Liputan6.com, Smethwick - Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan, acara buka puasa bersama gratis diadakan di stadion sepak bola West Bromwich Albion di Inggris.
Dilansir dari BBC, Selasa (26/2/2024), lebih dari 300 orang diketahui menghadiri buka puasa bersama yang disebut sebagai Open Iftar pada Jumat 22 Maret 2024 malam waktu setempat di The Hawthorns, markas West Bromwich Albion, di Smethwick.
Baca Juga
Acara yang diselenggarakan oleh badan amal Ramadan bernama Tent Project di markas West Bromwich Albion ini merupakan salah satu dari 25 tempat di seluruh Inggris. Acara perdana digelar di Villa Park, Birmingham pada 12 Maret 2024.
Advertisement
Ramadan adalah waktu umat muslim berpuasa dari terbit hingga terbenamnya matahari, dimulai pada 11 Maret tahun ini dan akan berlangsung selama 30 hari, diperkirakan sampai tanggal 9 April. Bulan suci Ramadhan ini merupakan waktu untuk refleksi spiritual, membuat umat muslim di seluruh dunia menahan diri dari makanan dan minuman, termasuk air, pada siang hari.
Iftar adalah makan yang dikonsumsi saat umat Muslim saat berbuka puasa, segera setelah matahari terbenam.
Dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya bernama Twitter, The Albion Foundation menggambarkan acara buka puasa bersama, yang pertama kali diadakan di The Hawthorns, sebagai "great success" atau sukses besar.
Azan dikumandangkan di pinggir lapangan stadion untuk menandai berakhirnya puasa pada Jumat (22/3), sebelum ibadah dan makan bersama dilakukan di dalam ruangan.
Bertujuan untuk Meningkatkan Pemahaman dan Apresiasi Budaya
Omar Salha, Pendiri dan CEO (Chief Executive Officer) atau Direktur Utama dari Ramadan Tent Project, mengatakan bahwa tema Festival Ramadan tahun ini adalah Heritage: Past, Present and Future (Warisan: Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan), yang menurutnya bertujuan "Untuk memperdalam pemahaman dan apresiasi yang mendalam terhadap warisan budaya yang kita miliki bersama di Inggris".
"Bulan Ramadan merupakan perwujudan dari kekayaan budaya, tradisi, dan warisan Islam yang diamati oleh jutaan orang di seluruh dunia sebagai sebuah perjalanan refleksi diri, makanan spiritual, dan kesadaran," jelasnya.
Acara buka puasa bersama ini akan berlangsung di seluruh Inggris sepanjang bulan suci Ramadan, termasuk jamuan makan di Kastil Windsor dan British Library.
Puncak dari acara ini adalah saat jamuan makan malam bersama yang akan diadakan di Trafalgar Square, Lomdon, pada 8 April 2024 mendatang.
Â
Â
Advertisement
Terbuka bagi Semua Orang
Dalam suasana Ramadan yang penuh kasih dan pengertian, acara Open Iftar itu bertujuan untuk memperkuat tali persudaraan antara berbagai komunitas dan agama. Terlebih lagi, dalam acara ini semua orang bebas untuk ikut dan bergabung bersama umat muslim yang lain.
"Acara ini terbuka untuk semua orang dari semua agama maupun yang tidak beragama," kata juru bicara badan amal tersebut.
Tufail Hussain, direktur mitra amal Islamic Relief, menambahkan bahwa acara buka puasa bersama ini "terbuka untuk semua orang."
"Berkumpul bersama masyarakat setempat dan berbagi makanan setelah seharian berpuasa akan menjadi hal yang sangat istimewa," tambahnya.
Ucapannya menggambarkan betapa pentingnya momen berbagi dan kebersamaan dalam acara buka puasa bersama. Mulai dari kebersamaan saat berbuka bersama, berbagi makanan untuk satu sama lain, dan menjadi momen istimewa kepada masyarakat setempat untuk menciptakan atmosfer yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan.
Â
Â
Buka Puasa Bersama yang Diselenggarakan oleh Duta Besar Jepang
Selain buka bersama yang diselenggarakan di stadion sepak bola, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia juga menyelenggarakan acara serupa dengan tokoh-tokoh Islam Indonesia.
Acara ini diselenggarakan di Kediaman Resmi Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia JI. Daksa V, No. 82-84, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (19/3/2024).
Pada acara ini Kedutaan Besar Jepang mengundang sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, para Rektor Perguruan Tinggi Islam di Jakarta, dan para pimpinan pesantren, khususnya para peserta yang pernah mengikuti Program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang.
Acara ini dihadiri oleh Muhammad Sirajuddin Syamsuddin sebagai utusan Presiden tentang kerjasama antar agama dan peradaban periode tahun 2017-2018, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia periode 2019-2024, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D. rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Prof.Didik J. Rachbini rektor Universitas Paramadina.
Program tersebut diselenggarakan atas dukungan dan kerja sama penuh dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (PPIM-UIN), yang telah dianugerahi penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang atas kontribusinya dalam memperkokoh hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang melalui penyelenggaraan program tersebut.
Â
Advertisement