Sukses

Fadhilah Dahsyat Sholat Isya dan Subuh Berjamaah Diungkap Gus Iqdam, Apa Itu?

Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam menjelaskan pahala besar sebab istiqamah atau melanggengkan sholat Isya dan Subuh berjamaah.

Liputan6.com, Cilacap - Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam menjelaskan pahala besar sebab istiqamah atau melanggengkan sholat Isya dan Subuh berjamaah.

Dalam menyampaikan hal ini, Gus Iqdam menyitir hadis Nabi SAW berdasarkan riwayat Imam Tirmidzi yang disandarkan pada sahabat Usman bin Affan, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, bahwa siapa orang yang sholat Isya berjamaah maka orang tersebut akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang melakukan shalat separuh malam.

Dengan demikian menurutnya, jika seseorang melaksanakan sholat Isya dan sholat subuh berjamaah, maka ia kan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang melakukan ibadah semalaman.

“Sedangkan orang yang melakukan shalat Isya dan Subuh secara berjamaah maka pahalanya sama dengan orang yang melakukan ibadah semalaman,” ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Gus Iqdam Official via NU Online, Jumat (08/03/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Sholat Isya dan Subuh itu Terberat Bagi Orang Munafik

Ia menjelaskan, bahwa tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik kecuali shalat Isya dan Subuh. Artinya, salah satu ciri-ciri orang munafik yaitu malas melakukan sholat Isya dan Subuh.

“Ciri orang munafik itu selalu menunda sholat Isya yang dianggap waktunya masih panjang, begitu juga shalat Subuh yang selalu ditunda dan mementingkan tidurnya,” ucapnya. 

Menurutnya, setiap orang jika sudah mengetahui pahala berjamaah shalat Isya dan Subuh walaupun keadaannya hanya bisa berjalan dan merangkak pasti akan berjuang melakukannya. Artinya didalam ibadah tersebut tersimpan hikmah yang luar biasa.

“Maka dari itu kenapa orang-orang tua dulu ketika habis shalat Magrib tidak langsung pulang, namun tetap berdiam diri di masjid, karena mereka tidak ingin ketinggalan rakaat pertamanya sholat Isya. Apalagi hal ini memang sudah ada haditsnya,” jelas Gus Iqdam. 

Ia menambahkan penjelasannya dengan menyebut hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Umar RA, bahwasanya orang yang shalat berjamaah selama 40 malam tidak terputus serta selalu menjumpai rakaat pertamanya imam, maka Allah akan mencatat orang tersebut selamat dari api neraka. 

“Allah itu ternyata menyimpan banyak hikmah dari segala macam kebaikan yang telah diperintahkan, baik diperintahkan Rasulullah ataupun langsung dari Allah. Artinya orang itu jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun sebab kebaikan tersebut pasti akan kembali pada diri kita walaupun tidak dari orang yang pernah kamu perlakukan dengan baik,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Keutamaan Sholat Berjamaah

Menukil Republika, berikut ini hadits-hadits tentang keutamaan sholat berjamaah di masjid. 

1. Riwayat Abdullah bin Umar RA

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «صلاةُ الجَمَاعَة أَفضَلُ من صَلاَة الفَذِّ بِسَبعٍ وعِشرِين دَرَجَة». 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sholat berjamaah itu lebih utama daripada sholat sendiri sebanyak 27 derajat." (HR. Bukhari) 

2. Riwayat Abu Said Al Khudri RA 

Diriwayatkan pula dari Abu Said bin Al Khudri RA, dengan matan yang agak sedikit berbeda, yakni Nabi Muhammad SAW bersabda: 

- صلاةُ الجماعةِ تَفضُلُ صلاةَ الفذِّ بِخمسٍ وعِشرينَ دَرَجةً 

"Sholat berjamaah itu lebih utama dibandingkan sholat sendiri (dengan perbandingan) sebanyak 25 derajat." (HR. Bukhari)

 3. Riwayat Abdurrahman bin Abu Amrah RA 

-  دَخَلَ عُثْمَانُ بنُ عَفَّانَ المَسْجِدَ بَعْدَ صَلَاةِ المَغْرِبِ، فَقَعَدَ وَحْدَهُ، فَقَعَدْتُ إلَيْهِ فَقالَ: يا ابْنَ أَخِي، سَمِعْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يقولُ: مَن صَلَّى العِشَاءَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَن صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ. 

Utsman bin Affan RA masuk masjid setelah waktu sholat Maghrib, dan dia duduk seorang diri, lalu aku pun duduk bersamanya. Kemudian Utsman berkata, "Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa yang sholat Isya berjamaah, maka dia seperti sholat separuh malam. Dan siapa yang sholat Subuh berjamaah, maka seperti sholat pada seluruh malam itu." (HR. Muslim) 

4. Riwayat Abu Hurairah RA 

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

المَلائِكَةُ تُصَلِّي علَى أحَدِكُمْ ما دامَ في مُصَلّاهُ، ما لَمْ يُحْدِثْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ له، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ، لا يَزالُ أحَدُكُمْ في صَلاةٍ ما دامَتِ الصَّلاةُ تَحْبِسُهُ، لا يَمْنَعُهُ أنْ يَنْقَلِبَ إلى أهْلِهِ إلَّا الصَّلاةُ. 

Malaikat mendoakan salah seorang di antara kalian selama berada di tempat sholatnya, kecuali jika berhadats. (Malaikat tersebut) berdoa, "Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia. Kalian dicatat mendapat pahala sholat selama kalian menunggu sholat dan tidak ada yang menghalanginya pulang ke rumahnya kecuali menunggu sholat. (HR. Bukhari) 

5. Riwayat Abu Hurairah RA 

Keutamaan sholat berjamaah juga termaktub dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: 

- إذا قالَ الإمامُ: {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] فَقُولوا آمِينَ، فمَن وافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ المَلائِكَةِ غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ 

"Jika imam sholat mengucapkan 'Ghoirul maghdhuu bi 'alaihim walad-dhoolliin', maka ucapkanlah, 'Aamiin'. Siapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, maka dosa-dosanya di masa lalu mendapat ampunan." (HR. Bukhari)

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul