Liputan6.com, Jakarta - Ibadah merupakan salah satu sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tak ada yang tidak diperhitungkan, meskipun sekecil apapun amalan yang dilakukan dapat menjadi penyebab masuk surga.
Seperti kisah Sayyidina Umar bin Khattab RA yang masuk surga karena menyelamatkan burung pipit. Beliau merupakan seorang khalifah kedua setelah Sayyidina Abu Bakar.
Advertisement
Baca Juga
Umar bin Khattab memiliki postur badan besar serta kuat. Tak hanya itu, ia juga merupakan pribadi yang tegas dan pemberani sehingga disegani oleh musuh-musuhnya.
Akan tetapi, di balik sifat ketegasannya dan keberaniaanya, ia juga memiliki sifat yang lemah lembut serta penuh kasih sayang sekada setiap makhluk ciptaan Allah Ta’ala lain.
Lantas, bagamana Umar bisa masuk surga karena burung pipit? Berikut kisah selengkapnya mengutip dari laman NU Online.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kasih Sayang Umar terhadap Burung Pipit
Dalam kitab Usyfuriyyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar yang terdapat pada halaman dua. Pernah suatu ketika Sayyidina Umar berjalan-jalan di sebuah desa yang berada di Madinah. Dalam perjalanannya di bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang membawa seekor burung pipit.
Dalam genggaman anak itu, burung tersebut dibuat mainan. Melihat kejadian tersebut, Sayyidana Umar merasa kasihan terhadap burung tersebut. Akhirnya dia pun membelinya dari anak kecil itu dan dilepaskan ke alam bebas.
Singkat cerita, Khalifah Umar meninggal dunia. Pada suatu kesempatan terdapat seorang ulama melihat Sayyidina Umar. Dalam mimpinya ulama tersebut bertanya kepadanya.
“Wahai amirul mukminin, apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?”
“Allah telah memberikan sebuah pengampunan kepadaku,” jawab Sayyidina Umar.
“Sebab apa Allah memberikan pengampunan tersebut, apakah karena kedermawananmu, apakah karena keadilanmu atau sebab zuhudmu?” tanya ulama tersebut penasaran.
Advertisement
Hikmah Kisah
“Ketika semua orang meletakkanku ke dalam liang lahat dan menutupiku dengan tanah, serta meninggalkanku satu per satu, kemudian datanglah dua malaikat yang sangat mengerikan, sehingga membuat badanku gemetar. Lalu keduanya pun mengangkat badanku serta mendudukanku. Mereka hendak menanyaiku. Sebelum sempat keduanya menanyaiku, terdengar suara tanpa rupa yang menghardik keduanya.
“Tinggalkan hamba-Ku ini! Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya, dan segala dosanya telah Aku ampuni karena dia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi dia di akhiratnya,” cerita Sayyidina Umar kepada ulama tersebut.
Terdapat sebuah penggalan hadis yang berbunyi. “Orang penyayang adalah orang yang disayangi Allah yang Maha Penyayang. Maka sayangilah mereka yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi mereka yang di langit.”
Dengan demikian, sekecil apapun kebaikan sebaiknya tetap dilakukan dengan penuh suka cita. Karena siapa tahu, dari amal yang sederhana dan kecil tersebut ternyata menjadi sebab bagi diterima dan dimasukkan kepada surga. Wallahu a'lam.