Sukses

Bacaan Doa Memberhentikan Hujan Arab, Latin dan Artinya

Bacaan doa memberhentikan hujan dalam bahasa Arab, latin dan artinya

Liputan6.com, Jakarta Pengantar tentang bacaan doa untuk memberhentikan hujan adalah suatu aspek penting dalam praktek spiritualitas umat Islam. Doa memberhentikan hujan merupakan wujud dari keyakinan yang dalam bahwa Allah SWT adalah Maha Kuasa atas segala hal, termasuk cuaca dan fenomena alam seperti hujan. Ketika umat Islam memohon kepada-Nya untuk menghentikan hujan, mereka menunjukkan kepatuhan dan ketaatan mereka kepada kehendak Allah yang maha sempurna.

Dalam tradisi Islam, doa memberhentikan hujan juga mencerminkan rasa penghormatan dan kekaguman terhadap kebesaran Allah SWT. Umat Muslim percaya bahwa dengan berdoa dengan sungguh-sungguh, mereka dapat meraih karunia-Nya untuk mengatur kondisi alam sesuai dengan kebutuhan manusia. Doa ini juga menjadi pengingat akan ketergantungan manusia kepada Allah dalam segala hal, bahkan dalam hal sekecil hujan yang turun dari langit.

Lebih dari sekadar meminta hujan berhenti, doa dalam Islam adalah bentuk komunikasi spiritual antara hamba dan Sang Pencipta. Dalam doa memberhentikan hujan, umat Islam mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kendali penuh atas alam semesta. Doa ini menjadi ungkapan rasa syukur, harapan, dan ketundukan kepada-Nya, serta mengingatkan bahwa segala keinginan dan kebutuhan kita hanya dapat terwujud dengan izin dan kehendak-Nya yang maha bijaksana.

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan doa memberhentikan hujan dalam bahasa Arab, latin dan artinya pada Rabu (20/3).

2 dari 3 halaman

Bacaan Doa Memberhentikan Hujan

Berikut ini adalah doa-doa yang dapat dibaca oleh kaum muslimin dalam berbagai situasi terkait hujan, baik untuk memohon hujan berhenti, terhindar dari bahaya hujan deras, maupun setelah hujan berhenti dan reda:

1. Doa Memohon Hujan Berhenti dan Langit Cerah

Dikutip dari buku Fikih Sunnah yang disusun oleh Sayyid Sabiq, terdapat doa yang dapat dibaca oleh umat Muslim sebagai permohonan agar hujan berhenti dan langit menjadi cerah.

"اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَ"

Artinya: "Ya Allah, lindungilah kami dari hujan yang membahayakan dan janganlah Engkau timpakan kepada kami, Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, bagian pegunungan, lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan." (Hadis Riwayat Bukhari)

2. Doa agar Terhindar dari Bahaya Hujan Deras

Selain itu, terdapat doa yang dianjurkan agar terhindar dari bahaya hujan deras yang dapat membahayakan. Doa ini mengandung perlindungan atas nama Allah yang tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan dengan sebab nama-Nya.

"بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الْأَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ"

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

3. Doa setelah Hujan Berhenti dan Reda

Ketika hujan telah reda, ada anjuran untuk membaca doa sebagai ungkapan syukur. Salah satu doa yang dianjurkan setelah hujan berhenti adalah:

"مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ"

Artinya: "Kami diberikan hujan ini oleh karunia dan rahmat Allah." (Hadis Riwayat Bukhari, dari Zaid bin Khalid)

Doa-doa tersebut merupakan bagian dari praktik ibadah dan tuntunan dalam Islam untuk memohon perlindungan, keselamatan, dan mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT dalam berbagai situasi, termasuk saat menghadapi hujan atau setelah hujan reda.

Dengan membaca doa-doa tersebut, diharapkan kaum muslim dapat merasakan manfaat dan perlindungan dari Allah SWT dalam setiap situasi yang berkaitan dengan hujan.

3 dari 3 halaman

Hujan Sebagai Salah Satu Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Hujan memiliki makna yang mendalam dalam ajaran Islam, di mana turunnya hujan dianggap sebagai salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Hal ini tercermin dalam kutipan dari buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-Doa Harian yang disusun oleh Mahmud Asy-Syafrowi, yang menyampaikan pesan dari Imam Syafi'i melalui al-Umm.

Imam Syafi'i dalam al-Umm menyatakan, "Barang siapa berkata, 'Hujan turun berkat karunia Allah SWT dan rahmat-Nya,' maka itu merupakan bentuk keimanan kepada Allah SWT. Sebab, ia tahu bahwa tidak ada yang mampu menurunkan hujan dan memberi, kecuali Allah SWT semata." Dengan demikian, mengakui bahwa hujan adalah karunia dan rahmat dari Allah merupakan manifestasi dari iman yang kuat.

Lebih lanjut, hujan dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa karena turunnya hujan diidentifikasi dengan kedatangan rezeki dan rahmat. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berdoa tentang hajat dan keinginannya ketika hujan turun. Hal ini juga ditegaskan dalam sebuah hadis yang menyatakan, "Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan sholat, dan ketika turun hujan." (HR Syafi'i)

Dengan memahami makna mendalam ini, umat Islam diajak untuk mengambil kesempatan saat hujan turun untuk berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon kepada Allah atas hajat dan keinginan yang baik. Dalam momen-momen tersebut, Allah SWT diyakini mendengar doa-doa hamba-Nya dan memberikan karunia-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.

Jadi, mari kita jadikan waktu hujan sebagai momentum untuk memperkuat iman, memohon ampunan, dan mengungkapkan hajat serta keinginan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semoga doa-doa kita senantiasa dikabulkan dan kita selalu mendapatkan rahmat-Nya dalam setiap langkah kehidupan kita. Amin.