Sukses

Negara dengan Durasi Puasa Terpendek dan Terpanjang, Akan Terus Berubah

Negara-negara yang terletak lebih dekat dengan garis khatulistiwa, umumnya memiliki durasi puasa lebih pendek karena siang dan malam memiliki durasi yang hampir sama.

Liputan6.com, Jakarta Bulan suci Ramadan merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada bulan suci ini seluruh umat Muslim berkewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadan. Namun ternyata, setiap negara memiliki durasi puasa yang berbeda-beda.

Negara-negara yang terletak lebih dekat dengan garis khatulistiwa, umumnya memiliki durasi puasa lebih pendek karena siang dan malam memiliki durasi yang hampir sama. Sedangkan, negara-negara yang terletak lebih jauh dari garis khatulistiwa, mengalami periode puasa yang lebih lama. Hal ini disebabkan oleh variasi panjang siang dan malam yang signifikan di daerah-daerah tersebut akibat kemiringan Bumi.

Letak astronomis tiap negara ini lah yang menyebabkan durasi puasa bisa bervariasi antara 12 hingga 18 jam. Meskipun waktu puasa berbeda di setiap tempat, tujuan dan makna di balik ibadah puasa tetap sama: sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan kesempatan untuk membersihkan jiwa dan tubuh. Berikut ulasan lebih lanjut tentang negara-negara dengan durasi puasa terpendek dan terpanjang yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/3/2024).

2 dari 4 halaman

10 Negara dengan Durasi Puasa Terpendek pada Ramadan 2024

Dilansir dari laman islamchannel.tv, berikut negara-negara dengan durasi puasa terpendek pada ramadan 2024.

  1. Puerto Montt, Chile - 12:44 jam
  2. Christchurch, Selandia Baru - 12:46 jam
  3. Nairobi, Kenya - 13:15 jam
  4. Jakarta, Indonesia - 13:17 jam
  5. Kampala, Uganda - 13:17 jam
  6. Kuala Lumpur, Malaysia - 13:18 jam
  7. Male, Maladewa - 13:21 jam
  8. Bandar Seri Begawan, Brunei - 13:22 jam
  9. N'Djamena, Chad - 13:31 jam
  10. Bamako, Mali - 13:32 jam

10 Negara dengan Durasi Puasa Terpanjang pada Ramadan 2024

Masih dari laman islamchannel.tv, berikut negara-negara dengan durasi puasa terpanjang pada ramadan 2024.

  1. Nuuk, Greenland - 17:26 jam
  2. Reykjavik, Iceland - 17:25 jam
  3. Helsinki, Finland - 17:09 jam
  4. Glasgow, Scotland - 16:00 jam
  5. London, Britain - 15:36 jam
  6. Nur-Sultan, Kazakhstan - 15:33 jam
  7. Zurich, Switzerland - 15:07 jam
  8. Sarajevo, Bosnia and Herzegovina - 14:52 jam
  9. Ankara, Turki - 14:43 jam
  10. Rome, Italy - 14:42 jam
3 dari 4 halaman

Rata-rata Durasi Puasa di Seluruh Dunia

Di Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar, umumnya umat Muslim berpuasa selama 14 hingga 15 jam. Meskipun durasinya tidak sepanjang beberapa tempat lainnya, berpuasa di negara-negara ini bisa menjadi lebih menantang karena panas yang tak kenal ampun.

Di Asia Tenggara, seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia, umat Muslim biasanya berpuasa selama 12 hingga 14 jam per hari. Durasi ini cenderung lebih singkat dibandingkan dengan wilayah lain di belahan utara.

Di Afrika, kecuali Afrika Selatan, umat Muslim di negara-negara seperti Ethiopia, Senegal, dan Nigeria berpuasa sekitar 13 hingga 14 jam rata-rata setiap harinya.

Di Amerika Utara dan Selatan, umat Muslim di negara-negara seperti Argentina, Brasil, dan Chile berpuasa selama 11 hingga 13 jam, sementara di Amerika Utara, seperti di Kanada dan AS, durasi puasa bisa mencapai 15 hingga 16 jam.

Di Eropa, terdapat variasi yang signifikan. Di negara-negara seperti Prancis dan Swiss, umat Muslim berpuasa sekitar 16 hingga 17 jam, sementara di Yunani, Italia, dan Spanyol, durasi puasa berkisar antara 15 hingga 16 jam.

Perbedaan ini menyoroti kompleksitas praktik keagamaan dan dampak geografisnya di berbagai wilayah di seluruh dunia. Meskipun durasi puasa bervariasi, umat Muslim di seluruh dunia tetap bersatu dalam pelaksanaan ibadah Ramadan untuk menghormati tradisi keagamaan mereka.

4 dari 4 halaman

Duarasi Puasa Akan Terus Berubah

Durasi puasa adalah fenomena yang terus berubah dan dinamis, dipengaruhi oleh faktor geografis seperti posisi matahari dan kemiringan Bumi. berdasarkan analisis dari Aljazeera menunjukkan bahwa durasi puasa di belahan bumi utara akan mengalami pengurangan setiap tahunnya, sementara di belahan bumi selatan akan terjadi peningkatan.

Pengurangan durasi puasa di belahan utara akan terus berlangsung hingga mencapai titik balik matahari musim dingin pada tahun 2032. Setelah mencapai titik ini, durasi puasa di belahan utara kemungkinan akan kembali meningkat seiring perubahan posisi matahari.

Di sisi lain, di belahan bumi selatan, durasi puasa akan mengalami peningkatan hingga melewati titik balik matahari musim panas. Namun, setelah melewati titik ini, durasi puasa di belahan bumi selatan kemungkinan akan kembali mengalami pengurangan.

Perubahan ini menunjukkan kompleksitas dalam praktik keagamaan seperti puasa Ramadan dan bagaimana pengaruh faktor-faktor alam dapat memengaruhi pelaksanaannya di berbagai wilayah di seluruh dunia. Sebagai umat Muslim, kesadaran terhadap dinamika ini menjadi penting untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan perubahan dalam ibadah Ramadan seiring dengan perjalanan waktu.