Sukses

Cara Wudhu saat Puasa, Boleh Berkumur atau Tidak?

Cara berwudhu saat puasa sebenarnya sama saja dengan cara berwudhu di hari lainnya. Hanya saja jika ada kehawatiran akan membatalkan puasa, kita bisa melewatkan salah satu atau beberapa sunnah wudhu.

Liputan6.com, Jakarta Ada kekhawatiran yang sering muncul dalam diri umat Muslim saat menjalankan puasa, yaitu bagaimana cara wudhu yang benar saat berpuasa. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah kita boleh berkumur atau tidak saat berwudhu saat puasa.

Menurut sebagian besar ulama, berkumur saat berwudhu tidak akan membatalkan puasa kita. Hal ini karena berkumur tidak termasuk dalam hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Namun, perlu diperhatikan bahwa saat berkumur, kita harus berhati-hati agar tidak menelan air secara sengaja. Apabila terjadi tanpa disengaja, puasa tidak akan batal.

Dalam ajaran agama Islam, wudhu saat puasa sangat penting. Wudhu merupakan tindakan membersihkan diri secara spiritual dan fisik yang menjadi syarat sah shalat. Oleh karena itu, sebaiknya kita memahami tata cara wudhu yang benar saat berpuasa agar puasa kita dapat berjalan dengan lancar tanpa ada keraguan atau kekhawatiran yang mengganggu.

Lalu bagaimana cara wudhu saat puasa? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (14/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tata Cara Berwudhu Ketika Sedang Berpuasa

Cara berwudhu saat puasa sebenarnya sama saja dengan cara berwudhu di hari lainnya. Tahapan-tahapan yang harus dilalui pun tetap tidak berbeda. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan jika kita khawatir akan menelan air saat berkumur. Kita bisa tetap berkumur atau meninggalkan itu. Sebab, berkumur tidak termasuk dari rukun wudhu, dan merupakan sunnah. Sehingga jika kita meninggalkan berkumur, wudhu kita tetap sah. Berikut adalah tata cara wudhu saat puasa:

1. Membaca niat wudhu

Membaca niat wudhu adalah langkah pertama dalam melaksanakan ibadah wudhu, terutama saat berpuasa. Niat wudhu dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk membersihkan diri secara fisik maupun spiritual sebelum melakukan ibadah. Membaca niat wudhu memiliki beberapa langkah yang perlu diikuti.

Niat wudhu ini penting karena merupakan salah satu dari rukun wudhu, jadi jika tidak dilaksanakan, maka wudhu tidak sah. Adapun bacaan niat wudhu adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."

2. Membasuh muka

Membasuh muka adalah salah satu rukun dalam proses wudhu saat puasa. Jika kita melakukan wudhu dengan benar, maka ibadah puasa kita akan lebih sempurna. Langkah pertama dalam membasuh muka adalah memulainya dari dua telinga hingga bawah dagu. Memasukkan telapak tangan ke dalam tempat yang berisi air, kemudian ambil sedikit air dan usapkan ke seluruh muka. Pastikan air tersebut menyentuh setiap bagian muka dengan baik, dari dahi, pipi, hidung, kelopak mata, dan bibir hingga bawah dagu.

Perlu diingat bahwa membasuh muka secara menyeluruh adalah penting untuk menjaga kebersihan dan kesucian dalam menjalankan ibadah. Dengan membasuh muka dengan baik, kita juga dapat membuang kotoran serta membersihkan wajah dari segala macam polusi yang mungkin menempel. Dengan langkah yang benar dalam membasuh muka saat wudhu, kita akan mampu menjaga kesucian dan kenyamanan kita dalam menjalankan ibadah puasa.

3. Membasuh kedua tangan hingga siku

Membasuh kedua tangan hingga kedua siku saat melaksanakan wudhu merupakan bagian penting dalam persiapan menjalankan ibadah puasa. Hal ini dilakukan untuk membersihkan kotoran dan debu yang menempel di kulit tangan sehingga dapat memastikan kelancaran ibadah berikutnya. Proses membasuh kedua tangan juga mencakup area-area tertentu seperti ujung kuku, sela-sela jari, dan kedua siku yang perlu diperhatikan agar terjaga kebersihan dan kesucian selama beribadah.

Selain sebagai sarana pembersihan fisik, proses membasuh kedua tangan hingga kedua siku juga memiliki makna simbolis dalam keagamaan. Dengan melakukan tindakan ini, umat muslim diingatkan untuk senantiasa menjaga kesucian tubuh sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Pencipta.

4. Mengusap bagian kepala

Cara mengusap bagian kepala yang benar sesuai dengan hadis Nabi SAW adalah dengan menyapukan air pada bagian kepala yang dimulai dari ujung kepala hingga ke tengkuk. Usapan ini dilakukan dengan menggunakan telapak tangan kanan, kemudian diulangi dengan telapak tangan kiri.

