Liputan6.com, Jakarta Pada saat Idul Fitri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi unik dalam merayakan hari yang suci ini. Salah satu tradisi yang sering dilakukan adalah mengenakan pakaian baru atau baju baru saat hari raya tiba. Baju baru ini sering kali menjadi simbol dari kebersihan jiwa dan kesempurnaan. Selain itu, mengenakan pakaian baru juga menggambarkan perayaan dan rasa kebahagiaan yang dirasakan.
Akan tetapi, dalam tradisi ini, penting bagi setiap Muslim untuk tidak melupakan rasa syukur kepada Allah SWT. Salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur adalah dengan membaca doa ketika memakai baju atau pakaian baru. Ketika kita membaca doa tersebut, kita mengingat Allah sebagai pengarang segala rezeki termasuk pakaian baru yang kita kenakan. Doa tersebut juga mengingatkan kita bahwa sesungguhnya pakaian tidak hanya sekadar menjadi pelindung tubuh, tetapi juga simbol dari kebaikan dan keindahan jiwa kita.
Baca Juga
Membaca doa pakai baju baru juga mengandung hikmah bagi kita. Dengan membaca doa ini, kita belajar untuk lebih menghargai setiap rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Kita diajak untuk tidak hanya menyenangi pakaian baru yang kita kenakan, tetapi juga menggunakannya dengan baik dan bertanggung jawab. Selain itu, doa ini juga mengajarkan kita untuk selalu merasa bersyukur atas segala nikmat yang kita terima, termasuk pakaian baru yang kita miliki.
Advertisement
Selain membaca doa pakai baju baru, penting juga bagi kita untuk memahami adab dalam berpakaian. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2024).
Adab Berpakaian
Mencuci baju baru dan menggantungnya di lemari adalah momen yang membawa kegembiraan. Namun, seringkali kita lupa akan pentingnya membaca doa ketika memakai baju atau pakaian baru. Rasulullah SAW memberi contoh mengenai adab memakai pakaian, yang dapat menjadi panduan bagi umat muslim.
Salah satu adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah memulai dengan sisi kanan saat mengenakan pakaian. Hal ini berdasarkan hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW memulai dengan sisi kanan dalam berbagai hal. Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk memulai mengenakan pakaian dengan meletakkan lengan kanan terlebih dahulu.
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk memulai mengenakan kaus kaki dari kaki kanan. Hal ini juga didasarkan pada hadis yang menggambarkan praktik Rasulullah SAW yang bijaksana. Dengan mengikuti adab ini, kita dapat menjaga diri agar tetap menghormati dan menghargai pakaian yang kita kenakan.
Membaca doa ketika memakai baju atau pakaian baru adalah langkah yang sangat penting. Dengan berdoa, kita bersyukur atas karunia Allah yang telah memberikan pakaian baru kepada kita. Doa ini juga dapat menjadi permohonan kepada Allah agar pakaian yang kita kenakan memberikan manfaat dan perlindungan bagi kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita lupa akan adab-adab kecil yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Namun, dengan mengikuti contoh beliau dalam memakai pakaian, kita bisa memperkuat hubungan kita dengan Allah dan menjalani hidup dengan kesadaran yang lebih tinggi.
Advertisement
Doa Pakai Baju Baru
Saat seseorang mendapatkan pakaian baru, baik itu untuk Idul Fitri atau momen lain, disunnahkan untuk membaca doa sebagai tanda rasa syukur kepada Allah.
Terdapat dua versi doa pakai baju. Berikut doa pakai baju baru versi yang pertama;
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيهِ أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَاصُنِعَ لَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
Allahumma lakal hamdu anta kasautaniih, as'aluka khairahu wa khaira ma suni'a lah, wa a'uudzu bika min syarrihi wa syarri maa suni'a lahu.
