Liputan6.com, Jakarta - Kamar pribadi sosok kiai, ulama atau gus biasanya aksesnya sangat terbatas. Hanya orang-orang tertentu, seperti orang tua, anak dan orang 'dalem' pondok yang bisa masuk ke tempat tersebut.
Demikian juga kamar Gus Iqdam, dai muda yang viral sebagai Pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Blitar ini.
Namun ternyata a sosok garanganwati, yang memiliki akses ke kamar sang dai ini. Ya perempuan ini ternyata sering bolak-balik keluar masuk kamar Gus Iqdam dan Ning Nila ini.
Advertisement
Untuk diketahui, kamar kiai merupakan ruangan yang memiliki kedudukan dan kehormatan tinggi dalam tradisi keagamaan Islam di Indonesia.
Kamar kiai biasanya memiliki aturan ketat terkait siapa yang diizinkan masuk ke dalamnya. Hal ini tidak hanya didasarkan pada faktor kewibawaan dan kedudukan sosial kiai, tetapi juga karena kamar kiai seringkali dianggap sebagai tempat yang sakral dan penuh dengan ilmu agama.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Alasan Kamar Kiai Aksesnya Sangat Terbatas
Keberadaan kamar kiai sebagai tempat privat adalah salah satu alasan mengapa akses ke dalamnya dibatasi. Kamar kiai seringkali berfungsi sebagai tempat di mana kiai dapat fokus pada ibadah, penelitian, dan pengajaran tanpa gangguan.
Pembatasan akses ini bertujuan untuk menjaga privasi serta memastikan ketenangan dan ketentraman di dalamnya.
Kamar kiai juga sering dianggap sebagai tempat yang menyimpan pengetahuan dan kearifan spiritual. Oleh karena itu, hanya orang-orang tertentu yang dianggap memiliki kehormatan dan keilmuan yang memadai yang diperbolehkan masuk. Pembatasan ini bertujuan untuk menjaga integritas pengetahuan agama dan spiritualitas yang disimpan di dalam kamar kiai.
Persoalan etika dan sopan santun dalam budaya Islam juga memainkan peran dalam pembatasan akses ke kamar kiai. Hanya mereka yang diundang atau yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kiai yang dapat memasuki ruangan tersebut.
Ini mencerminkan nilai-nilai hormat dan tata krama dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Islam.
Pembatasan akses ke kamar kiai juga dapat disebabkan oleh keinginan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut. Dengan mengatur siapa yang dapat masuk, kiai dapat melindungi diri dan isi kamar dari potensi gangguan atau ancaman keamanan.
Pembatasan ini juga dapat dihubungkan dengan tradisi warisan dan pewarisan ilmu agama. Hanya mereka yang dianggap sebagai pewaris spiritual yang layak yang diizinkan mengakses kamar kiai.
Hal ini untuk memastikan bahwa pengetahuan agama dan kebijaksanaan spiritual dapat diwariskan secara tepat dan terjaga.
Â
Advertisement
Inilah Peremupuan Jalanan yang Sering Masuk Kamar Gus Iqdam
Kembali ke garanganwati yang bisa bolak balik masuk kamar Gus Iqdam. Perempuan itu adalah Mey, Meydawati. Dulu dikenal sososk yang urakan, dengan pil koplo dan minuman kerasnya.
Namun setelah bertemu dengan Gus Iqdam dan 'diuwongke' oleh suami Ning Nila ini kehidupannya berangsur membaik, tak lagi 'di tepi jurang'.
Mey istiqamah ikut rutinan Gus Iqdam. Bahkan dapat julukan si Ratu Lebah oleh Gus Iqdam dan jemaah ST Nyell. Bahkan baru-baru ini sudah menikah untuk kedua kalinya, hidupnya semakin ditata oleh Allah SWT.
Gus Iqdam dalam salah satu pengajianm, yang diunggah dalam laman media sosial TikTok akun @Abdul Hamid, mengatakan Mey sering bolak-balik masuk ke kamarnya.
"Mey, sodara Mey iki bolak-balik mlebu kamarku. Ngeri tenan, aku ojo diapak- apakke lho Mey, wes modele wong pasrah, hadeeeh hadeeh," kata Gus Iqdam dengan nuansa bercanda.
Â
Disayang Semua Orang
Ternyata bukan hanya Gus Iqdam yang peduli dan sayang kepada garanganwati satu ini, Ning Nila ternyata jauh lebih perhatian.
Jika punya kerudung, atau rukuh (perlengkapan sholat perempuan) yang bagus, dia sering menghadiahkan untuk Mey.
"Woh Ning Nila iki gati tenan karo Mey," kata Gus Iqdam.
Kisah keluarga Gus Iqdam dengan Mey memang cukup dekat, namun terkadang Bu Nyai, ibunda Gus Iqdam sering khawatir lantaran jika ada Gus Iqdam Mey ini selalu mendekat pada suami Ning Nila.
Namun Ning Nila ternyata tidak ada rasa cemburu sedikitpun khusus garanganwati satu ini. Bahkan sering diajak masuk kamar pribadinya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement