Sukses

Gambaran Mengerikan Shirat al-Mustaqim yang Akan Dilewati Manusia pada Hari Kiamat

Pasca manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar di hari kiamat, maka seluruh manusia akan digiring untuk melewati titian yang berada di punggung neraka yang disebut shirat al-mustaqim.

Liputan6.com, Cilacap - Setelah manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar di hari kiamat, maka seluruh manusia akan digiring untuk melewati titian yang berada di punggung neraka yang disebut shirat al-mustaqim.

Ragam cara manusia tatkala melewati titian di atas neraka ini. Ada yang secepat kilat. Ada pula yang kecepatannya menyerupai kuda dan burung terbang. Ada pula yang berjalan merangkak.

Hal ini tentu saja didasarkan atas amal perbuatannya ketika hidup di dunia. Tentu saja hanya orang-orang yang beruntung dan gemar melaksanakan amal sholeh yang dapat melewatinya dengan mudah.

Sementara bagi golongan manusia yang durhaka, tentu saja akan kesulitan melewatinya dan akhirnya tercebur ke dalam neraka. Berdasarkan riwayat, jembatan atau titian ini begitu mengerikan.

 

2 dari 4 halaman

Gambaran Shirat al-Mustaqim

Menukil Republika, dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Shirath itu jembatan yang membentang di permukaan neraka. Shirath bergitu licin sehingga dapat menggelincirkan orang yang melaluinya. Shirath itu juga dihiasi besi-besi pengait dan kawat berduri.

ثُمَّ يُؤْتَى بِالْجَسْرِ فَيُجْعَلُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْجَسْرُ قَالَ مَدْحَضَةٌ مَزِلَّةٌ عَلَيْهِ خَطَاطِيفُ وَكَلَالِيبُ وَحَسَكَةٌ مُفَلْطَحَةٌ لَهَا شَوْكَةٌ عُقَيْفَاءُ تَكُونُ بِنَجْدٍ يُقَالُ لَهَا السَّعْدَانُ 

Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jembatan itu?”. Jawab beliau, “Licin (lagi) mengelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa’dan (Muttafaqun ‘alaih).

3 dari 4 halaman

Rasulullah Akan Melewati Pertama Kali

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa kelak yang pertama melewati Shirath adalah Rasulullah. Rasul berdoa untuk umatnya yang beriman agar selamat.  

وَيُضْرَبُ جِسْرُ جَهَنَّمَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ وَدُعَاءُ الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ وَبِهِ كَلَالِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ أَمَا رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ غَيْرَ أَنَّهَا لَا يَعْلَمُ قَدْرَ عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ فَتَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ رواه البخاري 

Artinya: Dan dibentangkanlah jembatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”. Pada shirâth itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. Pernahkah kalian melihatnya?” Para Sahabat menjawab, “Pernah, wahai Rasulullah. Maka ia seperti duri pohon Sa’dan, tiada yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allâh. Maka ia mencangkok manusia sesuai dengan amalan mereka. (HR. al-Bukhari).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

4 dari 4 halaman

Simak Video Pilihan Ini: