Sukses

Niat Doa Puasa Ramadhan yang Wajib Diucapkan Sebelum Imsak, Simak Tips Biar Tidak Lupa

Niat puasa merupakan salah satu unsur penting dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan mengucapkan niat tersebut, seseorang menegaskan tekadnya untuk menjalankan puasa Ramadhan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama sebulan penuh, umat Muslim menjalankan ibadah puasa yang merupakan salah satu rukun Islam. Salah satu bagian penting dari ibadah puasa, adalah niat doa puasa Ramadhan yang harus diucapkan sebelum memasuki waktu imsak.

Niat doa puasa Ramadhan adalah deklarasi diri, untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta meraih pahala dan keberkahan dalam menjalani ibadah ini. Menurut hadits Rasulullah SAW, umat Muslim dianjurkan untuk mengucapkan niat puasa Ramadhan pada malam sebelumnya, atau saat waktu imsak tiba.

Waktu yang tepat untuk mengucapkan niat doa puasa Ramadhan adalah sebelum imsak, yaitu saat azan subuh berkumandang. Umat Muslim dapat mengucapkan niat puasa Ramadhan dalam hati atau dengan mengucapkannya secara lisan. Adapun formulasi dari niat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut: "Aku niat berpuasa Ramadhan besok untuk mengharap ridha dan pahala-Mu, ya Allah."

Proses mengucapkan niat doa puasa Ramadhan ini memberikan pengingat kepada umat Muslim, akan kewajiban yang harus dijalankan selama satu bulan penuh. Berikut ini niat doa puasa Ramadhan dan hadist yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (25/3/2024). 

2 dari 4 halaman

Niat Doa Puasa Ramadhan

Niat puasa merupakan salah satu unsur penting dalam menjalankan ibadah puasa. Oleh karena itu, ada baiknya untuk umat muslim yang berakal, sehat dan sudah baligh agar memulai puasa dengan bacaan niat yang benar.

 

Niat Puasa Ramadhan untuk Sehari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya:

“Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Ramadhan untuk Sebulan Penuh:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami’i syahri Ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya:

“Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”

Dengan menjalankan niat puasa yang sah dan bacaan niat yang tepat, diharapkan setiap umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Semoga puasa kita diterima dan menjadi bekal kebaikan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Aamiin.

Puasa Ramadhan sejatinya merupakan ibadah yang memiliki hukum wajib. Artinya, setiap muslim yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa Ramadhan dengan niat serta kesungguhan hati mengharap ridha.

"Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan." (HR al-Bukhari dan Muslim).

3 dari 4 halaman

Hadist tentang Membaca Niat Puasa Ramadhan

Sebelum memulai ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk mengucapkan bacaan doa niat. Doa niat puasa Ramadhan menjadi bagian penting dari persiapan spiritual seorang Muslim sebelum menjalankan ibadah puasa sepanjang hari.

Mengucapkan doa niat puasa adalah langkah awal yang sangat penting dalam memastikan keabsahan dan keberkahan ibadah puasa. Ini merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi agar ibadah puasa di bulan suci Ramadan dianggap sah oleh syariat Islam.

Dalam Islam, keabsahan ibadah sangat bergantung pada niat. Tanpa niat yang jelas dan tulus, ibadah tersebut tidak dianggap sah. Oleh karena itu, melafalkan doa niat puasa sebelum mulai berpuasa adalah suatu keharusan bagi umat Islam. Doa niat ini juga menjadi wujud kesungguhan seseorang dalam menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi, ditegaskan bahwa ketika seseorang tidak mengucapkan doa niat puasa Ramadan, maka puasanya tidak dianggap sah. Hal ini menunjukkan pentingnya pelaksanaan doa niat dalam menjalankan ibadah puasa, serta konsekuensi yang ditimbulkannya jika tidak dipenuhi.

Adapun bunyinya yakni sebagai berikut.

"Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi)

Hal tersebut berlaku bagi puasa Ramadhan yang memiliki hukum wajib terhadap setiap umat Islam di muka bumi. Sementara bagi puasa yang bersifat sunnah, maka membaca niat puasa tidak harus dilakukan pada waktu menjelang fajar menyingsing.

Hal demikian selayaknya yang tercantum dalam sebuah hadis riwayat Muslim. Berdasarkan penjelasan dari Aisyah radliyallahu ‘anh, Rasulullah pernah membaca niat berpuasa sunnah pada saat siang hari.

Adapun bunyi hadist tersebut yakni sebagai berikut."Suatu hari Rasulullah datang kepadaku, lalu beliau bertanya: "Apakah ada makanan?" Lalu kami menjawab: "Tidak ada", maka Rasulullah berkata: "Kalau begitu saya puasa." (HR Muslim)

4 dari 4 halaman

Tips Biar Tidak Lupa Baca Niat Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan memegang posisi sentral dalam praktik keagamaan umat Islam. Namun, pentingnya pelaksanaan dengan benar, termasuk melafalkan niat, ditegaskan sebagai aspek utama dalam menjalankan ibadah ini. Sebagaimana dipahami, melafalkan niat sebelum memulai puasa pada malam hari merupakan langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

Kegagalan dalam melafalkan niat puasa Ramadhan dapat menyebabkan keraguan terhadap keabsahan ibadah tersebut. Bahkan, meskipun seseorang telah menjalankan puasa selama berjam-jam, jika niat tidak dinyatakan dengan jelas pada malam sebelumnya, puasanya dianggap tidak sah. Dengan demikian, perlu adanya perhatian ekstra untuk memastikan bahwa niat telah diucapkan dengan benar.

Lupa adalah hal yang manusiawi dan dapat terjadi pada siapa pun, terutama dalam kesibukan kehidupan sehari-hari. Namun, dalam hal ibadah, kesalahan kecil seperti ini tidak boleh dianggap remeh. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengingat kembali kewajiban melafalkan niat puasa Ramadhan pada malam hari sebelumnya.

Ada beberapa waktu yang tepat untuk mengucapkan niat, baik setelah salat Tarawih atau sebelum tidur di malam hari. Hal ini memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk menyempurnakan ibadah mereka dengan melakukan tindakan yang sesuai dengan ajaran agama mereka.  Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ (II/23) menjelaskan bahwa niat dalam hati tanpa ucapan lisan sudah cukup: "Sesungguhnya niat dengan hati tanpa lisan sudah cukup." (Imam Nawawi, Al-Majmu’, Daarul ‘Âlimil Kutub, halaman 23).

Dalam kitab I’anatu Thalibin pada bab puasa (صوم), keterangan yang senada juga ditemukan: "Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan." (Sayid Bakri, I’anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221).