Sukses

Besok, CFD di Jakarta Tetap Diberlakukan Selama Ramadhan

Dishub DKI Jakarta tetap memberlakukan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) setiap Minggu selama Ramadhan 1445 H/2024 M di sejumlah ruas jalan tertentu, seperti kawasan Jalan MH Thamrin - Jenderal Sudirman.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tetap memberlakukan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) setiap Minggu selama Ramadhan 1445 H/2024 M di sejumlah ruas jalan tertentu.

"Pelaksanaan HBKB atau CFD tetap ya setiap hari Minggu," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, Senin (11/3/2024) lalu.

Dengan begitu, maka sejumlah ruas jalanan Jakarta, seperti kawasan Jalan MH Thamrin - Jenderal Sudirman tetap memberlakukan car free day pada besok Minggu, 17 Maret 2024. 

Namun pada bulan Ramadhan, pelaksanaan HBKB hanya menjadi ruang publik bagi seluruh masyarakat untuk kegiatan olahraga tanpa adanya acara.

"Pada bulan Ramadhan, HBKB tetap dilaksanakan, namun tanpa partisipan atau tanpa pengisi acara seperti panggung, musik, pawai, tenda-tenda, dan lain-lain," ujar Syafrin, seperti dikutip dari Antara.

Saat hari-hari normal, CFD Jakarta sesuai kebijakan Pemprov DKI merupakan ruang publik bagi seluruh masyarakat untuk kegiatan olahraga, lingkungan hidup, dan seni budaya.

"Pemanfaatan kegiatan HBKB tersebut tentunya merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan HBKB," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Selain itu, bagi masyarakat yang ingin mengadakan acara di pelaksanaan HBKB perlu mengajukan pemberitahuan dan pendaftaran kepada Kelompok Kerja Penyelenggara HBKB yang diketuai oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

"Hal itu diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor 509 Tahun 2016 tentang Tim Kerja HBKB," katanya.

2 dari 4 halaman

Aman Berolahraga Saat Puasa

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam di mana mereka berpuasa dari terbit hingga terbenam matahari. Rasa lapar dan haus selama Ramadhan, terutama saat musim panas dengan hari yang panjang, tentu tidak dapat dipungkiri.

Bagi yang menjalankan puasa, sahur (makan sebelum matahari terbit) dan berbuka puasa (makan setelah matahari terbenam) menjadi rutinitas. Di luar waktu tersebut, tidak ada konsumsi makanan atau minuman, termasuk air.

Namun, puasa Ramadhan bukan berarti harus berhenti berolahraga. Bagi banyak Muslim, menjaga pola latihan fisik yang sehat tetap penting saat Ramadhan. Olahraga saat puasa tetap bisa dilakukan dengan aman dan efektif, asalkan Anda memperhatikan beberapa hal penting untuk beradaptasi dengan kondisi tubuh yang sedang berpuasa.

Dilansir dari Shape, berolahraga saat berpuasa di bulan Ramadhan umumnya aman bagi kebanyakan orang, demikian menurut Aaliya Yaqub, M.D., seorang dokter dan ahli kesehatan bersertifikat.

Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga saat berpuasa bahkan dapat memberikan manfaat yang mengejutkan.

"Puasa selama Ramadhan terkait dengan peningkatan hormon pertumbuhan manusia atau Human Growth Hormon (HGH)," kata Dr. Yaqub.

HGH diproduksi di kelenjar pituitari otak dan berperan dalam perbaikan sel, metabolisme, serta meningkatkan pertumbuhan otot dan kinerja olahraga. HGH juga dapat membantu pemulihan dari cedera dan penyakit lebih mudah.

 

3 dari 4 halaman

Konsultasi Lebih Dulu ke Dokter

Dua Aldasouqi, M.A., R.D.N., seorang pakar diet, menegaskan bahwa "tetap aktif secara fisik, atau bahkan menjadi atlet elite, sambil berpuasa adalah hal yang mungkin."

Namun, bagi beberapa orang, berkonsultasi dengan dokter sebelum berolahraga saat berpuasa adalah langkah penting.

Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang memiliki kondisi medis kronis, seperti diabetes, dan mereka yang mengonsumsi obat tertentu, seperti diuretik dan obat tekanan darah. Obat-obatan ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit atau dehidrasi lebih cepat.

Dr. Yaqub menekankan, "Jika Anda merasa tidak sehat sama sekali, lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga, terutama jika Anda ingin melakukan latihan dengan intensitas tinggi."

Latihan intensitas tinggi membutuhkan karbohidrat untuk energi cepat. Tanpa karbohidrat, Anda berisiko merasa lelah, lemah, nyeri, dan dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan pusing dan mual, yang mengganggu fokus dan kemampuan Anda untuk berolahraga, serta meningkatkan risiko cedera.

4 dari 4 halaman

Antisipasi Risiko Dehidrasi Saat Olahraga

Siapapun yang berpuasa, terutama mereka yang melakukan latihan berat, perlu waspada terhadap dehidrasi.

Dr. Yaqub menekankan pentingnya hidrasi. "Jendela waktu untuk mengonsumsi cairan lebih pendek selama Ramadhan, jadi penting untuk mendapatkan hidrasi sebanyak mungkin setelah berbuka puasa dan di pagi hari sebelum makan pertama."

Rekomendasi standarnya adalah delapan gelas air per hari, namun minum enam hingga delapan gelas sudah cukup untuk menjaga kondisi tubuh.

Namun, terkadang Anda mungkin tidak bisa minum cukup air saat sahur. Jika ini terjadi, Dr. Yaqub menyarankan untuk menghindari latihan intens dan memilih aktivitas yang lebih ringan seperti berjalan kaki.

Selain menjaga asupan cairan yang cukup, Anda juga harus memprioritaskan konsumsi elektrolit jika ingin berolahraga saat berpuasa. Elektrolit adalah mineral seperti natrium, kalium, dan kalsium yang sangat penting untuk banyak fungsi tubuh, termasuk menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel.

Dr. Yaqub menjelaskan bahwa buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti semangka, melon, dan stroberi dapat membantu memastikan Anda mendapatkan elektrolit tersebut. Minuman olahraga juga dapat membantu, namun perhatikan kandungan gula tambahannya.

Disisi lain, Anda harus mengetahui tanda-tanda dari dehidrasi. Dr. Yaqub mengatakan salah satu tanda paling umum adalah peningkatan detak jantung. Gejala lain termasuk merasa lemah, pusing, mual, kesulitan fokus, dan penurunan produktivitas.

Jika Anda mengalami salah satu gejala ini, hentikan berolahraga dan segera minum air.Â