Liputan6.com, Jakarta - Pemain naturalisasi timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen menikmati suasana bulan Ramadhan pertama di Tanah Air. Pasalnya, dia memiliki banyak rekan setim yang menjalankan ibadah puasa.
“Ya, itu adalah hal yang baik saya mendengar banyak orang di tim yang adalah muslim, jadi bagi saya ini adalah pengalaman baru,” kata Ragnar saat ditemui media beberapa waktu lalu.
Baca Juga
“Biasanya saya berada di tim dengan dua, tiga, atau empat pemain yang melakukan Ramadan. Sekarang kami bersama dengan sebagian besar pemain jadi ya, itu adalah hal yang istimewa,” tambah pemain Fortuna Sittard itu.
Advertisement
Ragnar merasakan pengalaman spesial lain ketika dapat mendengar adzan kapan pun dan dimana pun selama berada di Indonesia. Hal ini adalah sesuatu yang asing baginya selama berkarier di Eropa.
“Ya, bagi saya pertama kali saya mendengarnya saat saya berlatih di latihan. Saya berlatih dan saya mendengar adzan, dan bagi saya itu adalah hal yang sangat indah dan juga untuk mengalami dan doa dengan suara. Itu sangat sangat menarik untuk mendengarnya,” ungkapnya.
Cerita Ragnar Oratmangoen Jadi Mualaf
Ragnar merupakan seorang mualaf. Sebelumnya dia penganut Kristiani dan memutuskan untuk memeluk agama Islam pada usia 15 tahun, ketika kerap diajak temannya untuk pergi ke masjid.
“Pengalaman ke masjid itu menyentuh saya dan membantu saya membuat keputusan untuk menjadi muslim,” ucapnya.
Advertisement
Ragnar Oratmangoen Masuk Skuad Timnas Indonesia
Ragnar sudah bergabung dengan skuad timnas Indonesia untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Vietnam. Namun, dia tidak bisa bermain karena masalah administrasi.
“Kita harus melihat kapan saya bisa melakoni debut. Tapi saya senang sudah bergabung dengan tim, bermain dengan tim, berlatih dengan mereka dan belajar dari pemain,” ungkap sosok berusia 26 tahun tersebut.
“Saya suka bermain sebagai nomor 10, atau juga sebagai pemain sisi kiri sehingga memotong ke dalam. Mungkin juga sebagai striker kedua," tutup Ragnar.