Sukses

Niat Puasa Ramadhan Harian, Doa Berbuka, dan Rukun Puasa yang Wajib Dipahami Muslim

Niat puasa Ramadhan harian perlu dikenali oleh setiap umat Islam.

Liputan6.com, Jakarta Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, umat Islam melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Namun, sebelum memulai puasa Ramadhan, sangat penting untuk mengetahui bacaan niat puasa yang benar agar ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT.

Niat puasa Ramadhan harian perlu dikenali oleh setiap umat Islam. Pasalnya, hal ini sesuai dengan keutamaan niat dalam hadis yang berbunyi:

Dari Umar, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." (HR. Bukhari)

Niat puasa menjadi syarat sah berpuasa. Sebuah hadis menjelaskan bahwa membaca niat puasa, wajib hukumnya. Niat puasa harus dibaca di malam hari sebelum terbitnya fajar. Berikut hadis tentang niat puasa:

“Barang siapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi).

Melafalkan niat puasa Ramadhan harian dengan tulus dan penuh keyakinan adalah hal yang sangat penting. Dengan mengetahui bacaan niat puasa yang benar, kamu dapat meningkatkan kualitas ibadah dan semakin dekat dengan Allah SWT. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengucapkan niat puasa dengan baik dan benar setiap hari sebelum memulai puasa Ramadhan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/3/2024) tentang niat puasa Ramadhan harian.

2 dari 5 halaman

Niat Puasa Ramadhan

Niat puasa Ramadhan harian wajib dipahami oleh umat Islam, terutama bagi yang tidak melaksanakan niat puasa Ramadhan sebulan penuh. Bagi kamu yang mungkin sudah lupa atau untuk anak-anak yang baru mulai puasa pada tahun ini, kamu bisa melihat niat puasa Ramadhan harian di bawah ini:

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Pentingnya niat puasa Ramadhan harian bahkan bisa membuat puasa kamu tidak sah bila tidak berniat dari dalam hati. Kamu tidak harus mengucapkannya, berniat di dalam hati saja sudah cukup. Niat puasa Ramadhan harian harus kamu lakukan sebelum besoknya melakukan ibadah puasa.

Kamu bisa berniat malam ketika selesai sholat tarawih maupun ketika selesai sahur sebelum imsak. Jadi kamu wajib menghafalkan niat puasa Ramadhan harian yang merupakan salah satu rukun puasa.

3 dari 5 halaman

Doa Berbuka Puasa

Setelah mengenali niat puasa Ramadhan harian, kamu juga perlu mengetahui doa berbuka puasa.. Ada dua versi doa berbuka puasa, salah satunya mungkin yang sering kamu gunakan dan sering didengar di televisi saat datangnya waktu berbuka, yaitu:

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: “Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.”

Ketika sudah masuk waktu berbuka puasa yang bertepatan dengan azan Maghrib, kamu harus mengucapkan Alhamdulillah dan membaca doa berbuka puasa sebelum menyantap makanan maupun minuman yang tersedia.

Sementara itu, doa berbuka puasa yang kedua bersumber dari salah satu hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:

Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.

Artinya: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud)

Kamu tidak harus mengucapkan kedua doa puasa ramadhan tersebut saat akan berbuka puasa. Kamu hanya perlu melafadzkan salah satunya dan bisa langsung makan setelah itu.

4 dari 5 halaman

Rukun Puasa Ramadhan

Ada dua rukun puasa Ramadhan yang menjadi pedoman umat Muslim, yaitu niat puasa Ramadhan harian bagi yang belum melafalkan niat puasa sebulan penuh, dan menahan diri dari hal-hal yang membatlkan puasa. Berikut penjelasannya:

1. Niat

Niat puasa Ramadhan harian dalah tahapan penting dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat puasa Ramadhan harian diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa hadis menjelaskan juga bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah sholat tarawih.

Niat puasa Ramadhan hadian harus dilakukan sebelum terbit fajar, bila tidak berniat sebelum fajar, maka puasa tidak sah. Kamu harus mengikuti rukun puasa Ramadan satu ini bila tidak ingin puasa yang hendak dijalani menjadi sia-sia.

 

2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

Rukun puasa Ramadan yang kedua adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar sampai waktu berbuka puasa. Rukun puasa Ramadan ini sesuai dengan firman Allah pada QS. Al Baqarah ayat 187 yang berbunyi:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187).

5 dari 5 halaman

Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Berikut syarat wajib berpuasa bagi umat Islam:

  1. Beragama Islam. Syarat wajib dan sah berpuasa Ramadan yang pertama adalah beragama islam. Diwajibkan untuk umat muslim, maka ibadah puasa hanya dijalankan untuk penganut agama Islam saja.
  2. Berakal Sehat. Syarat wajib dan sah selanjutnya adalah berakal sehat atau tidak gila. Selain harus beragama Islam, ibadah puasa juga harus dilaksanakan orang berakal. Yang artinya, ibadah puasa tidak sah apabila dilakukan orang dalam keadaan tidak sehat atau gila.
  3. Baligh. Syarat wajib dan sah ibadah puasa ramadan adalah Baligh. Baligh berarti orang yang menjalankan ibadah puasa harus sudah cukup umur. Cukup umur disini artinya, seseorang yang menjalankan puasa sudah mengalami tanda-tanda pubertas.
  4. Mampu. Mampu berarti, orang yang menjalankan ibadah puasa harus sehat jasmani dan rohani. Tidak sakit dan tidak melakukan perjalanan jauh atau musafir. Apabila umat muslim tengah sakit atau melakukan perjalanan jauh, maka keduanya diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Namun, umat muslim diwajibkan mengganti di lain waktu, sebelum bulan Ramadan kembali datang.
  5. Suci dari Haid dan Nifas. Syarat yang satu ini berlaku bagi wanita. Ini menjadi syarat wajib dan sah berpuasa. Wanita yang sedang haid atau nifas boleh tidak berpuasa, namun wajib menggantinya di hari setelah bulan Ramadan.
  6. Mengetahui Awal Ramadan. Syarat lain dalam berpuasa adalah mengetahui awal bulan Ramadan. Caranya dengan melihat hilal secara langsung dan melalui saksi yang dapat dipercaya. Namun, bila tidak dapat dilihat maka bisa menentukan awal bulan suci Ramadan dengan menghitung bulan Syaban menjadi 30 hari.