Sukses

Kisah Gus Iqdam Frustasi dan Mau Bubarkan Majelis Ta'lim Sabilu Taubah

Saking frustasi terhadap jemaah Sabilu Taubah, sering dpat ejekan, Gus Iqdam ingin bubarkan majelis yang ia dirikan.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok pendakwah viral asal Jawa Timur, Pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Gus Iqdam ternyata sempat akan membubarkan majelisnya sendiri.

Berdasarkan cerita, awalnya berdirinya majelis ta’lim ini tidak lepas dari 7 garangan yang ingin mengaji. Namun, bertambah hari jumlah jemaahnya semakin banyak.

Dalam kurun waktu yang boleh dibilang tidak terlalu lama, jumlah jemaah Gus Iqdam telah mencapai puluhan ribu orang.

Banyak faktor yang menyebabkan perkembangan majelis ta’lim Sabilu Taubah ini begitu pesat. Selain faktor sosok Gus Iqdam yang mampu merangkul semua kalangan, sosok kakek dan kedua orang tuanya yang gemar tirakat dan sangat cinta kepada ilmu agama diyakini menjadi faktor penentu lainnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Momen Gus Iqdam Mau Bubarkan Sabilu Taubah

Pun demikian dengan metode dakwah yang digunakan Gus iqdam ini sangat membumi. Materi yang beliau sampaikan tidak muluk-muluk dan bukan materi yang berat-berat.

Dari 7 garangan tersebut kini jemaahnya sudah jutaan orang, di dalam ataupun di luar negeri.

Ternyata Gus Iqdam dalam salah satu pengakuannya baru-baru ini mengaku mau bubarkan jemaahnya. Kisah ini terungkap saat dirinya dialog berdua dengan Akhmad Fadli, yang diunggah dalam channel YouTube Daniel Mananta Network.

"Saya waktu jemaah saya 200 saya jenuh, ya Allah ini orang kok tukang ngentahi jemaah kok ngejek saya semua. Saya kok ditakdir seperti ini. Sudah saya mau bubarkan, saya sudah frustasi," kata Gus Iqdam.

Saking frustasinya ia lari kepada ibundanya curhat ingin bubarkan jemaahnya. Namun apa kata ibundanya? Gus Iqdam diminta untuk sabar, karena jalan Allah seperti itu. Ia harus mendampingi para garangan.

3 dari 3 halaman

Jika Boleh Pilih, Gus Iqdam Mending Ngaji Bukan Bareng Garangan

Bahkan dalam pengkuan tersebut, Gus Iqdam jika boleh memilih waktu itu, ia mending di jalan dakwah seperti abah atau kakeknya, di mana jemaahnya orang-orang yang sudah tahu agama, santri bukan para garangan yang hobi maksiat dan mabuk alkohol.

"Bu tak bubarkan saja, saya sudah ndak kuat, ditata sulit, lebih mudah bareng orang yang sudah niat ngaji, ibu saya minta saya sabar, ibu saya luar biasa," kisah Gus Iqdam.

Orang memiliki jatah masing-masing, kebabahagiaan masing-masing, nikmat juga masing-masing. Ternyata lambat laun jemaahnya mengerti dan bisa ditata.

Banyak cara yang dilakukan Gus Iqdam. Salah satunya saat mengajak jemaah garangannya umrah, tidak seperti ustadz pada umumnya. Ia gunakan bahasa ngajak ngopi di Madinah dan Makkah.

Banyak jemaahnya yang mengatakan jika dirinya belum pantas untuk umrah, Gus Iqdam pun menjawab, orang-orang masuk diskotek saja tidak pernah bertanya pantas atau tidak masuk diskotek.

Pada akhirnya, pembubaran majelis ta'lim itu tak pernah terjadi. Dan kini, jemaah ST Nyell makin banyak dan tersebar di berbagai penjuru.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul