Liputan6.com, Jakarta - Ulama cerdas Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyatakan jika hisab bagi orang berilmu dan orang yang belum berilmu akan berbeda. Bahkan bagi yang berilmu ujungnya akan mendapatkan ujian dari Allah SWT.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hisab adalah, hitungan, perhitungan, perkiraan. Jadi, hitunganbagi orang berilmu akan berbeda dengan yang belum berilmu.
Hisab orang berilmu merupakan suatu kemampuan untuk memahami dan menganalisis sesuatu dengan bijaksana dan mendalam.
Advertisement
Orang yang memiliki hisab yang baik seringkali dapat melihat situasi dari berbagai sudut pandang dan merencanakan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah atau mencapai tujuan.
Mereka biasanya mampu menimbang berbagai faktor yang relevan sebelum membuat keputusan atau menyarankan tindakan tertentu. Hisab ini tidak hanya berlaku dalam konteks ilmiah atau akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hubungan sosial, bisnis, dan urusan pribadi.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ciri Hisab yang Baik
Orang yang memiliki hisab yang baik biasanya didorong oleh keinginan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka.
Mereka cenderung rajin belajar dan terbuka terhadap pandangan dan ide-ide baru. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang luas, mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berbagai situasi.
Selain itu, hisab yang baik juga memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, karena mereka dapat menyampaikan gagasan dan pandangan mereka dengan jelas dan meyakinkan.
Orang yang memiliki hisab yang baik juga seringkali memiliki integritas yang tinggi dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang mereka anut.
Mereka tidak hanya mempertimbangkan keuntungan pribadi dalam setiap keputusan yang mereka ambil, tetapi juga memperhatikan dampaknya bagi orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.
Â
Advertisement
Setelah Belajar Akan dapat Ujian
Dalam video yang diunggah di channel YouTube @SUARA RAKYAT16, mengingatkan hisab orang yang telah berilmu dengan yang belum berilmu itu berbeda.
"Ingat ya hisab orang yang telah berilmu dengan yang belum berilmu berbeda," katanya.
Dalam penjelasan singkatnya UAH menyatakan, berilmu itu itu sudah tahu. Sudah tahu hukum dengan yang belum tahu hukum itu akan berbeda.
Ia mencontohkan, anak kecil belum tahu hukum, belum sampai kepada masa baligh maka belum dituliskan apa yang dilakukan belum dihisab apa yang dikerjakan.
Sedangkan orang dewasa yang sudah masuk masa baligh terkumpul banyak informasi pada dirinya telah matang keadaan diri, telah bisa mengetahui memilah dan memilih mana yang benar mana yang salah dan berlaku hisab untuknya.
"Setiap kali dia mendapatkan informasi belajar sesuatu maka ujian berlaku untuknya ingat itu ya Anda, saya, kita belajar saat ini kita sama-sama belajar hanya mungkin peran yang diberikan berbeda," katanya.
"Nah setelah kita belajar ini itu pasti akan diuji oleh Allah SWT lewat berbagai dinamika kehidupan,"tandasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul