Sukses

10 Amalan Perempuan Haid di Bulan Ramadhan, Perbanyak Istighfar dan Sedekah

Amalan perempuan haid di bulan Ramadhan salah satunya memberi makan orang-orang miskin.

Liputan6.com, Jakarta Amalan perempuan haid di bulan Ramadhan memang memiliki kekhususan tersendiri. Meskipun sedang dalam kondisi tidak berpuasa, perempuan yang sedang mengalami haid tetap dapat melakukan beberapa amalan penting, salah satunya memperbanyak membaca Al-Qur'an.

Meskipun tidak dapat melaksanakan puasa, tetapi membaca Al-Qur'an tetap dianjurkan untuk dilakukan dalam bulan yang penuh berkah ini. Amalan perempuan haid di bulan Ramadhan selanjutnya yang bisa dilakukan adalah sedekah. Mengingat Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kebaikan, maka jadikan ini sebagai momen tepat berbagi rezeki kepada sesama.

Perempuan haid juga dapat mengisi waktu luangnya dengan berbagai kegiatan positif seperti membaca buku agama, menonton kuliah agama di media sosial, atau mengikuti kelas online yang berkaitan dengan agama. Dengan melakukan kegiatan tersebut, perempuan haid tetap dapat memperoleh pengetahuan agama dan memperdalam pemahamannya tentang Islam.

Dalam bulan Ramadhan ini, perempuan haid tidak perlu merasa sedih atau kehilangan kesempatan beribadah. Meskipun tidak dapat melaksanakan puasa, masih banyak amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan keberkahan. Berikut ini amalan perempuan haid di bulan Ramadhan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (25/3/2024). 

2 dari 4 halaman

1. Bersedekah

Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, bahkan saat seorang wanita sedang mengalami menstruasi. Tindakan memberi sedekah tidak hanya menjadi wujud kebaikan dan kepedulian terhadap sesama, tetapi juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pahala yang besar di akhirat. Saat menstruasi, seorang wanita tetap bisa melakukan sedekah dengan menyisihkan sebagian dari kekayaannya sesuai dengan kemampuan.

Tidak ada batasan dalam bentuk sedekah yang bisa diberikan. Wanita yang sedang menstruasi bisa memberikan berbagai macam sedekah, seperti uang, makanan, pakaian, atau bahkan meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas sukarela yang membantu sesama. Setiap sedekah yang diberikan dengan tulus akan dihitung sebagai amal kebaikan yang akan membawa berkah di hari akhir kelak. 

Perintah untuk bersedekah tertuang dalam firman Allah di Surat Al-Baqarah ayat 195 yang berbunyi:

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya:

 “Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Baqarah:195)

2. Memperbanyak Zikir dan Shalawat

Membaca zikir dan shalawat merupakan amalan yang sangat dianjurkan, terutama saat seorang wanita sedang mengalami menstruasi. Selain mendatangkan pahala, zikir dan shalawat juga memiliki efek menenangkan bagi jiwa. Saat menstruasi, seorang wanita bisa melafalkan asmaul husna atau kalimat thayyibah seperti tasbih, takbir, tahlil, dan lain-lain sebagai bentuk zikir.

Bershalawat juga merupakan wujud cinta kepada Rasulullah SAW. Saat bershalawat, seseorang bisa mendapatkan rahmat, pengampunan, dan pahala yang berlipat ganda. Amalan ini juga memperbesar kemungkinan agar doa-doa yang dimohonkan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan memperbanyak zikir dan shalawat, seorang wanita dapat menjaga kebersihan spiritualnya dan mendapatkan ketenangan jiwa di tengah masa menstruasi.

3. Membersihkan Diri

Kebersihan merupakan bagian penting dari iman dalam agama Islam. Saat menstruasi, wanita disarankan untuk membersihkan diri secara berkala, terutama dari darah menstruasi. Selain menjaga kesehatan fisik, membersihkan diri dari darah menstruasi juga menjadi amalan yang dianjurkan dalam agama. Dengan membersihkan diri secara teratur, seorang wanita tidak hanya menjaga kesehatannya tetapi juga mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT. 

