohon ampunan
Doa Setelah Sholat Taubat
Bacaan istighfar setelah mengerjakan sholat taubat nasuha adalah sebagai berikut:
Astaghfirullahal Ladzii Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyuumu Wa Atuubu Ilaihi.
Artinya: "Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya."
Bacaan istighfar ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati dengan setulus-tulusnya. Setelah itu baru membaca doa sholat taubat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:
Allahumma Anta Robbii Laa Ilaaha Illaa Anta, Kholaqtanii Wa Ana 'Abduka Wa Ana 'Ala 'Ahdika Wa Wa'dika Mastatho'tu. A'udzu Bika Min Syarri Maa Shona'tu, Abuu-U Laka Bini'matika 'Alayya, Wa Abuu-U Bi Dzanbii, Faghfirlii Fainnahuua Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illa Anta.
Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau."
Mengenai doa tersebut, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya: "Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) di siang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk surga. Dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum subuh maka dia termasuk penduduk surga" (HR. Al-Bukhari).
Advertisement