Pada saat mengusap bagian kepala, penting untuk memperhatikan bahwa usapan tersebut meliputi hampir seluruh permukaan kepala. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua bagian kepala telah terbasahi oleh air. Usapan juga harus dilakukan dengan lembut tanpa tujuan untuk mencelakai diri sendiri. Setelah mengusap kepala, kita disunnahkan untuk mengusap kedua daun telinga.

5. Membasuh kedua kaki

Pertama, basuh kaki sebelah kanan. Mulailah dengan membasuh kaki dari lutut hingga mata kaki. Pastikan air mencapai seluruh bagian kaki, termasuk sela-sela jari kaki. Gunakan telapak tangan kanan untuk memastikan air merata dan bersih. Berulang kali basuh kaki ketika terdapat kotoran atau najis pada kulit kaki.

Selanjutnya, basuh kaki sebelah kiri. Ulangi langkah yang sama seperti pada kaki kanan. Pastikan air mencapai seluruh bagian kulit kaki hingga mata kaki. Bersihkan sela-sela jari kaki dengan jari tangan lalu siramkan air dengan lembut.

6. Disunnahkan membaca doa sesudah wudhu

Setelah selesai membasuh kedua kaki, makan proses wudhu bisa dianggap selesai. Akan tetapi kita disunnahkan untuk membaca doa sesudah wudhu. Berikut bacaan doa sesudah wudhu:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

Asyhadu al lâ ilâha illaLlâh wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluhu. Allahumma ij’alni minat tawwâbîna waj’alni minal mutathahhirîn. Subhânaka Allâhumma wa bihamdika asyhadu al lâ ilâha illa Anta astaghfiruka wa atûbu ilaik. Wa shallaLlâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa `âli Muhammad.

Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Mahasuci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, aku meminta ampunan pada-Mu, dan bertaubat pada-Mu. Semoga berkah rahmat Allah senantiasa terlimpahkan pada nabi Muhammad dan keluarganya.”

 

3 dari 4 halaman

Apakah Berkumur Membatalkan Puasa?

Berkumur sebenarnya tidak membatalkan puasa. Hal ini didasarkan pada riwayat dari Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa berkumur adalah salah satu sunnah dalam menjalankan wudhu. Saat menjalankan wudhu, berkumur adalah bagian dari menyucikan mulut.

Namun, perlu ditegaskan bahwa membatalkan puasa adalah tindakan yang secara sengaja dilakukan dengan tujuan untuk membatalkan ibadah puasa. Sedangkan berkumur adalah aktivitas yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan menjalankan sunnah wudhu. Jadi, berkumur saat berpuasa tidak secara langsung membatalkan puasa, asalkan tidak ada niatan dalam hati untuk membatalkan puasa.

Namun, ada beberapa larangan dalam memasukkan benda ke dalam lubang tubuh saat berpuasa. Salah satu bentuk larangan ini adalah menggunakan obat kumur yang mungkin mengandung zat yang masuk ke dalam perut. Oleh karena itu, sebaiknya kita berhati-hati ketika berkumur.

Dalam menjalankan wudhu, kita dapat mempraktikkan semua sunnah wudhu, termasuk berkumur. Hal ini akan membantu menjaga kebersihan mulut dan memberikan efek menyegarkan pada saat menjalankan ibadah puasa.

4 dari 4 halaman

Cara Berkumur Saat Wudhu

Saat berwudhu, ada beberapa langkah yang harus kita lakukan, salah satunya adalah berkumur. Mungkin tidak semua orang tahu cara yang benar untuk berkumur saat berwudhu. Berikut adalah cara yang benar untuk berkumur saat wudhu.

1. Pertama, ambil air wudhu dengan menggunakan telapak tangan. Telapak tangan digunakan untuk menadah air dan memasukkannya ke dalam mulut. Pastikan untuk tidak menyentuh air langsung dengan bibir.

2. Setelah air masuk ke dalam mulut, putar-putar air di dalam mulut selama beberapa saat. Hal ini dilakukan untuk membersihkan seluruh bagian mulut dari kuman dan bakteri yang ada.

3. Selanjutnya, keluarkan air berkumur dengan memuntahkannya. Pastikan untuk membuang air berkumur ke tempat yang tepat, seperti wastafel atau kloset. Jangan memuntahkannya sembarangan di mana pun.

Penting untuk diingat bahwa berkumur saat berwudhu adalah sunnah dan tidak membatalkan puasa, selama tidak tertelan airnya. Sebagai muslim, kita dianjurkan untuk menjaga kebersihan tidak hanya pada tubuh, tetapi juga pada mulut dan gigi. Dengan berkumur saat berwudhu, kita dapat membersihkan mulut kita dari kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut dan kerusakan gigi.

Jadi, itu dia cara yang benar untuk berkumur saat berwudhu. Praktekkanlah langkah-langkah ini setiap kali kita berwudhu untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi kita. Semoga bermanfaat dan semakin memperkuat ibadah kita sebagai umat Muslim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.