Liputan6.com, Jakarta - Sholat munfarid (sendiri) merupakan ibadah yang dilakukan seorang Muslim secara individu, tanpa kehadiran jamaah atau orang lain. Sebaliknya, sholat berjamaah adalah ibadah sholat yang dilakukan bersama-sama dengan jamaah di masjid atau tempat ibadah lainnya. Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat munfarid.
Bagaimana perbedaan pahala sholat munfarid dan berjamaah? Dalam sholat berjamaah, seseorang dapat memperoleh pahala yang lebih besar daripada sholat munfarid. Menurut beberapa ulama, pahala sholat berjamaah bisa setara dengan melakukan sholat munfarid sebanyak 27 kali. Hal ini menunjukkan keutamaan yang besar dari sholat berjamaah dalam meningkatkan keberkahan ibadah.
Baca Juga
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Apakah Penghafal Al-Qur'an Harus 30 Juz, Bagaimana jika Hafal Satu Surat Saja? Ini Penjelasan UAH
Kisah Rasulullah Menegur Sahabat yang Berdoa Minta Kesabaran Sempurna, Gus Baha Ungkap Alasannya
Meski begitu, terdapat beberapa pendapat yang mengemukakan perbedaan pahala sholat munfarid dan sholat berjamaah sekitar 25 derajat. Meskipun ada perbedaan pendapat dalam jumlah pahala yang diperoleh, namun kesimpulan umumnya adalah bahwa sholat berjamaah memiliki kelebihan dalam mendatangkan pahala yang lebih besar daripada sholat munfarid.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang beda pahala sholat munfarid dan berjamaah, Rabu (20/3/2024).
Perbedaan Sholat Munfarid dan Berjamaah
Sholat munfarid, yang dilakukan sendiri tanpa imam dan makmum, memiliki beberapa perbedaan dengan sholat berjamaah dalam hal pelaksanaannya. Apa saja perbedaan sholat munfarid dan berjamaah tersebut?
Perbedaan Pertama
Pertama, dalam sholat munfarid, individu yang melaksanakannya tidak memerlukan kehadiran imam atau makmum. Sebaliknya, dalam sholat berjamaah, keberadaan imam dan makmum menjadi syarat utama pelaksanaan ibadah tersebut.
Menurut Ust. Abdul Kadir Nuhuyanan dalam buku Panduan Shalat Lengkap & Praktis Sesuai Petunjuk Rasulullah SAW, syarat sah shalat munfarid adalah sebagai berikut: "Muslim, suci dari hadats dan najis, menutup aurat, masuk waktu sholat, menghadap kiblat, mengetahui semua yang fardhu dan yang sunah, serta meninggalkan semua yang membatalkan sholat."
Perbedaan Kedua
Perbedaan sholat munfarid dan berjamaah kedua, dalam sholat munfarid, individu tersebut bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan ibadah, termasuk pengaturan niat, gerakan sholat, dan bacaan-bacaan yang dibacakan. Sementara dalam sholat berjamaah, imam memimpin seluruh rangkaian sholat, sementara makmum mengikuti gerakan dan bacaan imam.
Buku Sholatul Mumin, Buku Induk Shalat (HC) oleh M. Shadiq Mustika menyebutkan bahwa sholat berjamaah adalah sholat yang dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai orang, dan memiliki pahala yang lebih besar dari sholat munfarid.
Muadz bin Jabal meriwayatkan Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya setan itu merupakan serigala bagi manusia sebagaimana serigala menyerang kambing yang terpisah dari rombongannya. Oleh karena itu, jauhilah kalian sikap bercerai-berai dan hendaklah kalian berjamaah. (HR. Ahmad, Al Banna)
Perbedaan Ketiga
Ketiga, dalam sholat munfarid, individu dapat mengatur waktu pelaksanaan sholat sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu. Namun, dalam sholat berjamaah, waktu pelaksanaan sholat ditentukan oleh waktu yang telah ditetapkan oleh imam atau jadwal sholat bersama dalam komunitas.
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kementerian Agama RI menegaskan bahwa syarat sah sholat berjamaah adalah adanya imam, niat makmum untuk mengikuti imam. Lalu, pelaksanaan sholat pada satu tempat yang tidak terpisah terlalu jauh, serta sholat makmum yang sesuai dengan gerakan imam.
Advertisement
Perbedaan Pahala Sholat Munfarid dan Berjamaah
Perbedaan pahala sholat munfarid dan berjamaah merupakan salah satu hal yang penting untuk dipahami dalam praktik ibadah umat Islam. Menurut buku Sholatul Mumin, Buku Induk Shalat (HC) oleh M. Shadiq Mustika, sholat berjamaah memiliki pahala yang lebih besar daripada sholat munfarid, sekitar 25 derajat lebih.
Anas menuturkan Rasulullah bersabda: “Siapa yang mengerjakan shalat berjamaah karena Allah selama 40 hari, maka akan ditetapkan untuknya dua kebebasan, yakni bebas dari neraka dan bebas dari sifat nifaq.” (HR. Tirmidzi)
Hal ini juga ditegaskan dalam situs web resmi Kementerian Agama Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa pahala sholat berjamaah lebih tinggi dibandingkan dengan sholat munfarid. Contoh pelaksanaannya adalah ketika seorang Muslim memilih untuk menunaikan sholat Fardhu berjamaah di masjid, dibandingkan dengan melaksanakannya sendiri di rumah atau tempat lain.
Di sisi lain, situs web resmi Muhammadiyah pun menekankan bahwa sholat berjamaah memiliki keutamaan yang lebih tinggi daripada sholat munfarid. Ini karena sholat berjamaah memungkinkan individu untuk berbagi empati dengan sesama jamaah dan membantu mengurangi stres.
Contoh nyata dari hal ini adalah ketika seorang Muslim secara rutin berpartisipasi dalam sholat berjamaah di masjid lokalnya, memberikan kesempatan bagi mereka untuk bersosialisasi dengan komunitas sekitar dan mempererat hubungan sosial antar sesama.
Lebih jauh, dalam buku Shalatul Mu’min: Bab Shalat Berjamaah karya Sa’id bin Ali Bin Wahf Al-Qahthani, disebutkan bahwa pahala yang diperoleh dari sholat berjamaah adalah setara dengan 27 kali lipat dari pahala sholat munfarid. Hal ini menunjukkan betapa besar keberkahan yang terkandung dalam melaksanakan sholat berjamaah.
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Dan Rasulullah SAW bersabda: Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat," (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagai contoh, ketika seorang Muslim berusaha untuk tetap menjaga konsistensi dalam melaksanakan sholat berjamaah, maka ia berpotensi untuk mendapatkan berlipat-lipat kebaikan dibandingkan dengan melaksanakan sholat sendirian.