Liputan6.com, Jakarta - Perselingkuhan merupakan salah satu permasalahan sosial yang kerap kali menjadi perbincangan di masyarakat. Apalagi dengan adanya media sosial saat ini dengan mudahnya menceritakan perselingkuhan yang dialaminya sendiri atau orang lain.
Islam sendiri telah melarang umatnya melakukan perselingkuhan sebab dapat dianggap berzina jika dilakukan tanpa ikatan pernikahan. Bahkan Rasulullah SAW pun berpesan dengan keras agar pasangan suami istri menjauhi perceraian.
Hal yang miris justru terjadi belakangan ini, dimana banyaknya kasus perselingkuhan telah dianggap hal yang lumrah bagi sebagai orang.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya sebagai suatu kesalahan dan bentuk pengkhianatan dalam hubungan, perselingkuhan juga dapat termasuk dalam tindak pelanggaran hukum.
Selain itu, muncul juga anggapan di masyarakat jika perselingkuhan adalah fenomena yang menandakan bahwa saat ini kita sudah berada di akhir zaman. Benarkah demikian? Berikut ulasan selengkapnya mengutip dari laman dream.co.id.
Saksikan Video Pilihan ini:
Selingkuh Mengantarkan pada Perbuatan Zina
Islam sangatlah melarang perbuatan berselingkuh dan tentu saja ini bisa mendatangkan dosa besar. Hal ini karena dengan berselingkuh bisa mengantarkan seseorang pada perbuatan zina. Bahkan di dalam Al-Quran pun telah dijelaskan agar tidak mendekati perbuatan zina sebagaimana tercantum dalam surah Al-Isra ayat 32:
وَلَا تَقۡرَبُوا الزِّنٰٓى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ؕ وَسَآءَ سَبِيۡلًا
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra:32)
Selain itu, Rasulullah saw pun juga telah memerintahkan kepada umatnya agar selalu menjaga kehormatan diri. Salah satunya agar tidak bersama dengan orang yang bukan mahramnya, apalagi hanya berduaan saja. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
"Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali ditemani mahramnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Perselingkuhan yang terjadi tidak hanya mendatangkan aib bagi keluarga yang bersangkutan, tetapi juga berbagai dampak negatif lain. Misalnya saja pertengkaran, perceraian, anak-anak dari orang tua yang melakukan perselingkuhan mendapatkan ejekan, hingga pembunuhan.
Sehingga, penting sekali untuk menjaga kesetiaan, kasih sayang, komunikasi, serta hubungan yang baik dalam kehidupan berumah tangga. Jangan sampai, pihak suami maupun istri mencari kepuasan di luar pasangannya demi memuaskan nafsu yang justru menghadirkan dosa serta dampak negatif lainnya yang lebih besar.
Advertisement
Benarkah Pertanda Kiamat?
Hari akhir atau kiamat adalah suatu kepastian yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadis nabi. Meski begitu, belum diketahui secara pasti kapan hari itu akan terjadi. Namun, Allah SWT telah memberikan petunjuk tentang tanda-tanda datangnya kiamat.
Mulai dari tanda yang kecil hingga tanda yang besar. Lalu, apakah dengan maraknya kasus perselingkuhan menjadi salah satu tanda akhir zaman? Apakah kiamat sudah semakin dekat? Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda 'Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat adalah diangkatnya ilmu, merajalelanya kebodohan, banyaknya perzinaan, maraknya minum khamr, jumlah laki-laki sedikit sedangkan jumlah perempuan banyak, sampai-sampai 50 perempuan berada di naungan satu laki-laki." (HR Al-Bukhari)
Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga pernah berpesan:
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidak akan hancur umat ini hingga kaum laki-laki mendatangi kaum wanita, lalu dia menggaulinya di jalanan. Orang yang paling baik di antara mereka saat itu berkata, 'Seandainya engkau menutupinya di belakang tembok ini." (HR Abu Ya'la)
Kemudian dalam hadis lainnya juga menjelaskan bahwa manusia-manusia yang melakukan persetubuhan, maka di zaman itulah kiamat akan datang.
"Dan ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah Kiamat akan datang." (HR Muslim)
Dengan adanya kasus-kasus tersebut, hendaknya kita sebagai umat Islam melakukan evaluasi dan semakin banyak beribadah serta melakukan amalan sholeh. Karena dalam sebuah hadis Tirmidzi dikatakan sebagai berikut:
"Kiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang yang menyebut nama Allah." (HR. Tirmidzi)