Sukses

Mengintip Bagaimana Aktivitas Penduduk di Surga, Apakah Mereka juga Tidur?

Surga Tak Ada Tidur, Ini Yang Dilakukan Penghuninya

Liputan6.com, Jakarta - Kadang ada saja pertanyaan yang menggelitik di benak kita. Misalnya, bagaimana penduduk surga tidur.

Kadang manusia di dunia ini umumnya menyamakan aktivitas bagaimana kelak jika di surga. Seolah apa yang ada di bumi nantinya akan bisa dilaksanakan pula di surga nanti. Contohnya bagaimana kelak penduduk surga, apakah tidur atau tidak.

Bagi manusia di dunia, tidur memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan fungsi tubuh manusia. Manfaat tidur tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga berdampak pada aspek mental dan emosional. Salah satu manfaat utama tidur adalah pemulihan tubuh.

Selama tidur, tubuh mengalami proses regenerasi sel, pemulihan otot, dan peningkatan sistem kekebalan tubuh. Ini memungkinkan tubuh untuk memperbaiki kerusakan sel, mengganti jaringan yang rusak, dan memperkuat pertahanan terhadap infeksi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Adakah Tidur di Surga?

Tidur juga berperan penting dalam pengaturan berbagai sistem hormonal dalam tubuh. Selama tidur, hormon-hormon seperti hormon pertumbuhan dan hormon yang mengatur stres, seperti kortisol, diatur dan dilepaskan dengan pola tertentu.

Gangguan tidur dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal ini, yang dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang. Selain itu, tidur juga berperan dalam pengaturan kadar gula darah dan metabolisme, sehingga memiliki peran kunci dalam pencegahan penyakit metabolik, seperti diabetes.

Mengutip muslim.or.id, penduduk surga itu tidak tidur. Sebagaimana dalam hadits:

النوم أخو الموت

“Tidur adalah saudaranya kematian”

Sedangkan di surga tidak ada tidur dan tidak ada maut, juga tidak ada sakit, tua, resah dan gelisah, kesedihan, tidak ada buang air kecil, buang air besar, atau bau yang busuk.

3 dari 3 halaman

Wanita di Surga Tak Haid, Semua Dicabut Rasa Dendamnya

Wanita juga tidak ada haid, nifas, juga tidak ada dendam, kebencian, kedengkian. Mereka akan berdiri di qintharah setelah melewati shirath.

Kemudian diberlakukan qishash di antara mereka. Kemudian dicabut rasa dendam dari dada-dada mereka sehingga mereka memasuki surga dalam keadaan suci murni. Allah Ta’ala berfirman:

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ

“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan” (QS. Al HIjr: 47)

Adapun firman Allah:

{خَيْرٌ مُسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا}

“paling indah tempat istirahatnya” (QS. Al Furqan: 24)

Maksudnya, waktu istirahat bagi seorang hamba adalah di surga. Artinya, Allah Ta’ala menghisab seluruh makhluk di hari kiamat dan menyelesaikan semuanya sekadar waktu setengah hari, lalu kemudian penduduk surga melakukan qailulah (istirahat) di surga.

{أَصْحَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا}

“Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya” (QS. Al Furqan: 24). Wallahu A'lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul