Liputan6.com, Jakarta - Memperbanyak sholawat merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan sebagaimana yang disebutkan dalam banyak sabda Rasulullah.
Bahkan sebagiannya tidak hanya memberikan perintah, tapi juga menuturkan keutamaannya. Salah seorang ulama yang banyak berbicara tentang hadis-hadis sholawat adalah An-Nabhani.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kitabnya menuturkan beberapa sabda Rasulullah tentang sholawat di antaranya sebagai berikut:
الصلاة علي نور يوم القيامة عند ظلمة الصراط فأكثروا من الصلاة علي
Artinya: Bersholawat kepadaku adalah cahaya di hari kiamat di saat gelapnya shirat. Maka perbanyaklah membaca sholawat kepadaku.
Lantas, pertanyaannya selanjutnya adalah berapa sebenarnya jumlah minimal seseorang dapat dikatakan telah memperbanyak bersholawat kepada Nabi?
Saksikan Video Pilihan ini:
Jumlah Bacaan Sholawat Setiap Hari
Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Imam Sya’rani di dalam kitabnya Kasyful Ghummah menuturkan bahwa sebagian ulama berpendapat bilangan minimal dalam memperbanyak sholawat kepada Nabi adalah 700 kali di tiap siang hari dan 700 kali di tiap malam hari.
Sedangkan ulama lainnya mengatakan minimal 350 kali di waktu siang dan 350 kali di waktu malam. Sementara Syekh Abu Thalib Al-Makki di dalam kitab Qûtul Qulûb menyebutkan bahwa jumlah minimal dalam memperbanyak membaca sholawat adalah 300 kali di siang dan malam hari. Hal tersebut sebagaimana keterangannya:
وليكثر من الصلاة على النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في يوم الجمعة وليلتها وأقل ذلك أن يصلّي عليه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثلاثمائة مرة
Artinya: Dan hendaknya memperbanyak bersholawat kepada Nabi di hari dan malam Jumat. Jumlah minimal dalam memperbanyak membaca sholawat adalah tiga ratus kali. (Abu Thalib Al-Makki, Qûtul Qulûb, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, 2016, jil. I, halaman: 121)
Siapa saja yang hendak melanggengkan memperbanyak bacaan sholawat dapat mengambil salah satu dari berbagai pendapat di atas.
Berapa pun jumlah yang kita pilih, sebanyak apa pun sholawat yang kita wiridkan, tentunya semua itu sebagai satu jalan untuk menuju keridhaan Allah di samping juga sebagai tanda cinta kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam. Wallahu a’lam.
Advertisement