Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan suci Ramadan, umat muslim akan melakukan ibadah puasa Ramahan, menahan diri dari nafsu, makan, minum dan semua hal yang membatalkan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Selain itu, di bulan penuh berkah ini umat muslim memanfaatkannya untuk memperbanyak amalan. Mulai dari bersedekah, sholat sunah yang menggandakan amalan dan berbagai ibadah lainnya.
Baca Juga
Melansir dari NU Online, Senin (4/3/2022), semasa hidupnya, Rasulullah SAW sangat menunggu kedatangan Ramadhan dan mempersiapkan diri agar bisa maksimal beribadah di bulan Ramadan. Beliau juga memunajatkan doa-doa tertentu dalam rangka menyambut Ramadhan.
Advertisement
Atas dasar itu, Imam al-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab mensunahkan membaca doa ketika melihat hilal atau mengetahui tanda awal Ramadan.
Doa Nabi Muhammad SAW Saat Ramadan
يستحب أن يدعو عند رؤية الهلال بما رواه طلحة بن عبيد الله رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا رأى الهلال قال اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله
Allâhumma ahillahu ‘alainâ bil yumni wal îmani was salâmati wal islâm. Rabbî wa rabbukallâh.
Artinya,
“Ya Allah jadikanlah hilal (bulan) ini bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu (wahai bulan) adalah Allah.”
Doa ini dianjurkan untuk dibaca ketika melihat hilal sebagaimana dikisahkan Thalhah Ibn ‘Ubaidillah bahwa Rasulullah SAW saat melihat hilal membaca doa di atas.
Doa lainnya
Doa dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya,
Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.
Advertisement
Doa Selanjutnya
Selain itu, ada pula doa Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud:
هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ مرتين، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ ثَلاث مرات، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا
Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.
Artinya,
Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini (HR Abu Dawud).