Sukses

Top 3 Islami: Kisah Sedih Gus Iqdam Nyaris Menyerah, Tanggapan Buya Yahya soal Larangan Tidur di Masjid

Tanpa dinyana, Gus Iqdam pernah mengalami fase nyaris menyerah. Dia merasa lelah menjalani 'khidmah' yang sekian lama melambungkan namanya sehingga membuatnya dalam kondisi capek fisik dan mental

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, yang tampak dari Gus Iqdam adalah kobaran semangat dan optimisme. Pengajiannya dinamis dan penuh canda tawa.

Tanpa dinyana, Gus Iqdam pernah mengalami fase nyaris menyerah. Dia merasa lelah menjalani 'khidmah' yang sekian lama melambungkan namanya sehingga membuatnya dalam kondisi capek fisik dan mental.

Dia merasa lelah menjalani perannya sebagai seorang pendakwah yang bahkan tidak memiliki waktu untuk keluarganya. Di usia muda, beban fisik dan mental membuatnya nyaris menyerah.

Namun, sosok ibunda Hj Nyai Lam'atul Walidah menguatkannya. Bersimpuh di kaki ibunda saat sang ibu wirid subuh menjadi titik balik semangat Gus Iqdam.

Kisah ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (9/3/2024).

Artikel kedua terpopuler yakni kritik keras Gus Iqdam kepada takmir masjid yang melarang tidur di masjid.

Sementara, artikel ketiga yaitu tanggapan adem Buya Yahya soal larangan tidur di masjid.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Kisah Gus Iqdam Nyaris Menyerah, Bersimpuh saat Ibunda Wirid Subuh

Pendakwah muda Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam selama ini tampak biasa dan menikmati perannya sebagai pendakwah muda yang sangat populer dengan julukan ‘Bose Garangan’.

Gus Iqdam memiliki jumlah jemaah yang mencapai ribuan orang. Jadwal dan kesibukannya sehari-hari sangat luar biasa. Bergerak sedikit saja pastri viral, apa yang keluar dari mulutnya menjadi trend di masyarakat dan jadi buah bibir.

Pengajian-pengajiannya di berbagai tempat selalu dihadiri ribuan jemaah ST Nyell. Pun demikian dengan ceramahnya di luar negeri, jemaah tumpah ruah memenuhi area pengajiannya.

Hingga beberapa warganet berkomentar bahwa ceramah Gus Iqdam di luar negeri ini seakan-akan berada di tanah air saja.

Sebutan ST Nyell telah mendunia bukan isapan jempol. Dengan sederet fakta, jemaah Gus Iqdam juga banyak yang berasal dari luar negeri.

Terlepas dari itu semua, rupanya Gus Iqdam tak sekuat seperti yang kita lihat selama ini, dengan jadwal yang luar biasa, tamu yang harus ditemui sebegitu banyaknya, serta harus kesana kemari memenuhi undangan, ia sebenarnya nyaris menyerah.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Gus Iqdam Sindir Takmir yang sok Galak, Ternyata Ini Hukum Tidur di Masjid dalam Islam

Kita dengan mudah menemukan tulisan berukuran mencolok, dengan pesan 'Dilarang Tidur di Masjid'. Rupanya, hal itu juga menjadi perhatian Gus Iqdam, pendakwah muda asal Blitar. 

Dalam sebuah momen pengajian, Gus Iqdam menyindir kelakuan takmir masjid yang sok galak dan melarang orang tidur di masjid.

"Takmir-takmir masjid ora usah kereng-kereng nemen, koyo sing duwe mesjid dewe wae," kata Gus Iqdam seperti yang ada dalam video pendek unggahan TikTok akun @Mama Gerah.

Jika diartikan, takmir-takmir masjid tidak usah terlalu galak-galak, seperti yang punya masjid saja. Dia juga tak setuju dengan takmir yang terlalu galak kepada anak-anak.

"Angger ono bocah ndlosor neng serambi digepuki, koyo apik-apiko dhewe, wong Israel yo koyo kowe kui, bekikuk," ujar Gus Iqdam.

Pengusiran orang tidur di masjid yang kadang dilakukan takmir masjid ini membuat hati Gus Iqdam ini miris dan sakit hati.

Terlepas dari pro dan kontranya, pertanyaannya kemudian, apa hukum tidur di masjid?

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Adem, Tanggapan Buya Yahya tentang Larangan Tidur di Masjid yang sedang Ramai

Ada berbagai motif orang untuk kemudian tidur di masjid. Satu pihak mungkin saja hanya kelelahan, namun ada pula yang mencerminkan hasrat seseorang untuk mendekatkan diri dengan Allah dan mencari ketenangan dalam lingkungan yang penuh dengan rahmat Ilahi.

Masjid sebagai tempat ibadah menawarkan ketenangan dan khusyuk, menciptakan suasana yang cocok untuk refleksi dan meditasi.

Saat malam turun, masjid sering kali menyajikan pemandangan yang berbeda. Cahaya lembut dari lampu-lampu masjid menciptakan suasana yang tenang, sementara heningnya malam memberikan ruang bagi orang-orang untuk fokus pada hubungan spiritual mereka dengan Sang Pencipta.

Tidur di masjid juga dapat dianggap sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah, serta sebagai tindakan merendahkan diri di hadapan-Nya.

Pengalaman tidur di masjid tidak hanya sebatas individu, melainkan juga menciptakan ikatan sosial di antara mereka yang berbagi ruang tersebut.

Namun, ternyata banyak takmir masjid yang menerapkan larangan tidur di masjid. Larangan ini mudah ditemui di mana saja.

Larangan tidur di masjid ini disorot oleh Gus Iqdam, pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah. Jauh sebelum itu, pengasuh Al-Bahjah, KH Yahya Zainul Maarif atau Buya Yahya juga telah bersuara.

Selengkapnya baca di sini