Sukses

3 Fase Bulan Ramadhan dan Keistimewaannya bagi Umat Islam

3 fase bulan Ramadhan dan keistimewaannya penting dikenali oleh setiap muslim agar semakin semangat dalam beribadah.

Liputan6.com, Jakarta 3 fase bulan Ramadhan perlu dipahami oleh umat Islam. Memasuki bulan puasa ini, umat Islam sebaiknya memperbanyak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Pasalnya, kamu masih dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan tahun ini.

Selama 30 hari berpuasa di bulan Ramadhan, ada tiga fase yang dilalui. 3 fase di bulan Ramadhan ini dibagi menjadi 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Setiap fase tersebut memiliki banyak keistimewaan.

3 fase bulan Ramadhan dan keistimewaannya penting dikenali oleh setiap muslim agar semakin semangat dalam beribadah. 3 fase tersebut juga memiliki nama sendiri, yaitu fase rahmat, fase maghfiroh, dan fase pembebasan dari api neraka.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/3/2024) tentang 3 fase bulan Ramadhan.

2 dari 5 halaman

3 Fase Bulan Ramadhan

Melansir laman sumsel.kemenkumham.go.id, berikut 3 fase bulan Ramadhan yang perlu dipahami umat Islam:

1. 10 hari pertama adalah fase rahmat

10 hari pertama bulan Ramadhan adalah fase yang berat, karena umat Islam menghadapi perubahan kebiasaan diri. Ini  sebagai ujian terberat dalam mencapai suatu ketaqwaan, namun paling banyak mendapatkan pahala.  Pada fase ini dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya. Dalam suatu firman Allah pada QS. Al-zalzalah ayat 7 dan 8:

“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.”

Ada keutamaan yang berlimpah diberikan oleh Allah SWT pada 10 hari pertama bulan Ramadhan. "Seperti diketahui, tidak hanya tubuh saja yang melakukan adaptasi, pada fase 10 hari pertama Ramadhan ini, banyak persoalan yang harus dihadapi dengan proses beradaptasi atau penyesuaian.

 

2. 10 hari kedua adalah fase maghfiroh (ampunan)

Nabi Muhammad SAW menyampaikan agar umat Islam mengejar ampunan dari Allah SWT di 10 hari kedua Ramadhan. Maghfiroh itu diberikan khusus di waktu tersebut demi keselamatan orang yang berpuasa dari dosa-dosa yang telah dilakukannya sebagai bentuk kasih sayang Allah.

Maka, sungguh merugi orang-orang yang hingga memasuki sisa waktu terakhir di 10 hari kedua Ramadhan tidak memiliki keinginan kuat menyambut tawaran ampunan Allah. Di dalam Surah Ali `Imran: 133 dijelaskan, "dan bersegeralah kamu menuju ampunan (maghfiroh) Tuhanmu."

 

3. 10 hari terakhir sebagai fase pembebasan dari api neraka

Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfiroh dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” 10 hari terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannya atau akhirnya.

10 hari terakhir Ramadhan harus dilalui muslim dengan mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan amaliyah ibadah.  Dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan diduga turunnya Lailatul Qadar. Al-Qur’an dan hadis sahih menunjukkan bahwa Lailatul Qadar boleh jadi di sepanjang bulan Ramadhan, terlebih lagi di sepuluh terakhir Ramadhan.

“Puasa tidak hanya menahan diri dari hawa nafsu. Namun juga menahan pikiran, hati dan panca indra dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. mendengar, membaca, dan mengamalkan Al-Quran tentu akan menjadi syafaat.

3 dari 5 halaman

Keistimewaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan

1. Terbukanya Pintu Rahmat

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya 'Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)."

Pada 10 hari pertama di bulan Ramadhan, Allah membuka pintu rahmat-Nya untuk setiap hamba yang melakukan puasa, dan dipandang sebagai seorang yang mulia karena menjalankan ibadah sejak awal.

 

2. Rajin Membaca Al-Quran

Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan, sebagai ilmu dan pengetahuan, serta sebagai penunjuk jalan kehidupan. Nah di bulan ini pahala membaca Al-Quran dilipatgandakan. Membaca Al-Quran juga bisa mendatangkan ketenangan hati dan rahmat Allah SWT.

"Di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan adalah tadarus Al-Quran. Tadarus Al-Quran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadhan." (QS. Al Baqarah ayat 185).

4 dari 5 halaman

Keistimewaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan

1. Doa Dikabulkan Allah SWT

Keistimewaan 10 hari kedua bulan Ramadhan salah satunya adalah, daoa dikabulkan oleh Allah SWT. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dimana ia berkata bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

“Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”

10 hari kedua di bulan Ramadhan ini merupakan hari terbaik untuk berdoa meminta kebaikan dunia dan akhirat. Sebab pada hari-hari tersebut Allah SWT memberi kenikmatan dikabulkannya doa bagi hambaNya. Karena waktu terkabulnya doa yang paling mustajab ada di bulan Ramadhan.

 

2. Mendapatkan Pahala yang Besar

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa" (Q.S Al-Baqoroh:183).

Rasul dan para sahabat serta seluruh umat mukmin di zaman terdahulu, telah menjalankan ibadah Ramadhan. Sebab itu orang yang menjalankannya juga mendapat pahala besar karena telah mengikuti teladan Rasul yang dicintai oleh Allah.

 

3. Mencegah Maksiat

"Setiap perintah dalam Al-Qur’an pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan serta keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam Alquran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan,"(disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200).

Jelas bahwa ibadah di 10 hari kedua Ramadhan akan menjadi jalan untuk mencegah maksiat karena banyak berbuat kebaikan.

 

4. Diberi Kemudahan di Dunia dan Akhirat

Seperti yang tercantum pada ayat ke-184 Surat Al-Baqoroh,

"(pada) hari-hari yang tertentu. Barang siapa yang sakit atau safar, maka mengganti di hari lain. Bagi orang yang mampu, maka ia membayar fidyah memberi makan orang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (membayar kelebihan), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Ibadah puasa Ramadhan di 10 hari kedua mudah dijalankan bagi orang yang ikhlas, bagi yang berhalangan boleh mengganti di hari lain dan akan tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika Ramadhan.

5 dari 5 halaman

Keistimewaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

1. Terbebas dari Neraka

Setiap bagian dari bulan Ramadhan memiliki keutamaannnya masing-masing, seperti  yang dikatakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi berikut:

"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."

10 hari terakhir bulan Ramadhan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata,

"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).

Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Artinya bahwasannya beliau "mengencangkan ikat pinggangnya" yaitu beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya. Beliau tidak berhubungan badan dengan mereka di malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk beribadah kepada Allah SWT.

 

2. Malam Lailatul Qadar

"Barangsiapa menegakkan salat pada malam Lailatul Qadar dalam keadaan iman dan mengharap balasan dari Allah, diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu." (H.R Al Bukhari)

Walaupun tidak diketahui kapan datangnya malam Lailatul qadar, umat Islam diminta untuk mengusahakannya di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW: 

"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari). 

Saat kamu mendapatkan malam Lailatul Qadar, hal ini sama saja dengan mendapat pahala kebaikan seribu  bulan.