Sukses

Gambaran Mengerikan Langit Terbelah dan Meleleh saat Datangnya Hari Kiamat

Sebagaimana informasi Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah SAW, banyak sekali kejadian aneh dan ganjil seputar peristiwa dahsyatnya hari akhir ini.

Liputan6.com, Cilacap - Menyikapi informasi tentang datangnya hari kiamat, secara umum manusia terbagi atas tiga golongan, yaitu beriman dan yakin, percaya tapi kurang peduli dan tidak percaya akan datangnya hari kiamat.

Sebagaimana informasi Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah SAW, banyak sekali kejadian aneh dan ganjil seputar peristiwa dahsyatnya hari akhir ini.

Hanya saja bagi mereka yang tidak meyakini datangnya hari yang sangat mencekam ini, bersikap acuh dan bahkan tidak percaya karena kejadiannya susah dicerna oleh akal mereka yang telah tertutup oleh kebenaran.

Bagi mereka yang percaya, gambaran-gambaran mengerikan dari peristiwa dahsyat ini justru mengingatkan mereka untuk segera mempersiapkan bekal guna menyongsong hari pembalasan ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Langit Berputar, Terbelah dan Menjadi Cairan Logam

Ada beberapa kejadian aneh yang belum pernah terlihat sebelumnya di dunia fana ini. Menukil Republika, ketika terjadi kiamat, tiba-tiba langit berputar di atas kepala mereka. Langit terbelah, meskipun langit itu tebal dan keras, selama 500 tahun.

"Para malaikat berdiri di tiap pinggir dan penjuru langit. Rasakanlah kengerian suara terbelahnya langit dengan pendengaramu," demikian melansir Republika.

Rasakanlah ketakutan hari di mana langit terbelah, padahal langit itu keras dan kuat. Kemudian langit meleleh dan mengalir seperti perak yang dilelehkan dan bercampur warna kuning. Lalu langit menjadi seperti bunga mawar yang berminyak.

Kemudian langit menjadi seperti cairan logam, dan gunung-gunung seperti bulu. Manusia bertebaran seperti belalang yang beterbangan. Mereka dalam keadaan tidak bersandal, telanjang, dan berjalan kaki. Rasulullah bersabda: 

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُراةً غُرْلًا 

"Manusia dibangkitkan kembali dalam keadaan tidak bersandal, telanjang, dan tidak bersunat.

Bagaimana mungkin hal itu dilakukan, sedangkan mereka berjalan menggunakan perut dan wajah mereka, sehingga mereka tidak mampu untuk melihat orang lain.

3 dari 3 halaman

Dikumpulkan Mejadi 3 Golongan

Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di padang Mahsyar menjadi tiga golongan, yaitu kelompok yang berjalan berkendaraan, kelompok yang berjalan kaki, dan kelompok yang berjalan menggunakan wajahnya." Seseorang bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana mereka berjalan menggunakan wajah mereka?" Rasulullah menjawab, "Dia yang menciptakan mereka berjalan menggunakan kaki, juga bisa menciptakan mereka berjalan menggunakan wajah." 

Dalam tabiat manusia terdapat pengingkaran terhadap setiap sesuatu yang belum dikenalnya dengan baik. Seandainya manusia tidak pernah melihat ular yang berjalan menggunakan perutnya, seperti kilat yang menyambar, tentu dia akan mengingkari kemungkinan berjalan dengan menggunakan selain kaki. 

Berjalan menggunakan kaki juga dianggap mustahil bagi orang yang tidak pernah menyaksikannya. Maka, hendaklah engkau tidak mengingkari sesuatu yang berkaitan dengan keajaiban hari kiamat. 

Karena apa yang terjadi di hari kiamat itu berbeda terhadap analogi peristiwa di dunia. Sesungguhnya, jika engkau tidak menyaksikan keajaiban yang terjadi di dunia, lalu diberi tahu kepadamu sebelum kau menyaksikannya, maka sungguh engkau akan mengingkari hal itu, dengan pengingkaran yang tinggi. Maka hadirkanlah di dalam hatimu, tentang rupamu sendiri yang sedang berdiri, telanjang, terbuka, hina, diusir, bingung, linglung, dan menunggu takdir yang akan terjadi kepadamu, takdir kebahagiaan atau kesengsaraan. 

Agungkanlah peristiwa itu di dalam hatimu, karena sesungguhnya ia sangat agung. Kemudian, pikirkanlah makhluk-makhluk yang saling berdesakan dan berkumpul. 

Penduduk tujuh langit dan tujuh bumi-baik malaikat, jin, manusia, setan, hewan liar, hewan buas, dan burung-berdesakan hingga sampai di tempat yang telah ditentukan. Kemudian, matahari terbit di atas mereka. Panasnya berlipat ganda. 

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul