Sukses

9 Cara Mendapatkan Lailatul Qadar untuk Wanita, Begini yang Haid

Cara mendapatkan Lailatul Qadar untuk wanita adalah melaksanakan sholat malam, berdoa, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan sedekah.

Liputan6.com, Jakarta - Di bulan Ramadhan Muslimah juga berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar. Bagi wanita, mendapatkan Lailatul Qadar memiliki keistimewaan tersendiri karena mereka juga berusaha meraih keberkahan dan pahala yang terkandung dalam malam tersebut.

Namun, ada perbedaan dalam cara mendapatkan Lailatul Qadar antara wanita secara umum dengan wanita yang sedang mengalami masa haid atau menstruasi.

Cara mendapatkan Lailatul Qadar untuk wanita secara umum meliputi berbagai ibadah seperti sholat malam, berdoa, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan melakukan sedekah. Wanita dapat aktif dalam berbagai bentuk ibadah tersebut untuk meningkatkan kemungkinan mendapatkan malam yang penuh berkah tersebut.

Namun, wanita yang sedang mengalami masa haid memiliki pembatasan dalam melaksanakan beberapa ibadah tertentu, seperti sholat dan puasa.

Bagi wanita yang sedang haid, cara mendapatkan Lailatul Qadar dapat dilakukan melalui amalan-amalan yang tetap bisa dilakukan, seperti berdoa, mencari ilmu agama, bersholawat, dan berzikir. Meskipun tidak dapat melaksanakan ibadah sholat dan puasa, wanita haid tetap dapat memperbanyak amalan-amalan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan malam Lailatul Qadar.

Ini menunjukkan bahwa meskipun dalam situasi yang berbeda, wanita tetap memiliki peluang untuk mendapatkan malam yang penuh berkah tersebut dengan amalan-amalan yang tetap diperbolehkan.

Berikut Liputan6.com ulas cara mendapatkan lailatul qadar untuk wanita termasuk yang sedang haid, melansir dari laman website resmi Nahdlatul Ulama (NU) dan buku Fikih Sunah Wanita oleh Abu Malik Kamal Ibn Sayyid Salim, Senin (25/3/2024).

2 dari 3 halaman

Cara Mendapatkan Lailatul Qadar untuk Wanita Secara Umum

1. Memperbanyak Doa dan Dzikir

Memperbanyak doa dan dzikir adalah cara yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan Lailatul Qadar bagi wanita. Setelah menunaikan sholat fardhu, wanita dapat duduk lebih lama di atas sajadah untuk berdoa dan berdzikir.

Contohnya, setelah sholat maghrib atau isya, wanita bisa membaca dzikir pilihan seperti tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak yang mungkin. Setelah itu, wanita dapat memanjatkan doa-doa pribadi atau doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti doa setelah sholat.

2. Membaca Al-Qur'an

Bagi wanita yang sedang dalam masa haid, mereka masih dapat memperoleh keberkahan malam Lailatul Qadar dengan membaca Al-Qur'an tanpa harus menyentuh mushaf. Mereka dapat membaca Al-Qur'an dari memorinya atau dengan menggunakan aplikasi digital Al-Qur'an di ponsel atau tablet.

Contohnya, wanita bisa mengambil waktu-waktu senggang di siang hari atau malam hari untuk membaca Al-Qur'an dalam bentuk digital tanpa harus menyentuh mushaf fisik.

3. Sholat Malam

Wanita bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan sholat malam, seperti sholat tahajud, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan yang diperkirakan sebagai potensi Malam Lailatul Qadar.

Contoh praktiknya adalah wanita menyiapkan diri dengan tidur lebih awal agar bisa bangun sebelum waktu subuh untuk melaksanakan sholat tahajud. Selain itu, mereka juga dapat memperbanyak doa dan dzikir setelah sholat tahajud sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah.

4. Sedekah dan Zakat

Salah satu cara bagi wanita untuk mendapatkan keberkahan dalam mencari Lailatul Qadar adalah dengan bersedekah dan menunaikan zakat. Selain mendapat pahala, sedekah juga membantu mereka yang membutuhkan, sehingga hati menjadi lebih tenang dan fokus dalam beribadah.

Contohnya, wanita bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu sesama yang membutuhkan, baik itu dalam bentuk uang, makanan, atau pakaian.

5. I’tikaf di Masjid

Wanita diperbolehkan untuk melakukan i’tikaf di masjid dengan izin suami. Selama i’tikaf, wanita harus menjaga diri dari pandangan lawan jenis dan berfokus pada ibadah.

Contohnya, wanita dapat memanfaatkan waktu i’tikaf untuk membaca Al-Qur'an, berdzikir, berdoa, dan memperbanyak amal ibadah lainnya di dalam masjid. Penting bagi wanita yang melakukan i’tikaf untuk menjaga kesucian hati dan menjauhi godaan dunia selama berada di masjid.

 

3 dari 3 halaman

Cara Mendapatkan Lailatul Qadar untuk Wanita Haid

1. Berdoa

Saat wanita sedang mengalami haid yang menghalangi mereka untuk melaksanakan ibadah tertentu, seperti sholat dan puasa, berdoa menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Doa merupakan sarana utama bagi setiap muslim untuk berkomunikasi dengan Allah, baik dalam keadaan apapun.

Contoh praktiknya adalah wanita dapat berdoa setelah menunaikan sholat fardhu, memanjatkan doa-doa pribadi, atau mengucapkan dzikir-dzikir ringan di setiap kesempatan yang ada.

Sebagai contoh, doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk Lailatul Qadar adalah "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annî" yang artinya "Wahai Allah, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku."

"Allâhumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annî,' (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku)." (HR Ibnu Majah)

2. Mencari Ilmu

Meskipun sedang dalam masa haid, wanita tetap dianjurkan untuk mencari ilmu sebagai salah satu bentuk ibadah. Mencari ilmu dalam Islam dianggap sebagai kewajiban yang sangat penting, karena ilmu memegang peran yang besar dalam memperkuat iman dan memperdalam pemahaman terhadap agama.

Contoh praktiknya adalah wanita bisa membaca buku-buku agama, mendengarkan kajian-kajian Islam, atau mengikuti kursus-kursus keagamaan secara online.

"Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad." (HR Ad-Dailami)

3. Bersholawat

Wanita yang sedang dalam masa haid dapat memperbanyak bersholawat, terutama pada malam Lailatul Qadar. Sholawat merupakan bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melafalkan sholawat tidak hanya mendatangkan keberkahan bagi diri sendiri, tetapi juga memperoleh keutamaan yang besar di sisi Allah.

Contoh praktiknya adalah wanita dapat melafalkan berbagai jenis sholawat seperti Sholawat Jibril, Sholawat Farah, atau Sholawat Asyghil. Sebagai contoh, Sholawat Jibril adalah "Shallallahu 'ala Muhammad" yang artinya "Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad."

4. Berzikir

Meskipun sedang dalam masa haid, wanita dapat memperbanyak dzikir sebagai salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan. Dzikir merupakan cara untuk mengingat Allah dan memperkuat hubungan spiritual dengan-Nya. Setiap bentuk dzikir memiliki keutamaan tersendiri dan membawa keberkahan bagi pelakunya.

Contoh praktiknya adalah wanita dapat mengucapkan dzikir ringan seperti Laa ilaaha illallah, Astaghfirullah, atau Allahu Akbar. Sebagai contoh, dzikir yang dianjurkan adalah "Laa ilaaha illallah" yang artinya "Tiada Tuhan selain Allah."

Â