Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan peraturan berbeda dalam operasional LRT Sumatera Selatan selama ramadan. Yakni, penumpang diperbolehkan makan dan minum ketika buka puasa.
Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan, aturan ini terbatas hanya makanan ringan dan minuman di dalam botol untuk berbuka puasa. Hal ini sebagai toleransi untuk menghormati penumpang yang menjalani ibadah puasa untuk segera berbuka puasa.
Baca Juga
Berbeda dengan aturan biasanya, selama ini pihak operator melarang penumpang untuk makan dan minum di dalam LRT untuk menjaga kenyamanan penumpang itu sendiri.
Advertisement
"Namun selama bulan puasa Ramadan ini, kami membolehkan penumpang untuk berbuka puasa apabila masih dalam perjalanan mengingat perjalanan LRT terakhir adalah pukul 19.01 dari stasiun DJKA dan 19.55 dari stasiun Bandara," kata Aida dalam keterangannya, Selasa (12/3/2023).
Akan Diingatkan Petugas
Aida menyampaikan petugas di dalam LRT akan mengingatkan penumpang apabila waktu berbuka telah tiba. Namun dia mengingatkan agar penumpang memperhatikan dan menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah di dalam LRT.
"Serta tetap tertib selama waktu berbuka sehingga tidak mengurangi kenyamanan bagi penumpang itu sendiri," sambungnya.
Terkait jam operasional selama bulan puasa Ramadan tetap seperti biasa. LRT Sumsel akan melayani 94 perjalanan mulai pukul 05.06 – 20.43 dan jarak antar stasiun (headway) 18 menit.
Â
Data Penumpang
Aida mengungkapkan data penumpang yang menggunakan LRT Sumsel selama Triwulan I tahun 2024 terus menunjukkan peningkatan. Mulai 1 Januari hingga 10 Maret, tercatat 740.041 penumpang dengan rata-rata 10.572 setiap harinya.
Volume angkutan penumpang tertinggi saat ini pada tanggal 1 Januari 2024 yaitu 36.659 penumpang. Sedangkan stasiun teratas ramai naik turun penumpang hingga pertengahan bulan Maret adalah Asrama Haji (135.626 penumpang), Ampera (111.030 penumpang), DJKA (100.423 penumpang), dan Bumi Sriwijaya (82.900 penumpang).
"Untuk kenyamanan dan pelayanan bagi penumpang juga menyediakan fasilitas tenant-tenant di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera dan DJKA. Di mana tenant-tenant tersebut memberikan kesempatan kepada pelaku usaha menjual produk UMKM berupa kerajinan tangan ataupun produk makanan dan minuman ringan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian UMKM," bebernya.
Advertisement