Artinya: "Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau kenakan pakaian ini kepadaku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya, dan sesuatu baginya, dan aku berlindung kepada-Mu, dari keburukannya dan keburukan sesuatu baginya." (HR Abu Dawud, At-Tirmidi, dan An-Nasa'i)
Adapun bacaan doa pakai baju versi kedua adalah sebagai beirkut:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ مَا أُوَارِيْ بِهِ عَوْرَتِي وَأَتَجَمَّلُ بِهِ فِي حَيَاتِي ثُمَّ عَمَدَ إِلَى التَّوْبِ الَّذِي أَخْلَقَ فَتَصَدَّقَ بِهِ كَانَ فِي حِفْظِا للَّهِ، وَفِي كَنَفِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَ فِي سَتْرِ اللهِ حَيّاً وَمَيّتاً
Alhamdulillahil ladzii kasaanii maa uwarii bihi 'aurati wa atajammalu bihi fii hayatii
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Yang telah menganugerahkan pakaian kepadaku, yang dengannya aku bisa menutup auratku, dan memperindah diriku dalam hidupku." (HR At-Tirmidzi)
Dengan membaca doa pakai baju baru, kita menyadari bahwa pakaian baru yang kita dapatkan adalah karunia dari Allah. Kita juga memohon kepada-Nya agar pakaian tersebut memberikan kebaikan dan melindungi kita dari segala kejahatan. Membaca doa memakai pakaian baru merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan kesadaran akan nikmat yang diberikan Allah kepada kita.
Bagi umat Islam, membaca doa saat memakai pakaian baru, baik itu untuk Idul Fitri atau Idul Adha, sangatlah penting. Doa tersebut memperkuat hubungan kita dengan Allah dan menyadarkan kita akan rasa syukur atas nikmat-Nya.
Doa ketika Melihat Orang Lain Pakai Baju Baru
Selain membaca doa pakai baju baru, dalam agama Islam, sangat dianjurkan untuk membaca doa ketika melihat orang lain memakai baju atau pakaian baru. Doa ini disunnahkan dan memiliki keutamaan tersendiri. Berdasarkan hadis riwayat Imam Thabrani, kita dapat mengetahui doa yang disunnahkan dalam situasi ini.
Doa yang disunnahkan saat melihat orang lain memakai baju atau pakaian baru adalah sebagai berikut:
الْبَسْ جَدِيدًا وَعِشْ حَمِيدًا وَمُتْ شَهِيدًا وَيَرْزُقُكَ اللَّهُ تَعَالَى قُرَّةَ عَيْنٍ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Ilbas jadidan wa ‘isy hamidan wa mut syahidan wa yarzuqokallahu ta'ala qurrata ‘ainin fiddunya wal akhiroh.
Artinya: “Pakailah pakaian baru, dan hiduplah dengan terpuji, dan matilah syahid, dan semoga Allah memberikan rizki kepadamu dengan kesejukan mata di dunia dan akhirat.”
Doa di atas berdasarkan pada hadis riwayat Imam Thabrani dari Abdullah bin Umar, ia berkata:
أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى عَلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَمِيصًا أَبْيَضَ ، فَقَالَ أَجَدِيدٌ قَمِيصُكَ هَذَا أَمْ غَسِيلٌ ؟ فَقَالَ : بَلْ جَدِيدٌ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْبَسْ جَدِيدًا ، وَعِشْ حَمِيدًا ، وَمُتْ شَهِيدًا ، وَيَرْزُقُكَ اللَّهُ تَعَالَى قُرَّةَ عَيْنٍ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، قَالَ : وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
“Sesungguhnya Nabi Saw melihat Sayidina Umar memakai gamis putih. Kemudian Nabi Saw bertanya, ‘Gamismu ini baru apa sudah dicuci?' Lalu Sayidina Umar menjawab, ‘Baru.' Maka Nabi Saw berkata, ‘Ilbas jadidan wa ‘isy hamidan wa mut syahidan wa yarzuqokallahu ta'ala qurrata ‘ainin fiddunya wal akhiroh (Pakailah pakaian baru, dan hiduplah dengan terpuji, dan matilah syahid, dan semoga Allah memberikan rizki kepadamu dengan kesejukan mata di dunia dan akhirat).' Kemudian Sayidina Umar berkata, ‘Kepada Engkau juga wahai Rasulullah'”
Advertisement