Liputan6.com, Cilacap - Salah satu naman lain hari kiamat ialah Yaumul Ba’ats, yaitu hari kebangkitan. Menukil Buku 1001 Wajah Manusia di Padang Mahsyar karya Abdur Rahman Al Wasithi dan Abu Fatiah Al Adnani, 1001 setelah peniupan sangkakala yang pertama, hancurlah seluruh alam semesta.
Baca Juga
Advertisement
Demikian juga dengan seluruh makhluk yang bernyawa semuanya mati kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Hari kebangkitan itu benar-benar merupakan hari yang palling mencekam yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Demikian halnya dengan seluruh jasad manusia hancur lebur kecuali memang jasad-jasad yang terlindungi dari kehancuran seperti jasadnya para nabi dan rasul yang masih tetap terjaga dan utuh.
Semua tulang belulang dan anggota badan manusia hancur, kecuali satu tulang yaitu tulang ekor atau tulang sulbi. Dari tulang ekor inilah Allah menyatukan bagian-bagian tubuh manusia yang telah hancur.
Simak Video Pilihan Ini:
Gambaran Kebangkitan Manusia di Yaumul Ba’ats
Mengutip buku yang berjudul 'Hidup Sesudah Mati' karya Abu Fatiah Al Adnani, Allah telah membuat perumpaan tentang kebangkitan manusia dari alam kubur, seperti tanah mati yang disiram hujan lebat. Maka dengan seketika tumbuhlah rumput-rumput diatasnya.
Seperti itulah manusia akan dibangkitkan dari alam kubur. Bahwasanya setiap tulang ekor yang dimiliki manusia tidak bisa hancur oleh apapun. Ketika Allah menyiramnya dengan air hujan maka tumbuhlah manusia dari alam kuburnya seperti sediakala.
Maka ketika Israfil meniup sangkakala yang kedua kembalilah seluruh ruh kepada jasadnya dan bangkitlah seluruh manusia dari alam kubur dengan sangat cepat untuk menghadap Tuhan mereka dan untuk menjalani pengadilan amal.
Advertisement
Dibangkitkan dalam Kondisi yang Baru
Kemudian Bey Arfin dalam bukunya Hidup Sesudah Mati menerangkan tatkala manusia dibangkitkan itu dalam keadaan yang baru dan sifat yang baru sesuai dengan perbuatan semasa di dunia. Maka manusia mulai memasuki alam akhirat, dan di alam ini manusia akan kekal selamanya.
Terkumpulah pada hari tersebut seluruh manusia yang pernah hidup dialam dunia, dari manusia pertama hingga manusia terakhir, sehingga tidak setapak bumi pun yang kosong.
Penuh sesak, semua makhluk berdiri tegak takbergerak menunggu hasil dari perbuatannya masing-masing di bawah terikmatahari yang didekatkan jaraknya dengan manusia.
Seluruh permukaan bumi seakan menjadi api, sehingga manusia meminta segera dimasukkan dalamnereka karena tidak tahan dengan panasnya matahari.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul