Sukses

Perilaku Aneh Dabbah yang Muncul Jelang Kiamat, Ini Pendapat 3 Ulama

Ada tiga pendapat ulama mengenai perilaku aneh Dabbah sebagai makhluk akhir zaman

Liputan6.com, Cilacap - Sebagai salah satu tanda dari sekian banyak tanda-tanda kiamat ialah munculnya dabbah. Dabbah diartikan sebagai binatang melata.

Ia muncul dari dalam perut bumi dan memiliki perilaku aneh karena mampu berbicara dan  memberikan peringatan kepada manusia.

Dabbah tersebut memiliki bulu yang halus, memiliki kaki, dan memiliki panjang sekitar 60 hasta. Ciri-ciri ini memberikan gambaran fisik tentang bagaimana Dabbah terlihat. Selain itu, dalam pandangan Abdullah bin Ibnu Umar RA, Dabbah disebut sebagai al-Jasasah.

Dalam sebuah riwayat yang diterima dari Abu Hurairah, disebutkan Dabbah adalah hewan yang memiliki ciri-ciri panjang tubuh yang mencapai 60 hasta dan tingginya mencapai awan, sementara jarak antara kedua tanduknya setara dengan perjalanan satu farsakh.

Dabbah juga memiliki dua bentuk, dengan empat kaki yang dilengkapi bulu panjang yang menyerupai burung, serta memiliki dua sayap. Ciri-ciri ini memberikan gambaran lebih jelas tentang dimensi fisik dan penampilan Dabbah yang dijelaskan dalam riwayat tersebut.

Demikian halnya dengan perilaku aneh hewan ini. Ada tiga pendapat ulama mengenai perilaku aneh Dabbah sebagai makhluk akhir zaman.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

3 Pendapat Ulama tentang Perilaku Aneh Dabbah

Allah SWT menerangkan tentang dabbah dalam Surah An-Naml ayat 82:

 وَاِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَاۤبَّةً مِّنَ الْاَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ اَنَّ النَّاسَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ ࣖ.

"Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."

Menukil Buku Huru-hara Hari Kiamat yang merupakan terjemah dari kitab An Nihayah fitan wa ahwal akhir az zaman karya Ibnu Katsir diterangkan bahwa Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya telah menerangkan hal-hal yang ada kaitannya dengan ayat yang mulia ini, sekaligus disebutkan pula hadits-hadits secukupnya yang berkenaan dengannya. Kalau diringkas saja maksudnya ada tiga pendapat yaitu:

Pendapat pertama yaitu menurut Ibnu Abbas, Hasan dan Qatadah, binatang itu memangbenar-benar berbicara kepada manusia. Pendapat ini didukung oleh Ibnu Jarir, bahwa binatang itu memang berbicara kepada mereka, yakni mengatakan: "Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayatKami."

Agaknya Ibnu Jarir menceritakan pula tafsiran yang sama dariAtha'dan Ali. Tapi, benarkah keduanya mengatakan seperti itu, masih perlu penelitian.

Pendapat kedua mengatakan sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kata-kata "tukallimuhum" (binatang itu berbicara kepada manusia), maksudnya, binatang itu membeberkan identitas mereka, yakni menulis pada dahi orang kafir dengan tulisan 'kafir dan dahi orang mukmin dengan tulisan 'mukmin.'

Pendapat ketiga mengatakan bahwa dari lbnu Abbas, maksudnya, binatang itu berbicara kepada manusia dan juga membeberkan identitas mereka masing-masing.

Tafsiran yang terakhir ini mencakup dua pendapat tersebut di atas. Dan tentu saja merupakan tafsiran yang kuat dan baik karena memuat kedua-duanya.

3 dari 3 halaman

Hadis-hadis Rasulullah tentang Dabbah

Menukil Islampos.com, binatang melata bernama Dabbah sering dikatakan Rasulullah SAW sebagai salah satu tanda dekatnya kiamat.

Rasulullah SAW juga bersabda tentang Dabbah ini dan menjadi salah satu pengingat Umat Islam untuk selalu bertaubat. Dalam hadist Riwayat Muslim, Rasul menyebut tiga perkara yang jika ketiganya keluar maka semua taubat dan amal tiada gunanya. Ketiganya adalah terbitnya matahari dari arah barat, Dajjal dan Dabbah.

Ada tiga perkara yang jika keluar maka tidak akan berguna lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya; atau belum mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya. Ketiga perkara itu adalah: terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang bumi.” (HR. Muslim)

Beliau juga bersabda : “Sesungguhnya tanda-tanda (Kiamat) yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu Dhuha. Mana saja yang lebih dahulu muncul, maka yang satunya akan terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.” (HR. Muslim)

Beliau pun bersabda : “Bersegeralah kalian beramal (sebelum datangnya) enam perkara… (beliau menyebutkan di antaranya) dabbah.” (HR. Muslim).

Nantinya setelah keluar, Dabbah akan berbicara kepada manusia dan mengabarkan bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Allah. Ia memberikan tanda pembeda antara orang beriman dan kafir. Tanda untuk orang yang beriman adalah wajah yang bercahaya, sedangkan yang tidak, tandanya diberikan dibagian hidung sebagai tanda kekufurannya.

“Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli onta dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli onta itu?’ Dia menjawab, Dari salah seorang yang dicap wajahnya..” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomor 322).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul