Liputan6.com, Jakarta - Usia bumi dan peradaban manusia di dunia makin tua. Zaman berubah dan anehnya, justru tak semakin bijaksana. Bahaya yang dihadapi oleh umat akhir zaman pun makin kompleks.Â
Pada masa jahiliyah dahulu, orang-orang berbuat semaunya. Kemaksiatan menjadi hal biasa. Lantas, Islam datang dan menanamkan syariat.
Di dalam syariat itu, ada yang disebut sebagai aiqidah-akhlak. Keimanan yang dibalut dengan tata laku dengan Nabi SAW sebagai taladan utama.
Advertisement
Baca Juga
Namun kini zaman seolah kembali ke masa jahiliyah. Orang-orang bangga dengan perbuatan maksiat yang dilakukannya.
Sesuatu yang tabu di masa lalu, kini justru semakin menjadi buruan. Contohnya, pesohor-pesohor yang bangga mengumumkan bahwa anaknya lahir di luar nikah dan kini menjadi single parent.
Celakanya, masyarakat juga semakin permisif. Mereka mencibir, lantas melupakan begitu saja dan menganggap dosa itu sesuatu yang wajar. Tanpa disadari, berbangga-bangga dengan maksiat itu merupakan salah satu tanda kiamat.
Pada zaman akhir, keindahan yang ditampilkan adalah semu dan tipuan belaka, lantaran makin tuanya peradaban. Orang-orang sudah lupa, yang tampak indah dan menawan adalah perbuatan dosa.
Simak Video Pilihan Ini:
Berbuat Dosa tapi Lupa
Mengutip laman NU, Mustasyar PCNU Kabupaten Pringsewu KH Anwar Zuhdi mengatakan, semakin zaman bertambah tua maka semakin indah suasananya. Namun keindahan tersebut hanyalah semu belaka karena makin tua sesuatu, akan berkurang fungsi-fungsinya.
"Zaman akhir ini ibaratnya seperti orang tua yang berdandan cantik. Di balik kecantikannya ada sifat pikun. Sudah gampang lupa. Sehingga zaman sekarang ini banyak orang yang berbuat dosa tapi tidak merasa atau lupa jika itu dosa," jelasnya di depan Jamaah Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi di Aula Gedung NU, Ahad (4/12/2016), dikutip Jumat (2/3/2024).
Sehingganya menurut kiai yang akrab dipanggil Abah Anwar ini, kita haruslah berhati-hati untuk melangkah dalam kehidupan.
"Hati-hati, zaman sekarang banyak hal yang seolah-olah baik, bagus dan benar, namun sebenarnya hanya tipu daya kehidupan dunia," terangnya.
Terutama yang berkaitan dengan agama, Abah Anwar mengingatkan agar selalu teliti dan waspada dalam memahami dan meyakininya.
Â
Advertisement
Perbuatan Dosa Dilakukan Terang-terangan
Ia mengingatkan untuk senantiasa menanyakan kepada para kiai dan orang yang paham tentang permasalahan tersebut. Menurutnya, tipu daya setan dan iblis sangat luar biasa dalam mempengaruhi hati dan pemikiran manusia.
"Iblis itu aslinya adalah malaikat Azazil yang merupakan malaikat paling pintar. Namun karena ketakaburannya dan melawan perintah Allah maka Allah menghukumnya dengan mengeluarkannya dari surga bersama Nabi Adam," katanya.
Jadi, menurutnya manusia tidak akan mampu mengalahkan kemampuan setan sehingganya manusia diingatkan Allah dengan perintah untuk tidak mengikuti langkah-langkah setan.
"Apalagi di zaman akhir seperti ini banyak sekali orang berbuat dosa dengan terang-terangan dan bangga melakukan dosa tersebut. Ini merupakan bukti pengaruh kepintaran setan," jelasnya.
Abah Anwar menjelaskan bahwa fenomema bangga dengan kemaksiatan dan dosa merupakan tanda-tanda hari akhir.
"Tanda-tanda kiamat sughro (kecil) itu di antaranya sedikitnya orang alim, anyaknya orang tak berilmu, berzina dengan terang terangan, banyaknya bangunan, sedikitnya laki-laki dibanding perempuan dan bertambah beratnya orang yang berjuang dijalan Allah," pungkasnya.