Sukses

Masjid Istiqlal Sediakan 4 Ribu Boks Takjil Gratis Tiap Hari Selama Ramadhan

Pengurus Masjid Istiqlal menambah jumlah takjil gratis yang disiapkan untuk masyarakat umum berbuka puasa selama Ramadhan. Tahun ini, jumlahnya yakni 4 ribu hingga 6 ribu per hari.

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat menyediakan ribuan boks takjil gratis setiap hari selama bulan suci Ramadhan 1445 H/2024 M. Ribuan boks takjil gratis itu disiapkan untuk masyarakat umum berbuka puasa.

“Persiapan panitia tahun ini kita tingkatkan. Untuk buka puasa bersama kalau tahun lalu setiap Senin sampai Kamis disiapkan 3.000 boks. Tahun ini kita naikkan jadi 4.000 boks,” kata Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Ismail Chawidu di Jakarta, Senin (11/3/2024).

Bahkan jumlah takjil gratis yang disediakan bertambah untuk setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, yakni mencapai 6.000 boks per hari. Jumlah ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya menyediakan 4.000 boks takjil saja setiap akhir pekan.

Seperti dikutip dari Antara, Ismail mengatakan bahwa penyediaan takjil gratis tersebut dibantu oleh 11 katering. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kualitas makanan tetap terjaga dan tidak basi saat dikonsumsi di jam buka puasa.

“Kita enggak dirikan dapur umum. Prosesnya kita dibantu oleh 11 katering karena kalau melayani 4.000-6.000 boks kan enggak mungkin satu katering. Kita juga jaga makanan jangan sampai basi karena jam 16.00 sudah harus siap,” ucap Ismail.

Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Masjid Istiqlal selama bulan Ramadhan ini, Ismail mengimbau agar datang lebih awal. Hal ini guna mengantisipasi terjadinya rebutan tempat, mengingat banyaknya pengunjung masjid di bulan suci Ramadhan.

Selain itu, Ismail juga mengimbau agar para orang tua dapat mendampingi anak-anaknya selagi berada di lingkungan Masjid Istiqlal. Masyarakat yang datangg ke masjid juga diimbau berpakaian yang rapi dan sopan, serta tidak berlebih-lebihan.

2 dari 4 halaman

Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan Jatuh pada 12 Maret 2024

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat menentukan awal Ramadhan 1445 Hijriah. Hasilnya memutuskan, puasa 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. 

"Sidang isbat secara mufakat menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Sidang isbat ini melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.

Sidang juga melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.

"Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib.

Kemenag juga menyelenggarakan pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Ramadhan, yang bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H atau Minggu 10 Maret 2024.

3 dari 4 halaman

Berdasarkan Hisab dan Rukyatul Hilal

Pemantauan hilal Ramadhan 2024 dilakukan di 134 lokasi di seluruh Indonesia. "Kami memutuskan untuk menyelenggarakan rukyatul hilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia," jelas Adib beberapa waktu lalu.

Adib menjelaskan bahwa rukyatulhilal akan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Organisasi Masyarakat Islam, serta instansi lain di daerah setempat.

Penentuan awal Ramadan 1445 H dalam Sidang Isbat dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan astronomis atau hisab, serta konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.

Menurut Adib, secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadhan jatuh pada Minggu, 10 Maret 2024, atau bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.

"Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”," papar Adib. 

4 dari 4 halaman

Muhammadiyah Puasa Lebih Awal

Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada 11 Maret 2024. Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Sabtu, mengatakan tanggal 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 Masehi.

Pada hari Ahad Legi, 29 Sya'ban 1445 Hijriah, bertepatan dengan 10 Maret 2024 Miladiah, ijtimak jelang Ramadan 1445 Hijriah akan terjadi pada pukul 16.07.42 WIB.

"Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta yaitu plus 0 derajat 56 menit 28 detik. Dengan demikian, hilal sudah wujud. Pada saat matahari terbenam, Ahad 10 Maret 2024 Miladiah, di wilayah Indonesia bulan berada di atas ufuk," ujar Sayuti seperti dilansir dari Antara.

Sayuti mengatakan hilal sudah wujud kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Sehingga di wilayah Indonesia tanggal 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 Masehi.

Kemudian tentang Syawal 1445 Hijriah, pada hari Senin Kliwon 29 Ramadan 1445 Hijriah, bertepatan dengan 8 April 2024 Miladiyah, ijtimak jelang Syawal 1445 Hijriah belum terjadi.

"Ijtimak jelang Syawal 1445 Hijriah terjadi pada hari Selasa Legi 30 Ramadan 1445 Hijriah, bertepatan dengan 9 April 2024 Miladiyah, pukul 01.23.10 WIB," kata dia.

Tinggi bulan pada saat matahari terbenam tanggal 9 April 2024 di Yogyakarta yaitu plus 6 derajat, 8 menit 28 detik sehingga hilal sudah wujud, dan di wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk, kata dia.

"Oleh karena itu, di wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu Pahing, 10 April 2024 Masehi," kata dia.