Anjuran untuk membersihkan diri tertuang dalam sabda Rasulullah:

“Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmidzi)

 

3 dari 4 halaman

4. Mendengarkan Lantunan Ayat Al-Quran

Meskipun wanita yang sedang menstruasi dilarang untuk memegang Al-Quran, namun mereka tetap bisa mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran. Ada banyak cara untuk mendengarkan lantunan ayat Al-Quran, seperti melalui aplikasi Al-Quran, video di YouTube, atau mendengarkan orang lain membaca Al-Quran. Meskipun tidak bisa membaca atau memegang Al-Quran secara langsung, mendengarkan lantunan ayat dengan penuh khusyuk dan perhatian tetap dapat memberikan keberkahan dan keutamaan yang besar.

5. Mendengarkan Tausiyah

Seringkali, kajian keagamaan di masjid menyediakan tausiyah yang dapat didengarkan oleh wanita yang sedang mengalami menstruasi. Meskipun ada perdebatan di kalangan ulama tentang boleh tidaknya wanita yang sedang menstruasi masuk ke masjid, tetapi banyak kajian keagamaan yang bisa diakses dari rumah. Mendengarkan tausiyah merupakan cara yang baik untuk memperkuat pondasi keagamaan seorang muslimah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Meskipun tidak bisa masuk ke masjid, wanita yang sedang menstruasi masih bisa mendapatkan manfaat dari kajian keagamaan yang dapat diakses dari berbagai media.

Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban utama dalam ajaran Islam, yang disebut sebagai wajib 'ain. Ini berarti setiap individu Muslim diwajibkan untuk memperoleh pengetahuan yang diperlukan dalam kehidupannya. Ilmu yang wajib dipelajari termasuk yang berkaitan dengan ibadah, akhlak, hukum, dan lain sebagainya. Menuntut ilmu tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga memungkinkan kita untuk memberikan manfaat kepada orang lain dengan mengajarkan apa yang telah kita pelajari. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa menuntut ilmu juga merupakan amalan yang dapat dilakukan bahkan saat sedang mengalami menstruasi.

Adapun perintah untuk menuntut ilmu tertuang dalam hadits berikut ini:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).

7. Beristighfar

Beristighfar adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, tidak terkecuali saat seorang wanita sedang mengalami menstruasi. Istighfar merupakan bentuk penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan permohonan ampun kepada Allah SWT. Saat menstruasi, seorang wanita tetap bisa beristighfar sebagai bagian dari upaya untuk membersihkan hati dan memperbaiki hubungan spiritual dengan Allah.

Istighfar Pendek

Astagfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah.)

Istighfar Nabi Muhammad Sebelum Wafat:

"Subhanallahi wabihamdih, astaghfirullaha wa atuubu ilaih (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.)"

Istighfar Pelebur Dosa

"Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih (Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya)"

 

4 dari 4 halaman

8. Menyambung Tali Silaturahmi

Sebagai seorang muslimah, menjalin hubungan baik dengan sesama merupakan bagian penting dari ajaran Islam. Dengan menyambung tali silaturahmi, kita tidak hanya mempererat hubungan antar sesama muslim, tetapi juga berkontribusi dalam memperkokoh kekuatan umat Islam secara keseluruhan. Saat mengalami menstruasi, seorang wanita masih bisa menjaga tali silaturahmi dengan kerabat, teman, dan tetangga untuk memelihara keharmonisan dan mendapatkan pahala yang berlipat.

Anjuran untuk menyambung tali silaturahmi tertuang dalam hadits berikut:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

9. Melayani Kebutuhan Suami atau Keluarga

Meskipun sedang mengalami menstruasi, seorang wanita dapat melakukan amalan dengan melayani kebutuhan suami atau keluarga di rumah. Ini termasuk dalam upaya untuk membina hubungan yang harmonis dalam keluarga. Melayani suami bisa meliputi menyiapkan makanan, merawat anak-anak, atau membantu dalam pekerjaan rumah tangga lainnya. Dengan melakukan ini, seorang wanita tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai istri atau ibu, tetapi juga menghasilkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

10. Berdoa

Berdoa merupakan amalan yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, termasuk saat sedang mengalami menstruasi. Doa merupakan bentuk komunikasi langsung dengan Allah SWT dan merupakan sarana untuk memohon bantuan, petunjuk, dan perlindungan-Nya. Saat menstruasi, seorang wanita bisa membaca doa-doa harian, seperti Surat Al-Matsurat, atau berdoa dengan menggunakan kata-kata dari hati yang tulus dan khusyuk. Dengan berdoa, seorang wanita bisa mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh keberkahan serta petunjuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari.