Sukses

Kisah Mengharukan Mey si Ratu Lebah Berubah Setelah Bertemu Gus Iqdam

Tobatnya wanita berjuluk si Ratu Lebah yang bernama Mey ini tak lepas dari pengsuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.

Liputan6.com, Cilacap - Kisah tobat wanita berjuluk si Ratu Lebah yang bernama Mey ini tak lepas dari pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam. Kehidupan Mey berangsur-angsur berubah setelah pertemuannya dengan ayah Gus Novel ini.

Hal ini diceritakan sendiri oleh ayah Mey yang bernama Ahmad Kasihan. Ia pun sangat berterima kasih kepada suami Ning Nila sebab bimbingannya selama ini akhirnya Mey menemukan jalan tobat.

“Saya sangat berterima kasih dengan Gus Iqdam sebab saya belum pernah bertemu,” ucapnya dikutip dari tayangan YouTube JatengPos TV, Jumat (01/03/2024).

Ia mengaku hingga saat ini belum pernah bertemu langsung dengan Gus-nya para garangan ini.

“Pernah sowan ke sana juga belum pernah bertemu, cuma bertemu dengan Bu Nyai (sebutan untuk ibuda Gus Iqdam—pen),” katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Kakaknya Mey Heran sampai Nangis

Sebab belum pernah bertemu, saking bahagianya dengan perubahan perilaku anaknya Mey ini, ia hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Gus Iqdam.

“Terima kasih sekali Gus Iqdam bersedia memberikan bimbingan, memberikan pengetahuan masalah agama,” ucapnya.

Saat ini, berdasarkan penuturanya, Mey sudah sadar dan sangat perhatian dengan orang tuahnya bahkan kepada saudara-saudaranya. 

“Mey itu sudah sadar, sudah sangat perhatian dengan orang tuanya, dengan saudaranya juga bagus," ujarnya.

Perubahan drastis kehidupan Mey membuat kakak perempuannya tak percaya, kalau Mey akhirnya menjadi orang yang baik.

“Jadi, sampai-sampai kakak perempuannya yang di Surabaya itu kalau nonton YouTube itu sampai nangis dan heran pasalnya Mey bisa sembuh seperti itu,” ceritanya.

“Ini berkah pertolongan Allah dengan perantara Gus Iqdam ini,” tandasnya.

3 dari 3 halaman

Bersedia Berbagi dengan Sesama

Ayah Mey mengibaratkan ketika menghadapi kelakuan Mey dulu itu sebagaimana orang yang sakit parah. Pasalnya, Mey setiap hari selalu membuat sakit hati kedua orang tuanya. Namun kini setelah mengikuti pengajian Gus Iqdam, ia tidak lagi melakukan hal-hal yang membat sakit hati kedua orang tuanya.

“Ini saya kalau diibaratkan orang sakit itu sudah parah, saya bingung, sebab kala Marmi itu kalau datang dan nggedor pintu itu membuat saya kaget, datang trus ngamuk, ngomel-ngomel yang ia tidak sadar itu setiap hari,” kenangnya.

“Tapi setelah bertemu dengan Gus Iqdam, 95 derajat total sudah baik sekali alhamdulillah,” sambungnya.

Bahkan Mey saat ini sudah bersedia untuk berbagi dengan sesamanya. Ketika Mey mendapatkan uang dari Gus Iqdam pun diberikan ke ayahnya. Jika lebih maka uang tersebut ia bagikan ke oranglain.

“Kalau dapat uang dari Gus Iqdam itu dikasihkan ke ayahnya, lalu kalau lebih itu dibagikan ke yang lain," katanya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul