Sukses

Masuk Ramadhan, Lonjakan Transaksi Pasar Ritel Diprediksi Capai Rp 787 Triliun

MMA Global Indonesia, asosiasi perdagangan pemasaran dan periklanan mengungkapkan sebesar 60 persen menyatakan niat mereka untuk meningkatkan belanja Ramadhan tahun ini

Liputan6.com, Jakarta MMA Global Indonesia, asosiasi perdagangan pemasaran dan periklanan mengungkapkan sebesar 60 persen menyatakan niat mereka untuk meningkatkan belanja Ramadhan tahun ini.

Country Head & Board of Director, MMA Global Indonesia, Shanti Tolani menuturkan dengan adanya peningkatan ini, MMA Global Indonesia mengarahkan fokus kepada segmen ritel. 

“Kecenderungan ini diperkirakan akan terus berlanjut tahun ini sejalan dengan pasar ritel yang siap berekspansi secara substansial, dengan proyeksi lonjakan hampir USD 50 miliar (setara Rp 787,1 triliun),” kata Shanti kepada wartawan ditulis, Kamis (7/3/2024).

Dalam spektrum pertumbuhan ini, Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun sebesar 4,38% khususnya di Jaringan Media Ritel. Selain itu, Shanti mengungkapkan kebiasaan customer Indonesia selama Ramadhan adalah untuk mencoba merek-merek lain yang belum mereka coba sebelumnya. 

Pembeli Baru

Adapun, menurut data dari Think with Google menunjukkan, customer secara aktif mencari pengalaman ritel baru selama bulan suci Ramadhan, dengan 88% pembeli berinteraksi dengan setidaknya satu pengecer yang belum pernah mereka beli sebelumnya.

“Bagi Merek dan Pemasar, hal yang paling penting dalam inti segala sesuatu yang mereka lakukan adalah keterlibatan bermakna kepada customer yang membantu memperkuat hubungan yang langgeng, membangun komunitas, dan loyalitas yang berkelanjutan,” jelas Shanti.

2 dari 2 halaman

BI Siapkan Uang Rp 197,6 Triliun Sambut Ramadan dan Lebaran 2024

Bank Indonesia (BI) akan menyiapkan uang tunai sebesar Rp 197,6 triliun guna menyambut hari raya keagamaan nasional yakni Ramadan dan Idul Fitri 2024.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono, menyebut uang yang akan diedarkan tersebut lebih tinggi 4,55 persen, dibandingkan periode ramadan tahun lalu yang sebesar Rp 189 triliun.

"Tentu ini sudah memperhitungkan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan akseptasi digital, artinya persentasenya sudah kita pertimbangkan dengan non tunai," kata Doni Primanto Joewono saat konferensi pers RDG Februari, di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Doni mengungkapkan, alasan dinaikkannya porsi peredaran uang pada hari raya idul fitri nanti mengacu pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang masih positif tumbuh dikisaran 5 persen dan penggunaan keuangan digital yang semakin masif.

"Jadi, akhirnya kita pertimbangkan uuntuk menaikkan sekitar 4,65 persen," ujarnya.

4.675 Titik Penukaran

Lebih lanjut, rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran uang, kemudian ditambah dengan 449 titik yang berlokasi di tempat-tempat sektor transportasi, seperti di jalan tol, rest area, pelabuhan, bandara, hingga stasiun kereta api.

"Dan tambahan lagi kita mau tambah 449 titik yang hubungan dengan transportasi. Jadi di jalan tol segala macam kita perbanyak, jadi memungkinkan orang sambil mudik di rest area, pelabuhan, stasiun, bandara," pungkasnya.

 

 

Reporter: Gagas Yoga Pratomo