Sukses

Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan bagi Wanita Haid untuk Raih Malam Lailatul Qadar

Berikut adalah beberapa amalan yang tetap bisa dilakukan wanita yang sedang haid di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Dilansir dalam hadits, malam ini lebih baik daripada seribu bulan. Oleh karena itu, umat muslim sangatlah dianjurkan untuk melakukan ibadah pada malam ini agar bisa mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah SWT.

Meskipun begitu, tidak semua orang bisa menjalankan ibadah pada malam Lailatul Qadar dengan leluasa. Salah satu kelompok yang dikecualikan adalah wanita yang sedang haid atau nifas. Dalam kondisi ini, wanita dilarang untuk melakukan sejumlah ibadah yang mensyaratkan kebersihan dari hadas besar ini.

Namun, meskipun tidak bisa melakukan ibadah di malam Lailatul Qadar secara penuh, wanita yang sedang haid atau nifas tetap bisa melakukan beberapa amalan dalam 10 hari terakhir Ramadhan agar tetap mendapatkan keberkahan. Hal ini membuktikan bahwa Islam memberikan kemudahan kepada setiap individu dalam menjalankan ibadah sesuai dengan kondisi masing-masing.

Lalu apa saja amalan 10 hari terakhir Ramadhan bagi wanita haid? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (22/3/2024).

2 dari 6 halaman

Larangan Ketika Haid

Haid atau menstruasi adalah suatu kondisi alami yang dialami oleh setiap wanita. Saat sedang haid, ada beberapa amalan yang dilarang untuk dilakukan oleh muslimah.

Pertama, wanita haid dilarang untuk melaksanakan sholat. Sebagai salah satu rukun Islam, sholat sangat penting dilaksanakan oleh setiap muslim. Namun, saat haid, wanita tidak boleh melaksanakan sholat wajib maupun sunnah. Hal ini karena kondisi tubuh yang haid mengeluarkan darah, yang dianggap tidak suci untuk melaksanakan sholat.

Kedua, wanita haid juga dilarang berpuasa. Puasa adalah ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan, namun saat haid, wanita tidak diwajibkan untuk berpuasa. Hal ini karena pada saat haid, wanita mengalami perubahan hormonal yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan.

Ketiga, membaca Al-Qur'an juga menjadi salah satu amalan yang dilarang saat haid. Al-Qur'an dianggap sebagai Kitab Suci dalam agama Islam dan harus dibaca dengan keadaan yang suci. Oleh karena itu, saat haid, wanita dilarang membaca Al-Qur'an.

Namun, meskipun tidak dapat melaksanakan amalan tersebut, wanita haid tetap dapat mendapatkan berkah 10 hari terakhir Ramadhan. Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, wanita yang sedang haid tetap bisa mendapatkan berkah tersebut dengan melakukan amalan-amalan lain yang diperbolehkan.

3 dari 6 halaman

Membaca Surat Al-Fatihah

Amalan apa saja yang bisa dilakukan di malam Lailatul Qadar? Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah adalah surat pembuka dalam Al-Quran yang memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah saw bersabda bahwa siapa saja yang membaca surat Al-Fatihah di malam Lailatul Qadar, maka pahalanya akan dilipatgandakan.

Selain itu, perempuan muslim pun diizinkan untuk berzikir, termasuk membaca surat-surat dalam Al-Quran selama tidak menyentuh mushaf Al-Quran secara langsung. Ini berarti perempuan bisa membaca Al-Quran melalui aplikasi mobile atau melalui layar gadget tanpa harus menyentuh mushaf langsung. Hal ini memungkinkan perempuan untuk tetap beribadah dan berdzikir di malam Lailatul Qadar tanpa batasan.

Membaca surat Al-Fatihah di malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang besar dan bisa dilakukan oleh semua muslim, termasuk perempuan. Mari manfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak amal ibadah kita dan memohon ampunan serta ridha Allah SWT di malam yang penuh berkah ini. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan banyak keberkahan pada malam Lailatul Qadar. Amin.

4 dari 6 halaman

Membaca Ayat-Ayat Pendek Al-Qur'an

Bagi perempuan yang sedang mengalami menstruasi atau haid, terkadang terasa menjemukan jika tidak dapat mengikuti aktivitas keagamaan yang dilakukan saat malam Lailatul Qadar. Namun, tahukah Anda bahwa ada amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid, sehingga tetap memiliki peluang meraih keistimewaan malam yang penuh berkah ini?

Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah membaca surat-surat pendek Al-Qur'an, seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Meskipun tergolong surat-surat pendek, surat-surat tersebut mempunyai keistimewaan dan keberkahan tersendiri.

Surat Al-Ikhlas merupakan surat yang condong menggambarkan bahwa Allah SWT adalah Maha Esa dan tidak memiliki segala kekurangan. Membaca surat ini dengan tulus dapat menjadi amalan yang penuh reward dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Selain itu, surat Al-Falaq dan An-Nas juga memiliki keistimewaan, khususnya dalam menjaga diri dari segala kejahatan dan gangguan syaitan.

Walaupun sedang dalam masa haid, perempuan masih bisa mengisi malam Lailatul Qadar dengan berbagai amalan, salah satunya adalah membaca surat-surat pendek Al-Qur'an seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Meskipun tergolong surat-surat pendek, melibatkan diri dalam membaca surat-surat tersebut dapat membawa berkah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

5 dari 6 halaman

Membaca Bacaan Tahlil dan Berdzikir

Dalam menjalankan ibadah, perempuan yang sedang haid biasanya dilarang untuk melaksanakan berbagai amalan, seperti shalat dan puasa. Namun, terdapat salah satu amalan yang tetap bisa dilakukan meski dalam kondisi tersebut, yaitu membaca bacaan tahlil. Meskipun sedang haid, perempuan masih diperkenankan untuk berdzikir dalam rangka mencari malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan yang tersembunyi dalam 10 malam terakhir bulan Ramadan. Malam ini memiliki keutamaan yang sangat besar, pahalanya lebih baik dari seribu bulan. Salah satu amalan yang bisa dilakukan dalam rangka menggapai malam tersebut adalah dengan membaca bacaan tahlil atau dzikir lainnya.

Membaca tahlil adalah salah satu bentuk dzikir yang dilakukan umat Islam untuk mengingat dan mengagungkan kebesaran Allah. Meskipun dalam kondisi haid, perempuan masih bisa melakukan amalan ini sebagai bentuk ibadah dan mendapat pahala di malam Lailatul Qadar.

Mengingat pentingnya malam Lailatul Qadar, perempuan yang tengah haid tidak perlu khawatir untuk melewatkan kesempatan meraih pahala di malam berharga tersebut. Dengan membaca bacaan tahlil, perempuan tetap dapat memperoleh pahala besar dan mendekatkan diri kepada-Nya.

6 dari 6 halaman

Bersedekah

Sebagai seorang wanita yang sedang mengalami masa haid, ada satu kesempatan yang tak boleh dilewatkan yaitu mendapatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar. Meskipun dalam keadaan haid, seorang wanita tetap dapat mendapatkan pahala luar biasa dari Allah swt dengan beramal, salah satunya adalah dengan bersedekah.

Melayani semua wanita yang sedang mengalami haid, perlu dipahami bahwa pelaksanaan ibadah seperti puasa dan sholat memang tidak diperbolehkan pada saat menstruasi. Namun, perintah untuk bersedekah tetap berlaku dan bisa menjadi amalan yang sangat berharga. Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 274, Allah berfirman, "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhan mereka."

Selain malam Lailatul Qadar, masih ada kesempatan lain bagi wanita haid untuk beramal yaitu selama 10 hari terakhir Ramadan. Pada periode ini, banyak ibadah sunnah yang dianjurkan, termasuk bersedekah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sebaik-baik amal adalah pada 10 hari terakhir Ramadhan." Selama periode ini, setiap amal baik memiliki nilai yang luar biasa dan keutamaan yang tinggi, termasuk satu kali bersedekah yang bisa membawa pahala berlipat ganda.

Meskipun sedang dalam kondisi haid, seorang wanita tetap dapat beramal dengan bersedekah di malam Lailatul Qadar dan 10 hari terakhir Ramadan. Ini adalah peluang yang tidak boleh dilewatkan dan bisa menjadi sumber kebaikan dan berkah dalam hidup seseorang. Semoga kita semua dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya.