Liputan6.com, Jakarta Salah seorang ulama Tafsir yang sangat populer dalam khazanah keislaman ialah Ibnu Katsir. Ayahnya merupakan seorang ulama terkemuka. Ibnu Katsir telah hidup yatim saat masih berusia 3 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Selain sebagai mufassir, Ibnu Katsir dikenal sebagai ahli hadis, ahli sejarah, ahli fiqih dan beberapa disiplin keilmuan lainnya.
Salah satu karyanya yang cukup monumental ialah perihal kitab yang membahas tentang kaimat yakni Kitab An-nihayah, fitan wa ahwal akhir az zaman.
Para ulama sangat kagum dengan salah satu karyanya yang sangat monumental dalam bidang tafsir yakni tafsir Ibnu Katsir atau juga disebut dengan Tafsir Al-Qur’anul Adzim.
Tafsir ini memilik banyak sekali keistimewaan. Menurut Ad-Dzahabi, Imam ibn Katsir adalah seorang pakar fiqih yang sangat ahli, seorang ahli hadis dan mufasir yang sangat sempurna, dan juga Mualif (pengarang).
Tafsir ibn Katsir ini tetap berpedoman kepada masodir tafsir, yaitu al-Qurán bil Qurán, al-Qurán bissunnah, al- Qurán bi qauli sahabat, dan bi kaidah loqhotil arabiyah.
Simak Video Pilihan Ini:
Biografi Ibnu Katsir
Menukil Buku Huru-hara Hari Kiamat, nama lengkap beliau adalah Abul Fida' 'lmaduddin Isma'il bin Umar bin Katsir bin Dhau' bin Katsir Al-Quraisy Ad-Dimasyqi. Beliau dilahirkan di Majdil, sebuah perkampungan di wilayah kota Bushra.Â
Ayahnya memang berasaldari Bushra. Adapun ibunya dari Majdil. Lahir pada tahun 700 H, demikian menurut kebanyakan para penulis biografi beliau, atau beberapa tahun sesudah itu.Â
Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Ad-Durr Al-Kaminah, tapi tanggal itu sebenarnya kira-kira. Adapun kata beliau sendiri, dalam biografi ayahnya, bahwa ayahnya itu wafat pada tahun 703 H. "waktu itu saya masih kecil, umur tiga tahun, atau lebih-kurang umur sekian. "Saya tidak ingat lagi wajah beliau, kecuali bagaikan mimpi," tulisnya.
Ayahnya adalah Al-Khathib Syihabuddin Abu Hafsh umar bin Katsir, salah seorang ulama ahli Fikih dan orator kenamaan. Lahir di akhir tahun 640 H. Biografinya ditulis oleh anaknya sendiri Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitab tarikhnya yang besar, A l-Bidayah wa An-Nihayah, vol. 14 hlm.31-33.Â
Ibnu Katsir meninggal dunia pada bulan Sya’ban 774 H atau Februari 1373. Ulama kesohor dan piawai dalam berbagai bidang ilmu ini meninggal dunia pada usia 74 tahun di Damaskus. Jenazahnya di makamkan bersebelahan dengan makam seorang ulama terkenal juga, yaitu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di sebuah daerah bernama Sufiyah Damaskus.
Advertisement
Seorang yang Supel dan Humoris
Al-Hafizh lbnu Hajar dalam Ad-Durr Al-Kaminah berkata, "lbnu Katsir sibuk menelaah hadits-hadits mengenai matan maupun tokoh-tokoh sanadnya. Dia orang yang supel dalam pergaulan dan seorang humoris yang baik.Â
Tulisan-tulisannya telah beredar selagi dia masih hidup dan tetap dibaca orang banyak setelah wafatnya. Namun demikian, dia tidak menempuh cara seperti yang ditempuh oleh para ahli hadits lainnya dalam memperoleh hadits-hadits ‘alii, dan dalam membedakannya dari hadits-hadits nazil, maupun dalam disiplin-disiplin ilmu yang lain. Tapi bagaimanapun, dia adalah tergolong ahli hadits dikalangan para fuqaha'."Â
Tetapi hal itu dibantah oleh As-suyuthi, katanya: "lbnu Katsir adalah seorang andalan ilmu hadits dalam mengetahui mana yang shahih dan mana yang dlaif. Begitu pula tentang'illat-'illat hadits dan jalur-jalur sanadnya yang berbeda-beda, dan juga tentang para tokoh hadits, mana yang cacat dan mana yang adil. Adapun tentang hadits 'ali dan nazil dan lain sebagainya, itu hanyalah perkara-perkara sekunder, bukan prinsip-prinsip yang terlalu penting,"
Karya-karyanya
Menukil Jurnal Nuansa Vol. XIV, sebagai seorang yang ilmuan dan pakar dalam segala bidang, sudah barang tentu Ibn Katsir banyak menghasilkan karya-karya, akan tetapi sebagian besar dari karyanya adalah dalam bidang hadis seperti:Â
a. Kitab Jami’al-Masanid wa al-Sunan, yaitu kitab koleksi Musnad dan Sunan, yang terdiri dari delapan jilid, yang didalamnya berisi nama-nama para sahabat yang meriwayatkan hadis yang terdapat dalam Musnad Ahmad bin Hanbal yang ia susun sesuai dengan huruf alfabet.
b. Al-Kutub al-Sittah(enam koleksi hadis)
c. At-Takmilah fi Ma’rifat al-Siqat wa ad Du’afa wa al-Mujahal ( penyempurna untuk mengetahui para periwayat yang Terpercaya, Lemah dan Kurang Dikenal). Yang disusun dengan jumlah lima jilid.
d. Al-Mukhtasar (Ringkasan), dari Muqaddimah li Ulum al Hadis karya Ibnu Salah (w.642H/1246M).
e. Adillah al-Tanbih li Ulum al-Hadis, sebuha kitan hadis yang lebih dikenal dengan al-Ba’is al Hasis.Â
Adapun dalam bidang sejarah ibn Katsir menelorkan karya seperti:Â
a. Qasas al-Anbiya (kisah-Kisah para Nabi)Â
b. Al-Bidayah wa Nihayah( awal dan akhir). Kitab ini adalah kitab yang banyak dijadikan referensi ahli sejarah dan sangat penting, metode penulisan yang lakukan ibn Katsir dalam menyusun kitab ini termasuk metode yang ulung, yang menunjukan kedalaman ilmu beliau.Â
Adapun metodenya dibagi menjadi dua bagian pembahasan besar, pertama ibn Katsir memuat sejarah-sejarah kuno dengan memulai dari penciptaan samapi masa kenabian Muhammad Saw. Kedua ibn Katsir memulainya dari sejarah Islam pada masa periode Nabi Muhammad Saw. Di Mekkah samapi pada pertengahan abad ke 8 H.Â
c. Al-Fusul fi Sirah al-Rasul( jabaran yang berkaitan dengan Sejarah Rasul)
d. Tabaqat al-SyafiÃyah ( pembagian kelompok-kelonpok ulama yang bermazhab SyafiÃ)
e. Manaqib Al-Imam Al-Syafià ( krikulum Vitee Imam SyafiÃ)Â
Adapun dalam bidang tafsir beliau mempersembahkan kepada generasi Islam saat ini dengan karnyanya Tafsir al-Quránnul al-Azim atau yang lebih dikenal dengan tafsir Ibn Katsir.
Kitab tafsir ini merupakan satu-satunya karya beliau dalam bidang tafsir yang terdiri dari empat jilid yang cetak oleh Maktabah As-Saffah dan Maktabag Misr/ Dar Misr li-at-Tiba’ah Mesir dan terdiri dari delapan jilid yang dicetak oleh Maktabah Darul Hadis Mesir.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement