Liputan6.com, Jakarta - Federasi sepak bola Prancis (FFF) mendapat kecaman dari berbagai pihak menyusul aturan kontroversial yang diterapkan di Timnas Prancis belum lama ini.
Para pemain Muslim Les Bleus dilarang menjalani ibadah puasa Ramadhan 2024 saat mengikuti kamp pelatihan tim nasional di Clairefontaine selama periode jeda internasional.
Baca Juga
Presiden French Football Federation Philippe Diallo sebelumnya menjelaskan bahwa aturan larangan puasa itu diterapkan demi menjaga prinsip statuta pendiri organisasi yang hendak memastikan agama tidk menggaggu aktivitas atlet timnas.
Advertisement
Akan tetapi, putusan tersebut rupanya memicu respons negatif dari berbagai pihak, salah satunya jurnalis dan advokat olahraga Kanada, Shireen Ahmed.
"Prancis terus menjadi (negara) pendukung perilaku anti-Muslim. Ini jadi semacam pertunjukan semangat olahraga luar biasa dari negara yang akan meyandang status tuan rumh Olimpiade," sindir Ahmed melalui akun X-nya, seperti dilansir dari Time Magazine.
Masih merujuk pada laporan Time, ini bukanlah kali pertama FFF mendapat kecaman atas tindakan mereka yang cenderung terlalu menegakkan netralitas agama. Federasi sepak bola prancis juga sempat disorot lantaran adanya arahan serupa di bulan Ramadhan tahun lalu.
Akan tetapi, laporan staf Les Bleus kala itu menjelaskan, permintaan tidak berpuasa yang dikeluarkan federasi lebih seperti rekomendasi, bukan aturan. FFF diklaim ingin mempertimbangkan kesehatan dan kinerja pemain di tim nasional.
Pemain Lyon Mundur dari Timnas U-19
Sebelumnya, pemain Lyon Mahamadou Diawara dikabarkan memilih mundur dari Timnas Prancis U-19 sebagai buntut dari dikeluarkannya larangan berpuasa.
Laporan ESPN mengeklaim Diawara merasa tidak nyaman dengan peraturan tersebut, sehingga FFF turut mengambil langkah mendatangkan pemain pengganti dalam diri Dehmaine Tabibou Assoumani yang membela Nantes.
Agen yang mewakili beberapa pemain timnas Prancis, baik senior maupun junior, mengungkap Diawara sejatinya bukan satu-satunya sosok yang keberatan dengan aturan FFF. Hanya saja beberapa penggawa memilih untuk tak membuat keributan terkait hal itu.
"Beberapa pemain tidak senang dengan keputusan ini. Mereka merasa agama mereka tidak dihormati, begitu juga dengan diri mereka. Sebagian dari mereka tidak ingin membuat keributan. Namun, Mahamadou merasa tidak senang, sehingga memilih hengkang," ucap seorang narasumber kepada ESPN.
Advertisement
Sudah Disosialisasikan di Berbagai Level
Sebelumnya, laporan mengungkap aturan soal larangan pemain Muslim untuk berpuasa saat Ramadhan 2024 sudah disosialisasikan di berbagai level tim nasional Prancis, mulai dari U-16 hingga skuad senior.
Pihak federasi menganjurkan para pemain untuk mengganti hari puasa yang mereka lewatkan selama memperkuat timnas di luar bulan Ramadhan.
FFF memang diklaim bersikeras meminta para penggawanya agar tunduk pada ritme organisasi. Alhasil, pemain Muslim mau tak mau harus absen berpuasa ketika beraktivitas di markas mereka di Clairefontaine.