Sukses

Amal Pemilik Toko di Pakistan Selama Ramadhan, Beri Diskon Meski Harga Pangan Naik

Hakeem, si pemilik toko, mengatakan bahwa meski merugi, namun ia tetap ikhlas untuk beramal di bulan suci Ramadhan.

Liputan6.com, Islamabad - Jalan raya Quetta-Karachi di Provinsi Balochistan, Pakistan, dulunya terkenal dengan kecelakaan lalu lintas yang fatal sepanjang tahun. Namun selama tiga tahun terakhir, selama bulan suci Ramadan, tempat ini dikenal dengan toko-toko yang menawarkan diskon khusus bagi pelanggannya.

Abdul Hakeem, yang berasal dari Kota Mastung, telah menjalankan bisnisnya toko "Asia Bakers, Sweet dan Super Mart" selama 13 tahun. Namun selama tiga tahun terakhir selama bulan suci Ramadhan, ia telah menawarkan diskon pada bahan makanan pokok seperti tepung, gula, kurma, minyak, teh, dan kacang lentil.

Pakistan mengalami inflasi yang telah mencapai rekor tertinggi sebesar 38 persen pada Mei 2023, namun turun menjadi 23,1 persen pada Februari 2024. Meskipun Perdana Menteri baru Shehbaz Sharif telah mengumumkan paket bantuan Ramadhan senilai 12,5 miliar rupee Pakistan, ada riwayat peningkatan inflasi pangan di negara tersebut selama bulan suci Ramadan.

"Ketika orang pergi ke sana (ke toko-toko keperluan yang dikelola pemerintah), biayanya mahal dan sulit – masyarakat masih membeli dengan harga lebih tinggi," kata Hakeem, seperti dilansir Arab News, Selasa (19/3/2024). 

"Meskipun ada paket (bantuan Ramadhan dari pemerintah), masyarakat masih mendapatkan barang-barang mahal di toko-toko serba ada," lanjut dia.

Namun, Hakeem memutuskan untuk tetap memberikan diskon di tokonya.

"Alhamdulillah, tarif yang didapat orang-orang di sini, tanpa ketidaknyamanan atau saling dorong; Anda keluar rumah dan di daerah Anda sendiri, di kota Anda sendiri, Anda mendapatkan fasilitas (diskon) ini, jadi itu adalah alasan kebahagiaan bagi mereka," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Beramal di Tengah Inflasi

Pemilik toko kelontong berusia 23 tahun tersebut memutuskan untuk meluncurkan diskon Ramadan pada tahun 2021, ketika ia tergerak saat melihat kerumunan pelanggan yang putus asa, termasuk orang tua dan wanita, mengantri di luar toko kelontong di Mastung Bazar selama bulan suci Ramadan.

"Kami mendapat penghasilan selama 11 bulan, namun satu bulan ini adalah untuk Allah," kata Hakeem, seraya menambahkan bahwa ia tidak merasa terganggu dengan kerugian yang dialami tokonya di bulan Ramadan karena diskon tersebut.

"Saat kami menawarkan paket (diskon) Ramadhan ini, sebenarnya pahala (dari Tuhan) empat kali lebih tinggi."

3 dari 3 halaman

Disambut Baik oleh Pelanggan

Kemurahan yang dilakukan oleh Hakeem pun disambut baik oleh pelanggannya, termasuk profesor Rihan Din Baloch (40) yang berjalan sejauh 8 km untuk membeli bahan makanan di toko milik Hakeem.

"Meskipun pemerintah telah mengumumkan paket bantuan Ramadan di toko-toko utilitas dan mendirikan Sastar Bazar, kami tidak dapat membeli makanan berkualitas di sana. Namun di sini mereka menjual barang berkualitas dengan harga diskon dibandingkan pasar lain di Mastung dan Quetta," kata Baloch.

Balochistan adalah provinsi terbesar di Pakistan berdasarkan wilayah, namun merupakan provinsi yang paling terpinggirkan dalam hampir semua indikator sosial dan ekonomi.

"Di provinsi Balochistan di Pakistan, garis kemiskinan jauh lebih tinggi; setidaknya 70 hingga 80 persen orang di sini hidup di bawah garis kemiskinan," kata Baloch.