Sukses

Mengintip Etika bagi Non-Muslim Saat Umat Islam Puasa Ramadan

Orang-orang yang beragama lain terkadang merasa tidak yakin tentang bagaimana berinteraksi dengan seseorang yang berpuasa selama Ramadhan, oleh karena itu, ini dia etika bersikap yang dapat dicontoh saat berhadapan dengan orang yang berpuasa.

Liputan6.com, Jakarta - Tahukah Anda ada lebih dari 8 miliar orang di dunia, dan sekitar seperempat dari mereka berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam. Setiap hari, selama sebulan penuh.

Hal ini terjadi saat bulan Ramadan. Tahun 2024 ini bulan tersuci dalam kalender umat Islam berlangsung dari 10 Maret hingga 19 April.

Namun, bagaimana jika Anda bukan seorang Muslim dan hanya seorang yang peduli dan penuh perhatian? Adakah yang harus dilakukan agar tidak terlihat tak peka terhadap teman-teman yang berpuasa Ramadhan di sekitar atau bahkan di negara lain?

Jawaban singkatnya: Tidak.

Jawaban panjang: Tidak ada.

Dilansir dari CNN, Senin (25/3/2024), Anda bisa mendapatkan beberapa poin keren jika Anda mengikuti 10 tips dalam bersikap berikut ini:

1. Anda bisa leluasa makan di depan kami tanpa merasa bersalah

Selama 30 hari Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia akan menahan diri dari makan dan minum selama siang hari. Tapi itu bukan berarti kamu tidak boleh beraktivitas dan makan seperti biasa.

(Cuma pura-pura tuli aja kalau dengar perut kami yang keroncongan.)

2. Sebisanya hindari jadwal makan siang kerja

Kalau kamu harus mengadakan makan siang bawa bekal, silakan saja. Tapi jangan merasa bersalah kalau kami duduk di sana, seperti teman vegetarian di restoran churrascaria.

Sama halnya dengan acara happy-hour. Jika rekan kerja Muslimmu tidak dapat bergabung, maklum saja.

 

2 dari 4 halaman

3. Kamu tidak perlu ikut berpuasa bersama kami

Kamu boleh mencoba jika ingin merasakan bagaimana rasanya menjalankan puasa sehari penuh, dan itu tidak akan melukai perasaan kami - bahkan jika kita adalah sahabat baik.

4. tapi kamu bisa bergabung dengan kami untuk berbuka bersama

Berbuka adalah saat membatalkan puasa setelah matahari terbenam. Kami suka membuatnya menjadi makan malam bersama yang meriah. Kehadiran kamu akan membuatnya semakin berkesan.

3 dari 4 halaman

5. Kamu tidak perlu tahu kapan dimulainya

Ramadan tidak seperti Natal atau Thanksgiving, di mana semua orang tahu persis kapan tanggalnya. Waktunya berubah-ubah, karena kalender Islam bersifat bulan.

Kapan dimulainya tergantung pada kapan bulan baru terlihat. Itulah mengapa tanggal-tanggal yang tepat berubah setiap tahun.

6. Tapi tolong sedikit fleksibel

Cara kita menentukan kapan Ramadan dimulai adalah sangat klasik: Kamu harus secara fisik melihat Bulan (meskipun sekarang sudah ada aplikasi untuk itu).

Itulah mengapa, jika rekan kerjamu berkata, "Mulai besok, bisakah saya mulai kerja lebih awal agar bisa pulang lebih cepat?" coba untuk menyesuaikan.

7. Kami masih akan pergi minum kopi denganmu

Memang benar, kami belum boleh minum kopi, bahkan air pun tidak boleh. Tapi kami akan menemani jika kamu ingin istirahat sebentar dan bersantai sambil meminum kopi.

 

4 dari 4 halaman

8. ...tapi kami mungkin akan menjaga jarak denganmu

Satu kata: Halitosis (bau nafas yang tidak enak, tidak menyenangkan dan menusuk hidung.) Cobalah untuk tidak makan atau minum sepanjang hari. Itulah mengapa kami berdiri satu kaki jauhnya dari kamu saat berbicara.

9. Kamu bisa mengucapkan 'Ramadan Mubarak'

Tidak ada kontroversi sebesar "perang Natal" yang mengelilingi salam tersebut (artinya "Selamat Ramadan"). Rekan kerja Muslim Anda akan menghargai kebaikan hati Anda.

10. Tolong jangan mengatakan, "Saya juga harus berpuasa. Saya perlu menurunkan berat badan"

Ramadan bukan tentang menurunkan berat badan. Selain itu, salah satu efek samping Ramadan adalah obesitas (semua makan berlebihan setelah matahari terbenam).

Video Terkini