Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam menyambut Ramadhan dengan suka cita tak terkecuali dengan ibu yang sedang mengandung. Biasanya ibu hamil turut senang menyambutnya, bahkan antusias pula untuk ikut ibadah puasa.
Tetapi perlu diingat demi kesehatan ibu dan janin yang ada dalam kandungannya ibu hamil perlu memperhatikan beberapa hal, sebelum berpuasa.
Dokter spesialis kandungan atau obstetri dan ginekologi dr Yosiana Wijaya SpOG memberikan beberapa rambu-rambu kepada ibu hamil, tujuannya agar janin dan ibunya selamat, sehat dan bugar melewati bulan Ramadan dengan penuh kebaikan serta keberkahan.
Advertisement
Ia menjelaskan ibu hamil dijinkan untuk berpuasa. Namun perlu diperhatikan, sebelum puasa Ramadhan ada baiknya dilakukan pemeriksaan oleh dokter kandungan. Pemeriksaan berupa USG, dengan tujuan melihat kondisi janin.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Hentikan Puasa jika Hal Ini Terjadi
"Untuk kehamilan trimester pertama, kalau kondisi sehat tidak ada mual muntah diizinkan berpuasa," ujar dokter penanggung jawab Klinik Utama Mitra Permata Husada (MPH) Purbalingga ini.
Dokter kandungan cantik ini kembali menyatakan, untuk kehamilan menginjak usia trimester dua dan tiga sudah merasakan gerakan janin, nah ibu hamil harus tahu, tendangannya masih aktif atau tidak dan kondisi ibunya mampu untuk berpuasa atau tidak, dengan ditandai tidak mual, muntah dan lemas.
Puasa harus dihentikan, jika ibu hamil mual muntah, lemas, tak ada tenaga, kondisi janin gerakan bayinya berkurang.
"Hentikan puasa jika ibunya kerasa lemes banget, tidak bertenaga dan disertai mual muntah, kondisi janin gerakannya berkurang," ujarnya.
Advertisement
Saran Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi Ibu Hamil saat Puasa
Dokter yang akrab di sapa dokter Yosi ini mengingatkan, bagi ibu yang berpuasa sebaiknya betul-btul memperhatikan asupan gizi. Disarankan untuk minum susu ibu hamil dua kali, saat sahur dan berbuka puasa.
"Kebutuhan protein juga tidak boleh kurang dari 2 gram per harinya, agar pertumbuhan dan kesehatan janin terjaga. Hal paling penting adalah persoalan kebutuhan cairan, cairan diusahakan tidak boleh kurang 2 liter perhari. Ini riskan sekali untuk ibu hamil kalau dihitung 8 gelas dibagi diminum buka, sahur dan malam hari," ujarnya.
Untuk makanan sahur bagi ibu hamil yang disarankan adalah, diperbanyak protein diutamakan, karena protein penting untuk janin dan tidak terlalu cepat lapar.
Kalau karbohidrat dikonsumsi terlalu banyak saat sahur justru tubuh kita akan mudah lapar," tandas Yosiana.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul