Sukses

Tata Cara dan Niat Puasa Senin Terakhir Bulan Syaban 2024, Masih Bolehkah Berpuasa Mendekati Ramadhan?

Puasa sunnah Senin adalah amalan yang dapat dilakukan muslim setiap pekan. Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, puasa sunnah Senin pada 4 Maret 2024 adalah yang terakhir di bulan Syaban 1445 H.

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Senin adalah amalan sunnah yang dapat dilakukan muslim setiap pekan. Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, puasa Senin pada 4 Maret 2024 adalah yang terakhir di bulan Syaban 1445 H.

Puasa sunnah Senin terakhir bulan Syaban ini sudah mendekati bulan suci Ramadhan. Menurut Muhammadiyah, Senin 11 Maret 2024 adalah awal puasa Ramadhan 1445 H. Artinya, sepekan lagi umat Islam akan melaksanakan ibadah Ramadhan.

Pertanyaannya, apakah masih boleh melaksanakan puasa sunnah Senin yang sudah dekat dengan Ramadhan? Sebagaimana kita tahu, ada hadis larangan berpuasa setelah tanggal 15 Syaban (Nisfu Syaban), di antaranya hadis riwayat Abu Dawud berikut ini.

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إذا انتصف شعبان فلا تصوموا 

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Bila hari memasuki pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa,’” HR Abu Dawud. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Boleh Puasa Senin Mendekati Ramadhan bagi yang Terbiasa

Kendati begitu, pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) menuturkan bahwa bagi orang yang memiliki kebiasaan puasa sunnah seperti Senin-Kamis dan masih punya utang puasa Ramadhan boleh berpuasa di separuh terakhir bulan Syaban.

“Boleh puasa bagi memang terbiasa puasa sunnah. Biasa dia puasa senin kamis, kebetulan setelah nisfu syaban, boleh,” kata UAS dikutip dari tayangan YouTube Kajian Islam, Ahad (3/3/2024).

“Yang kedua boleh bagi yang mengqadha. Demi utang puasa, sudah lama dia mau qadha begitu tinggal puasa 7 hari. Nah maka bagi yang mau mengqadha boleh, karena kalau tidak diqadhanya sekarang, tak diqadhanya sampai Ramadhan, setelah Ramadhan nanti dia kena denda,” jelas UAS.

Berdasarkan penjelasan UAS, maka puasa Senin terakhir Syaban mendekati Ramadhan ini boleh dilakukan bagi orang yang memiliki kebiasaan mengerjakan puasa sunnah tersebut.

3 dari 4 halaman

Tata Cara dan Niat Puasa Sunnah Senin

1. Niat

Waktu niat puasa sunnah Senin di bulan Sya’ban dimulai pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Apabila lupa, niat puasa sunnah ini boleh dilakukan selepas subuh hingga menjelang dzuhur, dengan syarat tidak atau belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa sejak fajar hingga niat tersebut.

Berikut niat puasa Senin di bulan Sya’ban.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."

2. Makan Sahur

Makan sahur lebih utama menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Melaksanakan Puasa

selama berpuasa harus menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan sebagainya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.

Selama berpuasa juga menjaga dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

4. Berbuka Puasa

Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. Jangan lupa membaca doa berbuka puasa.

4 dari 4 halaman

Keutamaan Puasa Sunnah Senin

Puasa Senin berpasangan dengan puasa Kamis. Oleh karenanya, banyak keutamaan puasa Senin yang selalu bersandingan dengan puasa Kamis. Beberapa keutamaan puasa Senin-Kamis antara lain sebagai berikut.

1. Puasa yang Selalu Dilakukan Rasulullah SAW

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Artinya: "Nabi SAW selalu menjaga puasa Senin dan Kamis." (HR Tirmidzi dan Ahmad).   

2. Hari Dibukanya Pintu Surga

Mengutip NU Online, terrmasuk keistimewaan puasa Senin dan Kamis berikutnya adalah pada kedua hari itu Allah membuka pintu surga-Nya. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah berikut: 

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.” (HR Muslim, No. 4652)   

Wallahu a'lam.